Chap#35

208 30 2
                                    

Seokjin,Yoongi dan Namjoon terkejut saat mereka terbangun di ruangan yg gelap dan berdebu, mereka tidak tau apa yg terjadi semalam bagaimana mereka bisa terbangun di ruangan yg seperti ini.

"Apa yg terjadi?? Dan dimana ini??"ucap Seokjin.

"Akkh... Kepala ku pusing, apa yg sebenarnya terjadi semalam??"keluh Namjoon.

Sedangkan Yoongi terdiam mencoba mengingat sesuatu yg terjadi tadi malam, namun ia tak bisa mengingatnya entah kenapa otak jenius nya tidak bisa berfungsi sekarang.

Di lain tempat, mata Tupai Shiki mengerjap pelan.

"Aku dimana?? Dan ini bukan kamarku, lalu dimana Seokjin Hyeong, Yoongi Hyeong dan Joonie??"monolog Shiki.

Sibuk dengan Pikirannya, Shiki tak sadar jika seseorang mendekat ke arahnya.

"Sudah bangun?? Bagaimana kabarmu??"tanya orang itu.

Shiki menatap orang itu, entah apa yg Shiki pikirkan ia tak menjawab pertanyaannya.

"Ah.. Kau pasti bingung denganku kan??"tanyanya, ia seolah tahu apa yg dipikirkan oleh Shiki.

"Nuguseyo??"tanya Shiki pelan.

"Perkenalkan aku Joon Jinsuk ibnida"ucapnya.

Shiki mengerutkan keningnya bingung, ia seperti familiar dengan nama marga itu.

"Apa nama marga ku mengingatkanmu dengan seseorang??"tanyanya lagi.

Shiki diam ia tak menjawab pertanyaannya dari orang yg bernama Joon Jinsuk itu.

"Dimana saudaraku??"tanya Shiki, Jinsuk terkekeh mendengar pertanyaan Shiki.

"Ah.. Aku pikir kau tidak mengingat mereka lagi, padahal mereka memusuhi mu saat kau kecil, dan aku pikir kau akan membenci mereka dengan apa yg telah mereka lakukan kepada mu"ucap Jinsuk.

"Apa maksud dari perkataan mu??"tanya Shiki dengan kesal.

"Ah... Sudahlah lupakan saja, Eum.. bagaimana sekarang kita bicara tentang masa lalu saja?? Bukankah sepertinya menyenangkan?? Anggap saja kita bernostalgia"tawar Jinsuk.

Shiki masih bungkam, ia lebih memilih diam dan mendengar cerita Jinsuk.

"Baiklah di mulai dari ku dulu, pertama, Aku Joon Jinsuk aku adalah anak pertama dari 2 saudara yaitu Joon..."Jinsuk menggantungkan kalimatnya membuat Shiki semakin penasaran, Jinsuk hanya tersenyum melihat Shiki yg tampak begitu penasaran dengan kalimat selanjutnya.

"Aku akan memberi tahu itu nanti saja, baiklah lanjutkan ke cerita selanjutnya...."

Shiki tampak kesal karena Jinsuk tak memberi tahu siapa nama saudaranya.

"Dulu... Aku begitu menginginkan sebuah keluarga yg begitu harmonis, namun itu hanya di angan-angan ku saja, kau tahu kenapa?? Appa dan Eomma selalu bertengkar, entah itu siang atau malam...aku lelah dengan pertengkaran mereka,sehingga aku mencari tahu apa penyebab pertengkaran mereka..."

"Dan kau tahu,,, penyebabnya adalah karena Kel. Jung"

"Apa maksudmu??"tanya Shiki.

"Appa awalnya bekerja di Kel. Jung, namun hal itu tak bertahan lama karena setelah itu Appa di pecat dan menjadi pengangguran, sedangkan Eomma ku berusaha banting tulang untuk memenuhi kebutuhan kami, karena tak tega aku pun memilih ikut bekerja..."

Jinsuk menghela nafas panjang, dirinya merasakan sesak ketika mengingat masa lalunya.

"Sifat Appa berubah menjadi pemarah dan suka mabuk-mabukan membuat Eomma sedih, dan mereka saling bertengkar dan aku memilih untuk pergi, karena tak tahan dengan pertengkaran mereka..."

"Namun disaat aku ingin menyatukan keluarga ku, justru aku mendapatkan kejutan yg tak terduga yaitu kematian Eomma ku dan pelakunya adalah Appa ku"

Deg!!!

Mata Tupai Shiki membulat tak percaya, cerita yg ia dengar dari Jinsuk membuatnya mengingat tentang surat yg diberikan Jiyong kepadanya.

"Ah... Aku juga melupakan Dongsaeng ku karena kemarahan ku yg menguasai diriku, Ah... Namun lagi-lagi aku mendapatkan kejutan dengan kematian Dongsaeng ku, dan pelakunya adalah orang yg sama"

Deg!!!

Lagi-lagi Shiki di buat terkejut.

"Ja-jangan bilang..jika itu..."

"Jiyong??"jawab Jinsuk.

"Jadi kau adalah Hyeong nya Jiyongie??"tanya Shiki dengan mata Tupai nya yg berkaca-kaca.

"Majjayo"

"Lalu,, apa hubungannya dengan keluargaku??"

"CK... Apa kau masih belum mengerti eoh?? Seandainya saja jika Appa mu tidak memecat Appa ku maka semuanya tidak akan berakhir seperti ini!!"teriak Jinsuk.

Shiki berjengit kaget karena teriakan Jinsuk, tubuhnya bergetar ketakutan, Jinsuk menghela nafas lelah.

"Dengar... Kau tidak ada hubungannya dengan semua ini, disini aku hanya mengincar Appa mu"jelas Jinsuk.

"Hiks...Andwae...Hiks,, jika memang Jinsuk Hyeong ingin melukai Appa maka lukai saja aku Hyeong"ucap Shiki, Jinsuk memandang Shiki.

"Aku hanya menginginkan kehancuran Kel. Jung, aku ingin Kel. Jung merasakan apa yang aku rasakan dulu!!"

"Lalu bagaimana denganku Hyeong?? Bukankah aku juga termasuk Kel. Jung?? Lalu mengapa Hyeong tidak menghancurkan ku juga?? Lagi pula Appa pasti mempunyai alasan kenapa ia memecat Appa nya Hyeong"ucap Shiki.

Jinsuk tidak menjawab, dia hanya memandang Shiki.

"Mianhae... Tapi kau bukan targetku, lagi pula aku berhutang kepadamu karena telah menjaga Jiyong untukku meski sekarang Jiyong sudah tiada, tapi kau sangat berarti bagi Dongsaeng ku"batin Jinsuk.

Setelah itu Jinsuk meninggalkan Shiki dan tak lupa ia juga mengunci pintu nya, Shiki berusaha untuk bisa keluar dari kamar itu namun nihil.

"Hiks...Hiks... Jin Hyeong, Yoongi Hyeong, Joonie kalian dimana Hiks.. Tolong Shiki"Isak Shiki.

"Jiyongie Bogoshipeoyo"batin Shiki.

Setelah itu gelap menghampiri Shiki, Yaa... Shiki pingsan.

TBC...


Blood Sweat and Tear's[[정호석_방탄소년단]]ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang