Chap#39~Epilog

303 28 3
                                    

  Setelah kejadian hari itu Seokjin dan ke 5 saudaranya menjadi pendiam, dan Trio Maknae sering menangis.

  "Hyeong~Hiks....A-apa Shiki Hyeong membenci kami??kenapa di-dia tidak mengingat kami Hiks??biasanya Shiki Hyeong langsung memeluk kami,tapi kenapa waktu itu dia tidak memeluk kami??apa Shiki Hyeong sangat membenci kami??"tanya Jimin sambil menangis.

   "Sstt... jangan berbicara seperti itu"ucap Seokjin menenangkan.

  "Tapi kenapa Shiki Hyeong seolah tidak mengenali kami??Hiks.... Apa-"

  "Taehyungie.... Dengarkan Hyeong,,, Apa Shiki pernah memarahi Taehyungie??"tanya Seokjin.

  Taehyung menggeleng.

  "Lalu apa Shiki pernah membentak Taehyungie??"

  Taehyung kembali menggeleng, Seokjin tersenyum.

  "Itu tandanya Shiki sangat menyayangi kalian, jangan pernah berfikir seperti itu tentang Shiki, dan lagi pula Hyeong rasa dia itu bukan-"

  "Shiki Hyeong, dia bukan Shiki Hyeong kan??"ucap Jungkook, dia menyela ucapan Seokjin dengan pandangan kosong.

  Sontak semuanya menatap Jungkook.

"Kookie dengar i-"

"Shiki Hyeong telah tiada benar bukan?? Jadi dia bukan Shiki Hyeong kita"jawab Jungkook.

  Para Hyeong Line tak bisa menjawabnya, mereka terdiam, karena itu memang faktanya, apa lagi Shiki tiada tepat di hadapan mereka sendiri.

Sedangkan di kantor, Hwijae menatap sendu beberapa foto yg berada di sisi mejanya.

 

  

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


  

  "Aigoo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


  "Aigoo......Appa Aideuri Neomu Jalsaenggyeosseo"ucap Hwijae sambil mengelus foto Shiki.

  "Geogi Appaeui Adeureun Eottae??"

    Hwijae terus menatap foto itu dengan sendu, masih terekam jelas di ingatannya di mana sang putra yg tertembak dan tiada di pelukannya.

  Tanpa ia sadar cairan bening menetes keluar dari kelopak matanya, cairan tersebut menetes ke arah bingkai foto Shiki.

  "Uljima Appa"

  Seketika Hwijae mengusap cairan bening tersebut, karena teringat dengan ucapan Shiki yg menyuruhnya jangan menangis.

  "Aniya...Appa tidak menangis,,, apa tidak akan menangis Shiki.."ujar Hwijae dengan suara bergetar.

  "Hiks..." gagal Hwijae gagal untuk tidak menangis, runtuh sudah pertahanan yg ia buat agar tidak menangis, ia berusaha tegar di hadapan istri dan anak-anaknya namun apalah daya dia tidak sekuat itu.

  Hwijae yg terkenal tegas dan dingin terhadap segalanya kini menjadi sosok Hwijae yg rapuh, dia kembali menangis setelah sekian lama ia tidak menangis, terakhir kali ia menangis ketika ke dua orang tuanya meninggal.

  "Mi-Mian Hiks...Appa kembali menangis, kau menyuruh Appa untuk tidak menangis Kan??, namun bagaimana jika yg membuat Appa menangis itu adalah dirimu Shiki Hiks..."

  "Kau tau Appa tidak sekuat itu Hiks"

  "Shiki... Bogoshipeo"bisik Hwijae sambil memeluk erat foto Shiki.

  •••••••••••••••••••••••••••••

  Hari ini Ahn Uisa sedang berada di restoran dengan pakaian formal, ia baru saja kembali dari tempat ia melepas rindu dengan Mendiang Shiki, Sora Ahjumma, Jiyong dan Jay Ahjussi.

  "Samchon sangat merindukan mu Shiki"ucap Ahn Uisa dengan pelan.

  Netra nya menatap ke arah jalanan yang senggang di temani secangkir kopi.

  Netra nya menatap tak percaya ketika ia menangkap sosok yg familiar baginya, dan sosok itu tertawa bahagia dengan seorang Namja di sampingnya.

   "Shi-Shiki??"ucap Ahn Uisa tak percaya.

  "Dia hidup??" Dengan cepat Ahn Uisa berlari keluar restoran tersebut untuk mengejar sosok yg sangat familiar baginya.

  "Hah..hah..hah...dimana dia??"
 
  Ahn Uisa kehilangan jejak Namja tersebut, tapi Ahn Uisa berusaha mencari lagi, tidak lupa ia menelfon Hwijae.

  "Yeoboseyo...Jae Chan"

  "Nee..ada apa Beomie??kau kenapa?? kenapa suaramu seperti habis berlari??"

  "Aku.... Tidak apa-apa,, tapi tolong datanglah ke jalan Myeongdong!!"

  "Waeyo??"

  "Aku bertemu dengan Shiki"

  Deg!!

  "Be-benarkah??tapi bukannya-"

  "Tidak ada waktu untuk menjelaskannya Jae Chan tolong cepatlah datang ke sini"

  "Baiklah aku akan ke sana"

  Tut...Tut...

  Ahn Uisa kembali mencoba untuk mencari sosok tersebut dan setelah beberapa menit akhirnya ia menemukan sosok tersebut, sosok tersebut sedang tertawa bahagia bersama beberapa orang.

   2 Namja dan 1 Yeoja, Ahn Uisa bisa menyimpulkan Yeoja itu berumur 65 tahun sedangkan 2 Namja itu satunya berumur 28 tahun dan satunya lagi berumur 65 tahun, dan mereka tampak seperti keluarga bahagia.

  "Beomie!?" Tepukan di pundaknya kembali menyadarkan Ahn Uisa, ia pun menoleh ke belakang dan mendapati Hwijae, Yoon Hee dan ke 6 putranya.

  "Ka-kalian??"

  "Mian aku sengaja membawa mereka terutama Yoon Hee kala kau mengatakan kau bertemu dengan Shiki, jadi di mana dia??"tanya Hwijae.

  "Beomie... Katakan kepadaku dimana Shiki?? Apa dia baik-baik saja?? Di mana dia??"tanya Yoon Hee dengan tak sabar.

  Seokjin dan yg lainnya hanya terdiam, mereka tak tau harus berbuat apa, sungguh hal ini begitu menyakitkan bagi mereka.

  "Beomie!??"

  "Hee-..Hee-ya Shi-Shiki dia-"

  "Di mana Shiki Beomie!!??"tanya Yoon Hee dengan meninggikan nada suaranya.

  "Dia di sana"tunjuk Hwijae ke arah salah satu keluarga.

  Yoon Hee tersenyum kala ia melihat sosok putra tersayangnya, sungguh ia begitu merindukannya.

  "Shiki"

  💜💜💜💜💜💜💜

Blood Sweat and Tear's[[정호석_방탄소년단]]ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang