Happy reading
Seorang gadis dengan gamis panjang berdiri di depan lemari pendingin dengan satu tangannya memegang gagang pintu. Matanya menelisik menatap satu persatu minuman yang berjejer rapi di dalamnya. Tangan putihnya itu mulai menarik gagang pintu dan mengambil sebotol minuman rasa lecy.
Drttt drtttt
Getaran dari saku gamisnya itu membuat atensinya teralih. Tangannya telulur meraih benda pipih itu."Assalamualaikum bun," ucapnya mengawali percakapan.
"Waalaikumussalam, kakak masih di luar kan? Bunda boleh titip belanjaan nggak?" Tanya orang dari sebrang sana.
"Iya Fatimah masih di luar kok. Bunda mau titip apa?" Tanya gadis itu yang tak lain adalah Fatimah.
"Bunda titip pasta gigi, sabun, deterjen, pewangi, sama pudding ya. Nanti uangnya bunda ganti."
"Itu aja? Oke bun."
"Yaudah assalamualaikum," ucap sang bunda mengakhiri panggilan.
"Waalaikumussalam."
Setelah panggilan terputus, Fatimah mulai menjelajahi minimarket itu untuk mencari apa yang dititipkan oleh Indah. Fatimah mulai berjalan di rak tempat pasta gigi dan sabun. Dirinya menatap satu persatu merek pasta gigi dan sabun yang ada di sana. Saat menemukan apa yang dia cari, Fatimah langsung mengambilnya dan beralih menuju ke tempat yang lain.
Setelah semuanya terkumpul, Fatimah langsung membawanya menuju kasir. Dia berdiri di belakang seorang cowok dengan tubuh yang lumayan tinggi.
"Totalnya 35 ribu kak," ucap kasir perempuan itu pada cowok yang ada di depan Fatimah.
Cowok itu menyodorkan sebuah kartu kredit kepada kasir.
"Maaf kak, ada uang tunai? Mesin kami sedang bermasalah," ucap kasir itu.
"Saya nggak ada cash. Di sini nggak ada ATM?" Tanya cowok itu.
"Mesin ATM nya rusak kak, sedang perbaikan."
"Sekalian sama saya aja mbak," ucap Fatimah membuat kedua orang tadi menoleh ke arahnya.
"Baik saya total dulu." Kasir itu mulai menotal belanjaan Fatimah satu persatu.
"Fatimah?" Cowok itu menatap Fatimah sedikit terkejut. Fatimah pun menoleh ke arahnya dengan raut yang tak beda jauh.
"Loh Farhan?"
Suara kasir yang menginterupsi membuat atensi keduanya teralihkan."Jadi total semuanya 350 ribu kak." Fatimah menyodorkan tiga lembar uang seratus ribuan dan satu lembar uang lima puluh ribuan.
Setelah selesai dengan urusan pembayaran, keduanya berjalan beriringan menuju parkiran.
"Besok gw ganti ya," ucap Farhan saat keduanya sudah berada di parkiran.
"Nggak usah kali. Nggak papa kok."
"Beneran?" Tanya Farhan membuat Fatimah mengangguk.
"Oke thanks. Btw lo pulang naik apa?"
"Naik angkot kayaknya."
"Gw anterin aja," tawar Farhan yang spotan mendapat gelengan dari Fatimah.
"Kenapa? Karena gw naik motor? Panas?" Tanya Farhan lagi.
"Bukan itu."
"Ya terus?"
"Bukan mahram," ucap Fatimah membuat Farhan mengerutkan dahinya bingung.
"Mahram?" Gumam Farhan pelan.
"Yaudah kalau gitu aku pamit dulu ya, assalamualaikum," ucap Fatimah meninggalkan Farhan yang masih diam di tempat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Faith
Teen FictionFatimah, gadis muslimah yang terjebak pada kisah cinta beda agama, Farhan namanya. Awalnya Fatimah mengira mereka sama, namun saat mengetahui yang sebenarnya dia merasa kecewa. Bukan tanpa alasan Fatimah merasa demikian, Farhan selalu mendekati Fati...