E. P. I. L. O. G

51 2 0
                                    

"Clara sayang, jangan lari yang kencang nanti
jatuh" pesan Chaesa ketika melihat anak gadisnya berlari keliling taman dengan kencang.

"Baik bunda!" jawab gadis kecil itu dengan ceria, mendekat ke arah mamanya, memeluk wanita itu lalu mencium pipinya sekejap. Setelah itu, berbalik tubuh bermain kembali di taman kecil yang dibuat khas oleh Ash buat anak gadis kesayanganya.

Clara Ashel Nathalia, gadis cantik yang baru saja berusia 5 tahun permata hati Ash dan Chaesa, jiwa juga nyawa buat mereka. Gadis kecil yang manja terlebih lagi saat ayahnya berada dekat denganya, selalu ingin menepel pada ayahnya, terkadang Chaesa dilupakan membuat dia selalu merajuk karna merasa disishkan. Namun anak gadis ini selalu saja bikin hati Chaesa meluluh saat Clara membujuknya dengan ayat-ayat manis sama seperti ayahnya.

"Clara sayang! Ayah pulang nak!" teriak Ash dari luar yang baru saja pulang dari kantor. Masuk ke dalam rumah nama pertama yang dipanggil adalah anak gadisnya. Gadis kecil itu selalu membuatnya tidak karuan, tingkah lucunya, gaya manjanya selalu membuat Ash pengen pulang dari kerja dengan cepat.

Mendengar suara Ash memanggilnya, Clara langsung berlari kembali masuk ke dalam rumah, Chaesa mengikuti langkah kecilnya dari belakang.

"Ayah!!!" Clara terus berlari mendekati ayahnya, Ash menunduk sudah siap mendepakan tanganya luas ke arah Clara, gadis kecil itu langsung masuk ke dalam dakapanya, tangan kecil itu memeluk tubuh kekar ayahnya dengan erat meskipun tanganya tidak bisa memenuhi seluruh tubuh kekar ayahnya.

Kembali membalas pelukan anak gadisnya dengan erat, Ash memeluk gadis kecilnya melepaskan rindu meskipun tidak lebih sehari aja mereka tidak bertemu. Hanya dia yang selalu rindu, rindu akan sikap gadis kecilnya.

"Ayah, aku rindu" ucap Clara, masih lagi memeluk Ash. Kepalanya ditengelamkan pada dada bidang ayahnya dengan manja.

"Ayah juga, rindu sekali sama gadis kecil ayah ini" jawab Ash, melepaskan sedikit pelukanya menatap clara, lalu mencium dahinya sekejap.

Chaesa hanya tersenyum, melihat momen indah di depanya. Kedua kesayanganya saling memeluk dengan nyaman. Melangkah mendekat, Chaesa langsung memeluk Ash dengan Clara yang berada di tengah mereka.

"Aku juga rindu sekali sama kamu mas, apakah kau tidak merindukanku" ucap Chaesa seolah merajuk, nada suaranya seakan kecewa. Sengaja ingin menggoda suaminya.

Ash hanya tersenyum, merangkul bahu dengam erat. Bahagia, rasa itu menjalar dalam hatinya dan rasa itu tidak akan pernah hilang selagi Chaesa dan Clara selalu ada di sisinya.

Mendekatkan bibirnya ke arah telinga Chaesa, Ash membisikkan sesuatu membuat wajah merona merah, pantas aja tidak didengar oleh Clara yang berada di tengah mereka, masih memeluk perut Ash erat dengan posisi mereka bertiga yang sedang berdiri.

"Aku juga sangat merindukanmu, malam ini kamu milikku" bisik Ash pelan, wajah Chaesa mulai memerah. Menatap Ash, lalu mencubit lenganya pelan membuat Ash mengerang kesakitan.

"Auch!!" teriakan kecil kedengaran dari bibir Ash.

"Ayah kenapa?" tanya Clara, melepaskan pelukanya. Clara mendonggakan kepalanya menatap ayahnya.

Menunduk, Ash mensejajarkan tubuhnya dengan Clara. Menatap anaknya lalu mengelus kepala gadis kecilnya dengan lembut.

"Tidak ada apa sayang, lengan ayah digigit semut" balas Ash, melirik ke arah Chaesa uang sedang menatapnya tajam, masa dipanggilnya Chaesa semut. Dasar suami!

"Apakah sakit ayah?" tanya Clara khawatir, perlahan tangan kecilnya mengelus lembut lengan Ayahnya.

"Karna kamu sudah mengelusnya, ayah jadi tidak sakit lagi" ucap Ash sembari tersenyum manis.

My Dear Ara✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang