PART. 3

75 8 0
                                    

Setelah mendapat tahu bahwa Ara demam, Ash bergegas masuk ke dalam kamar Ara.

Masuk saja ke dalam, hatinya merasa sesak saat melihat Ara sedang terbaring lemah di atas kasur.

Melangkah mendekat, Ash duduk di atas kasur di samping Ara.

Ash menatap wajah Ara yang kelihatan pucat dengan tatapan khawatir.

"Ara..." panggil Ash lembut, mengelus puncak kepala Ara membuat pemiliknya terusik.

Ara membuka matanya lemah, dia senang karna masih dapat melihat Ash di depanya.

Namun di dalam hati kecilnya, ia merasa sakit ketika mengingati kata-kata yang diucapkan oleh Chaesa bersama temen-temenya, sewaktu hari pernikahan mereka.

Setelah selesai majlis pernikahan.

Ara yang sudah lelah karna hanya duduk sedari tadi bangkit berdiri, dengan menggunakam tongkatnya, ia berjalan di sekitar hotel.

Dia tidak mahu menggangu bibi Indah yang sedang sibuk mengemas peralatan membantu karyawan hotel.

Manakala Ash sedang mengobrol mesra bersama temen-temenya yang masih ada.

Ketika ia ingin melangkah masuk ke dalam hotel, terdengar suara Chaesa yang sedang mengobrol bersama temenya-temenya.

Duduk di atas kursi, berkeliling sebuah meja besar, terdengar ketawa Chaesa yamg kedengaran begitu senang.

Ara mau bergaul, tapi ia sadar akan kekurangan dirinya. Hanya urungkan niatnya, ketika terdengar namanya disebut Ara bersembunyi di sebalik dinding.

"Chaesa, suami kamu tampan sekali, kaya pula. Kamu beruntung memilikinya."

My Dear Ara✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang