Selesai dengan kegiatannya di kamar mandi, Malik keluar dengan tubuh yang lebih segar.
Lelaki itu melirik sekilas ke arah tempat tidur tapi tidak menemukan keberadaan Isna di sana.
Dan pintu kamar yang terbuka membuat Malik tahu bahwa Isna mungkin sedang keluar.
Usai berpakaian, Malik kembali sibuk dengan laptopnya, namun belum sempat dia melanjutkan pekerjaan, suara dering telepon dari ponsel Isna mengalihkan perhatiannya lebih dulu.
Diambilnya ponsel yang tergeletak di nakas itu untuk melihat siapa orang yang baru saja melakukan misscall di ponsel istrinya.
Kening Malik berkerut samar ketika mendapati sebuah nomor tak dikenal yang tertera di sana.
Hingga setelahnya, sebuah pesan gambar masuk di ponsel itu.
Saat Malik membukanya, ternyata itu adalah beberapa foto yang memperlihatkan kemesraan Wildan dengan seorang wanita. Di salah satu foto itu terdapat posisi Wildan yang membelakangi kamera terlihat seolah-olah Wildan sedang berciuman dengan perempuan dihadapannya.
Melihat kepiawaian fotographer itu mengambil gambar, entah kenapa, Malik jadi teringat pada Aryan yang memang sangat menyukai dunia fotographi.
Tapi yang jelas, tidak mungkin jika Aryan yang mengambil foto ini. Bukankah Aryan tidak mengenal Isna? Dan begitu pun Isna, tidak mengenal Aryan.
Malik hendak menutup pesan itu namun lagi-lagi urung akibat pesan masuk kembali diterima setelahnya.
Masih dari nomor yang sama.
Kali ini bukan lagi pesan gambar melainkan pesan tulisan.
Dan lagi-lagi Malik kembali dibuat terkejut begitu tahu apa yang saat itu ditulis oleh si pemilik nomor misterius itu.
*
Jauhi Wildan!
Ini peringatan pertama!
Wildan nggak pantas buat kamu!
*
"Om?"
Suara Isna yang memanggilnya dari belakang jelas mengejutkan Malik.
"Ada apa?" Tanya Isna saat mendapati ponsel miliknya berada di tangan Malik.
Malik langsung memberikan ponsel di tangannya pada sang istri seraya bertanya, "Ini nomor siapa?"
Isna mengambil alih ponsel itu dan melihat pesan-pesan baru yang terkirim dari si pemilik nomor misterius itu.
Kening Isna berkerut.
Sepertinya Isna familiar dengan nomor ini.
"Oh... Ini... Ini... Nomor yang sama dengan nomor yang pernah kirimin video mesum Wildan ke saya, Om," jawab Isna jujur. "Dari dia saya akhirnya tau kalau Wildan selingkuh,"
"Jadi, maksud kamu, kamu tahu kalau Wildan selingkuh dari pemilik nomor ini? Bukan karena kamu memergokinya secara langsung?" Tanya Malik menerka-nerka.
Isna mengangguk cepat. Perasaannya mendadak kacau balau saat lagi-lagi dia melihat sesuatu yang membuat hatinya sakit. Yakni pose Wildan di dalam pesan gambar itu.
Dan sepertinya, itu adalah wanita yang sama dengan wanita yang tidur bersama Wildan di dalam Video itu.
Tubuh Isna terduduk lemas di sisi ranjang. Perlahan air matanya kembali meleleh di pipi.
Melihat Isna menangis, Malik jadi tidak tahan hingga dia pun berusaha menghibur. "Jangan berpikiran buruk dulu, jika kamu memang belum mengetahui kebenarannya secara pasti. Lagipula, apa kamu tahu siapa pemilik nomor ponsel itu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
DUDA KHILAF (End)
RomanceHARAP BIJAK DALAM MEMBACA AREA DEWASA 21+ ***** Malik Indra Wahyuda adalah seorang duda beranak satu yang sudah pernah menikah lima kali. Dia dinyatakan impoten oleh Dokter akibat terlalu stress pasca ditinggal mati oleh istri pertamanya. Pernikahan...