Bab 4

13K 1.1K 16
                                    

Jasmine menggelengkan kepalanya tak mempercayai telinganya saat mendengar tuduhan yang Athar tujukan padanya. Ia dituduh membuat KTP palsu? Jadi menurut Athar ia sama sekali tidak cocok dengan data yang ada di KTP? Memang penampilan Mimin jauh dari blouse resmi yang menjadi penanda bahwa itu adalah dirinya di KTP tersebut. Tapi tetap saja dituduh membuat KTP palsu benar-benar menyinggung egonya. Kalau ia dituduh membuat identitas palsu ia akan mengaku saat itu juga tapi yang dituduh Athar adalah KTP-nya yang palsu.

Mimin mengipas wajahnya yang mendadak panas oleh amarah. Ia ingin membantah segala tuduhan Athar tapi bingung harus memulainya darimana. Ia sudah mengakui nama aslinya bahkan pria itu sudah tahu nama lengkapnya dari KTP itu. Dan jika ia harus mengakui yang lain agar mendapatkan izin untuk tinggal bersama pria itu jelas ia harus membongkar semuanya. Dan itu artinya tidak akan ada riset yang bisa ia lakukan karena Athar pasti sudah menendang bokongnya jauh-jauh dari rumah pria itu.

            “Kapan kau akan bereskan barang-barangmu? Kenapa masih diam disitu?" Ulang Athar menahan geram setelah melihat Mimin hanya diam dan sibuk dengan pikirannya.

            “Nggak ada apa-apa, saya cuma bingung harus tinggal dimana, kalau saya kembali ke Yayasan pasti mereka akan marah, disangkanya saya tidak serius ingin bekerja," jelas Mimin dengan raut wajah memelas. Athar menatap wajah wanita itu dengan seksama memperhatikan bagaimana wanita itu memulai aktingnya.

            “Kau pikir saya peduli?” sahut Athar datar tanpa belas kasih. Mimin mengangkat wajahnya dan menatap Athar sendu.

            “Saya tahu anda pasti nggak akan peduli sama nasib saya, tapi saya melakukan semua itu karena anda dengan seenaknya membawa saya ke kantor polisi,” jelas Mimin mencoba membela diri. Athar memiringkan kepalanya dan mendekati Mimin tiba-tiba. Wanita itu reflek mundur.

            “Kalau sekarang kau sedang akting, saya mulai yakin kalau kau pasti jebolan sekolah akting alih-alih yayasan penyalur asisten rumah tangga,” ujar Athar lalu kembali ke posisinya. Duduk tegap dengan lengan terlipat di dada.

            Mimin meringis mendengar tuduhan lain pria itu. Ia memang tidak mengharapkan Athar akan mempercayainya karena setahu Mimin, Athar memiliki trauma yang membuat pria itu sulit mempercayai orang lain selain instingnya sendiri. Athar tidak suka bergaul dengan keramaian yang membuat dirinya harus berbasa-basi. Ia juga tidak suka terlibat hubungan yang membuatnya harus dekat secara emosi. Membuat Mimin berani jamin kalau pria itu belum pernah pacaran seumur hidupnya.

            “Kalau anda ngusir saya, saya terpaksa tinggal di depan gerbang rumah anda dan besok nama baik anda yang akan tercoreng karena telah berbohong di hadapan banyak orang sekaligus jadi pria paling sadis karena membiarkan seorang wanita tidur di luar dimalam yang dingin seperti ini.” Penjelasan Mimin membuat ketenangan Athar sedikit terusik. Apa yang Mimin jelaskan benar adanya. Jika wanita dihadapannya ini ia usir malam ini dan tidur didepan pagar rumahnya. Besok pagi pasti gossip langsung meluas. Ia memang tidak terlalu akrab dengan tetangganya, selama ini interaksinya hanya berupa anggukan kepala dan membunyikan klakson motor jika berpapasan dengan tetangganya. Tiba-tiba namanya menjadi objek gosip terhangat besok pagi tentu sangat tidak di harapkannya.

            Athar menyeruput kopinya lalu menghela nafas singkat. Ia melirik Mimin yang sedang menatapnya penuh ngeri. Pria itu masih terdiam dengan kepala berpikir keras. Selama sepuluh tahun hidupnya diisi dengan kesendiriannya. Ia tidak pernah berbagi makanan dengan orang lain, tidak juga memiliki seseorang yang bisa ia ajak ngobrol senyaman ini. Mimin tidak jelek; Mimin cantik dengan kulitnya yang kuning langsat dan mata bulatnya. Tapi Athar tidak menginginkan dirinya jadi bahan gossip. Ia juga tidak suka harus hidup dengan orang asing yang selalu memakai aktingnya untuk menarik perhatian.

Cold Mission √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang