PART. 10

70 9 1
                                    

Seminggu ini, Ash pulang dari kantor lewat malam. Terlalu banyak pekerjaan yang harus ia selesaikan berhubungan dengan proyek baru yang ia baru terima dari sebuah perusahaan.

Meskipun dia terlalu sibuk dengan pekerjaanya yang banyak, namun dia tidak pernah melupakan tanggungjawabnya sebagai suami buat Chaesa.

Ash coba meluangkan waktu yang ada bersama Chaesa, dan dalam waktu itu hubungan Ash dan Ara mulai berjarak. Ash juga tidak tahu apa sebabnya, Ara coba menghindar darinya. Ketika dia berangkat ke kantor, Ara masih tidur, saat ia pulang ke rumah Chaesa Ara kelelahan dan tidur pada awal waktu.

Tidak mau menggangu, Ash lebih memilih tidak bertemu dengan Ara meskipun dia merindui Ara bercanda dan mengobrol sama seperti hubungan mereka yang dulu.

Hari ini, sebelum berangkat ke kantor, Ash mau pastikan yang dia harus bertemu Ara.

Setelah bersiap rapi, Ash keluar dari kamar. Chaesa masih lagi di dalam kamar mandi, membersihkan diri.

Turun ke bawah, Ash mengayunkan langkahnya laju ke arah kamar Ara, sampai di depan pintu kamar, tombol pintu dipulas, kaki diayun masuk ke dalam.

"Ara Nathalia!" sapa Ash, saat melihat Ara yang sedang duduk melamum di tepi jendela sembari membuang wajahnya ke luar, menatap pemandangan taman yang bisa dilihat dari dalam kamarnya.

Suara berat lagi lembut itu membuat Ara membalik tubuh, menatap ke arah suara yang memanggilnya.

Terkejut ketika melihat Ash datang mendekat ke arahnya, sejujurnya dia sangat merindukan Ash namun kata-kata Chaesa selalu terngiang di dalam benak pikiranya.

"Jauhi Ash! Aku tidak suka kau terlalu dekat dengan suamiku" Amaran dari Chaesa selalu aja bermain di dalam pikiranya.

Sampai di dekat Ara, Ash langsung menariknya dan memeluknya dengan erat.

"Maafkan aku Ara karna tidak mempedulikanmu" ucap Ash pelan, mengeratkan lagi pelukanya terhadap Ara.

Tidak membalas pelukan Ash kembali, Ara hanya diam dalam dakapan hangat yang ia rindukan.

Melepaskan pelukanya, Ash menatap Ara dalam. Tatapan tajam nan lembut itu selalu membuat hati Ara meluluh.

"Kamu baik-baik aja kan?" tanya Ash khawatir, memegang kedua belah pundak Ara erat.

"Aku baik-baik aja kok, kamu jangan khawatir Ash. Chaesa lebih penting dari aku, aku bisa jaga diri Ash" ucap Ara dengan tenang, tidak mau Ash apa yang dia lalui sepanjang Ash pulang lewat malam.

"Jangan bicara seperti itu Ara! Kedua-duanya penting buat aku." Ada penegasan di dalam nada bicara Ash.

Ara hanya menggangguk pelan, mencoba untuk tersenyum meskipun sulit. Karna Ash dia masih bertahan meskipun setiap hari chaesa melayaninya dengan buruk, dia harus kuat demi Ash.

"Mengapa menatapku seperti itu, adikmu ini memang tampan, tidak perlu menatapku lama" goda Ash, Ara tersenyum senang dapat melihat Ash lagi di depanya.

"Berangkat aja ke kantor, kamu sudah telat kan?"

"Iya, tidak perlu menghalauku Ara" ucap Ash dengan nada merajuk, berbalik tubuh Ash ingin melangkah namun beberapa langkah Ash berhenti, berbalik semula menatap Ara.

"Kamu tidak mau menemaniku keluar? Aku mau beramgkat ke kantor" ucap Ash dengan nada manja yang sengaja dia buat.

"Chaesa kan ada Ash, aku berada di kamar saja ya" tolak Ara, dia tidak mau Ash tahu kakinya sakit karna dipukul Chaesa setiap harinya.

My Dear Ara✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang