P. R. O. L. O. G

445 20 2
                                    

10 tahun sebelumya...

"Dasar anak cacat! Sudahlah diri itu cacat! Sadar dong!" ucap salah seorang temen Ara yang selalu menghinanya, setiap hari setelah pulang dari sekolah mereka selalu menunggu Ara untuk meminta wang jika Ara tidak memberinya, mereka akan membuang tongkat yang dipakai Ara.

Ara tidak mampu berbuat apa-apa melainkan meneteskan airmatanya setiap kali dia dihina dan dimarahi oleh temen-temen sekelasnya.

Dalam keadaan kakinya yang pincang, siapa aja yang mahu berteman dengannya kecuali satu orang yang sentiasa ada di sampingnya. Selalu menjaganya dengan baik ketika semua orang membencinya dia selalu menguatkan Ara hingga Ara terlalu bergantung padanya.

Ara juga tidak tahu bagaimana hidupnya jika tanpa dia di sisinya nanti.

"Aku minta maaf, tapi bener hari ini uang jajanku habis karna membeli buku yang aku suka" jawab Ara penuh memohon.

"Bohong kamu ya! Dasar!" temanya ingin memukul Ara, tapi gerakanya terhenti ketika mendengar suara kasar dari seorang pria yang menyapa mereka.

"Hentikan!!!!!" Pria itu langsung menghampiri Ara dan mendorong semua orang yang sedang mengeburungi Ara hingga mereka semua terjatuh ke tanah.

"Ash Nathan" sebut salah satu temen Ara, mata mereka terbelalak menatap Ash yang sedang membantu Ara bangun.

"Apa yang kamu lakukan terhadap kakakku!" Teriak Ash, kembali menatap ke arah temen-temen Ara dengan tajam

Dialah orang yang Ara maksudkan, selalu menjadi pelindung buatnya kala dia sedang menghadapi kesusahan.

Ash Nathan, adik kembar Ara Nyawa Ara, segalanya buat Ara.

"Ash.... Aku.. Aku.." ucap gadis itu dengan gugup.

"Aku apa?!!!" Teriak Ash di depan gadis itu dengan raut wajahnya yang terlihat sangat kesal.

Gadis itu langsung berlari meninggalkan dua lagi temenya, Ash menatap mereka dengan tajam membuatkan mereka ketakutan dan langsung melangkah pergi dengan langkah yang laju dari situ.

Ash membuang pasir yang melekat pada baju sekolah Ara, Ara hanya menatap Ash tanpa bicara. Ash selalu datang padanya pada waktu yanh tepat.

"Kenapa tidak menungguku? Aku sudah bilang tunggu aku hingga aku datang padamu kenapa susah sekali kamu mau mendengar kata dari adikmu!" bentak Ash, benar-benar kesal dengan sikap Ara yang keras kepala.

Ara hanya menundukkan wajahnya, terkejut dengan bentakan Ash padanya. Pertama kali Ash begitu marah padanya airmatanya mulai menetes lagi di pipinya.

Ara mendonggakan kepalanya menatap Ash yang sedang menatapnya dengan raut wajah kesal.

"Kamu sudah tahukan! Mengapa aku menghindar darimu! Karna aku tidak mahu kamu malu Ash berjalan dengan orang cacat sepertiku!!" bentak Ara pertama kalinya membuat Ash sedikit kaget melihat kakaknya semarah ini.

Dia tidak mau Ash menderita hanya karna berada di samping orang cacat sepertinya.

Mata Ash yang menatap Ara tajam berubah menjadi tatapan teduh, tahu bagaimana perasaan Ara.

Bagaimana tidak? Mereka kembar pasti Ash merasai apa yang Ara rasa. Sakit itu pasti buat Ara, dengan kondisinya yang tidak sempurna Ara pasti selalu tertekan.

Karna itu Ash berjanji pada dirinya akan selalu ada buat kembarnya meskipun untuk selamanya juga dia sanggup.

Ara Nathalia, kecacatan kekal yang ia alami dari kecil membuatkan ia selalu menghindari banyak orang.

Kakinya yang pincang sebelah kiri membuatkan ia sering ditertawakan oleh rekan sekolahnya.

Ash menarik Ara ke dalam dakapanya dan memeluknya dengan sangat erat. Masuk saja ke dalam dakapan hangat yang Ash selalu berikan buatnya jika ia sedih membuatkan ia merasa nyaman.

Bagaimana ia mahu menjauh dari Ash, jika Ash selalu melayaninya dengan baik.

Ara menangis sekeras-kerasnya dalam dakapan Ash, adik kembarnya. Dia hanya punya Ash sebagai keluarganya, tapi ia tidak mau Ash melalui hari-hari yang sulit karnanya.

"Maafkan aku ya karna membentakmu. Aku akan selalu ada di sampingmu, melindungimu bagi melunaskan janjiku pada bunda dan ayah untuk menggantikan mereka dengan menyayangimu. Aku janji Ara, aku akan pastikan bahwa aku tidak akan mengingkarinya."

Sebuah janji telah diungkap oleh Ash Nathan buat kakaknya Ara Nathalia. Apakah janji itu hanya sebuah janji atau sebaliknya?

Tbc...

My Dear Ara✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang