Bab 17

13.2K 1.2K 112
                                    

Sesuai janji Anja akhirnya bisa update juga hari ini. Bab ini Anja buat agak banyak karena Anja akan rehat sejenak selama 2-3 minggu untuk lanjutin revisian dan mau proses pembukaan PO kedua untuk Perfect Sunrise. Semoga Bab ini bisa mengobati Bab2 galau sebelumnya. yang request scene romance untuk Athar dan Mimin semoga scene romance-nya berasa ya *spoiler akut*Hahahaha

*****

Hampir dua bulan lamanya Mimin meninggalkan Jakarta. Kota tempatnya mengadu nasib pasca lulus dari Universitas dari tempat asalnya dengan gelar S.psi. Saat iseng-iseng melamar pekerjaan ke beberapa perusahaan yang meminta lulusan yang sesuai dengan jurusannya. Mimin sangat berterima kasih pada Tuhan karena ia dapat diterima di sebuah perusahaan berskala multinasional seperti YDS Group atau dikenal juga sebagai Yudhistira Group. Mimin bekerja untuk Head Office Jakarta sebagai staff bagian HRD. Kurang lebih tiga tahun ia bekerja untuk divisi recruitment. Mimin pun diminta untuk pindah divisi. Dia sempat terkejut ketika Direkturnya menginginkan Mimin masuk ke dalam jajaran sekretaris direksi dan komisaris. Bagi Mimin hal itu adalah salah satu kegilaan yang dilakukan perusahaan sebesar YDS group. Tak bisa menolak Mimin pun menjalankan tugas barunya sebagai sekretaris direksi sejajar dengan para sekretaris direksi lainnya yang cerdas dengan kemampuan multibahasa, kecekatan yang mengalahkan buruh pabrik dan keanggunan bak finalis ajang miss-miss dan puteri-puteri. Mimin sukses terjebak dalam divisi yang salah. Dirinya yang hanya itik buruk rupa akhirnya disulap sedemikian rupa oleh para rekannya. Mimin yang memiliki bakat cepat menyerap seluruh ilmu yang disodorkan akhirnya bisa bernapas lega ketika bisa menjalankan tugasnya tanpa harus kena omel atau ocehan dari para direksi yang permintaannya kadang nyeleneh bahkan menjurus tak masuk akal.

Jabatannya sebagai sekretaris Direktur Pemasaran membuat Mimin harus sering bertemu dengan para direktur dan sekretaris lainnya. Namun Mimin tak hanya sendiri. Dia bekerja bersama tiga rekannya yang lain yang membantu jadwal kerja direktur. Seringnya Mimin ikut dalam rombongan para Direktur membuatnya mengenal seorang Harlan Yudhistira. Pria tua yang menjabat sebagai Komisaris utama alias bos besar YDS Group yang tak pernah absen memintanya dan para rekan sekretaris yang lainnya untuk ngobrol-ngobrol. Kakek; biasa Mimin dan rekannya yang lainnya memanggil. Selain para jajaran petinggi perusahaan dan asistennya. Tak ada yang tahu siapa Harlan Yudhistira. Pria tua itu selalu mengontrol perusahaannya dari rumah dan hanya sesekali datang ke perusahaan saat rapat direksi tahunan.

Suatu hari saat mengobrol dengan kakek dan bercerita tentang bagaimana sulitnya Mimin membagi waktu antara pekerjaan dan jadwal kuliah strata duanya. Dia hampir tak punya waktu untuk hang out dengan teman kantor atau memanjakan diri ke salon. Terlebih saat ia sibuk mencari subject penelitiannya. Kakek pun bercerita tentang cucunya yang meninggalkan kediaman Yudhistira sepuluh tahun lalu karena trauma dan tak kuatnya akan tekanan dalam rumah megah itu. Kakek menceritakan kisah anak dan menantunya yang meninggal dalam sebuah kecelakaan fatal. Cucu satu-satunya selamat namun harus hidup dalam trauma pasca kecelakaan. Usai menceritakan kisah mengenai cucunya. Tiba-tiba saja kakek memintanya untuk menemui cucunya dan bertugas untuk membuat cucunya sembuh. Kakek memberikan hasil laporan terakhir yang didapatkannya dari Dokter Ahli Jiwa atau psikiater sebelum cucunya meninggalkan rumah. Kakek mengiming-iming uang yang tak sedikit. Tapi Mimin tak menginginkan uang, ia merasa kesempatan untuk mengaplikasikan ilmunya akhirnya datang padanya. Setelah memikirkan matang-matang Mimin pun menyetujui ide kakek.

Seluruh ingatannya tentang kakek dan misi yang dilakukannya memenuhi pikiran Mimin saat ia berada dalam bus damri yang akan mengantarnya menuju tempat tinggalnya. Sebuah kamar kost-an yang ia tempati sebelum muncul di rumah Athar. Sebelum berangkat ke rumah Athar ia sempat tinggal dikediaman keluarga Yudhistira untuk mengetahui keseluruhan informasi tentang pria itu. Hampir setengah tahun ia meninggalkan kost-annya. Barang-barang serta buku-buku kuliahnya masih berada di sana. Dan tujuan Mimin kembali ke Jakarta selain menemui Athar dan resign dari YDS Group. Mimin berniat mengambil seluruh barang-barangnya. Sebelum berangkat ke Jakarta Mimin harus menerima sidang yang dilakukan Ibu dan Ayahnya. Ayahnya yang baru kembali dari Malaysia usai menyelesaikan urusan bisnisnya memberikan ultimatum pada Mimin agar segera kembali ke Pontianak secepatnya.

Cold Mission √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang