11

10 0 0
                                    

Bismillah
Happy Reading

Tok.. tok.. tok

"Kak, udah ditunggu Inna di bawah," ucap Indah di depan kamar Fatimah.

"Iya bun, Fatimah udah siap kok." Fatimah membuka pintu kamarnya. Terlihat dirinya sudah rapi dengan dress berwarna peach dengan jilbab hitam.

"Yaudah sana. Kasian Inna nunggu lama."
Fatimah berjalan menuruni tangga untuk menemui Inna.

"Ayo Na." Inna yang mendapati itu langsung berdiri dan berpamitan pada Indah yang menghampiri keduanya.

"Pamit dulu ya bun," ucap Fatimah sambil mencium punggung tangan Indah diikuti Inna.

"Pergi dulu ya tan."

"Assalamualaikum," ucap keduanya kompak.

"Waalaikumussalam."

Keduanya kini berada di dalam mobil Inna dan akan pergi menuju seminar. Sebenarnya ini adalah ajakan Inna.

Setibanya di tempat acaranya, keduanya langsung masuk menuju gedung yang digunakan untuk seminar. Di sana sudah terdapat banyak orang yang tengah duduk menunggu acara di mulai.

"Kamu sering ikut seminar gini Na?" Tanya Fatimah setelah keduanya mendapat tempat duduk di bagian tengah.

"Lumayan sering. Buat nambah pengalaman sama relasi." Fatimah hanya mengangguk kecil untuk menanggapi.

Setelah itu keduanya diam mendengarkan seminar yang sudah dimulai. Seminar berjalan lancar dengan beberapa peserta yang ikut berpartisipasi dengan memberikan sebuah pertanyaan.

Kini keduanya sedang berjalan keluar gedung karena acaranya telah selesai. Namun tiba tiba ada seorang cowok yang menghampiri mereka.

"Loh Fatimah?"

"Farhan?"

Keduanya berujar bebarengan membuat Inna menatap keduanya bingung.

"Kalian saling kenal?" Tanya Inna pada keduanya.

"Orang yang aku ceritain," bisik Fatimah membuat Inna langsung paham.

"Owalah ternyata Farhan orangnya," ucap Inna membuat Farhan mengeryitkan dahinya bingung.

"Gw? Gw kenapa?"

"Ituloh Han, Fatimah-"

"Inna, kamu kenal dia?" Tanya Fatimah memotong perkataan Inna.

"Temen gw dari kecil Fat. Tetangga sebelah rumah," ucap Inna membuat Fatimah menganggukkan kepalanya.

"Terus kalian?" Tanya Farhan menunjuk keduanya bergantian.

"Sahabat gw nih." Inna merangkul pundak Fatimah.

"Jadi lo Han orang yang selama ini dice-  awsh" Fatimah menginjak kaki Inna membuat dirinya mengiris kesakitan.

"Jangan bilang ke dia dong," bisik Fatimah pada Inna.

"Kalian ngapain sih?" Tanya Farhan heran.

"Nggak kok Han. Biasa Inna suka riweh sendiri," ucap Fatimah dengan sedikit senyum yang dipaksakan.

"Hmm, yaudah gw duluan ya kalau gitu," ucap Farhan yang dibalas anggukan singkat oleh Fatimah.

Setelah Farhan sudah menghilang dari pandangan keduanya, Fatimah menatap tajam ke arah Inna.

"Kamu tuh ya, ember bocor," omel Fatimah membuat Inna mencebik kesal.

"Ya jangan diinjek juga dong kaki gw. Sakit nih." Inna menjulurkan kakinya yang terbalut sepatu kets itu ke arah Fatimah.

FaithTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang