Kilas kisah dua tahun yang lalu.
“Maaf, Kak. Mungkin hubungan kita cukup sampai di sini aja. Terima kasih untuk semuanya.”
Kalimat terakhir yang diucapkan oleh Rista pada Nanden 2019 silam, tepat setelah Nanden dinyatakan cuti kuliah saat itu. Entah apa yang menyebabkan Rista mengakhiri hubungannya dengan Nanden, padahal dari sekian banyak perempuan yang menyukai Nanden, dia tak pernah menghiraukan semua itu, perempuan yang benar-benar dicintai hanyalah Rista, perempuan yang ia temui di acara kongres sastra beberapa bulan yang lalu.
Nanden tak merasa salah pilih seseorang, baginya Rista adalah seorang yang cerdas, dia memiliki kemampuan komunikasi yang baik, tetapi di balik itu dia sangat mudah teperdaya dan labil.
“Tapi kenapa Ris? Apa karena aku berhenti kuliah?”
Rista hanya menunduk, “Udah ya Kak, sekarang kita sudah masing-masing. Jadi, aku mohon Kak Nanden jangan hubungin aku lagi.” Tegasnya kemudian pergi meninggalkan Nanden.
Saat Rista mengatakan itu padanya, perasaannya hancur berkeping-keping. Kenapa tidak? Dia ditinggalkan seperti itu tanpa ada alasan yang jelas. Laki-laki sedingin Nanden yang berani membuka hati kepada perempuan, tapi justru perempuan itu sendirilah yang mengkhianati cintanya. Nasi sudah terlanjur menjadi bubur. Jadi, ya sudahlah, lebih baik dimakan saja buburnya daripada basi.
Semenjak kejadian itu, Nanden menghilang dari kehidupan Rista, seperti pada kisah awal, Nanden cuti kuliah karena dia memiliki masalah dengan ayahnya. Hingga dua tahun sudah kisah itu terlewati.
***
Kembali ke masa sekarang.
“Lama banget sih!?” Seru seorang laki-laki sembari merebut amplop cokelat berisi uang.
Yang pernah menyakiti seseorang, diyakini bahwa orang itu akan merasakan sakit yang sama.
Sore hari, Rista dan Bima bertemu di suatu lahan parkir sebuah Restoran. Bima mengenakan kemeja hitam kotak-kotak dengan celana jeans yang robek di bagian lututnya, sedangkan Rista mengenakan pakaian simpel berwarna mayoritas kelabu, seperti kaos polos dan kardigannya juga rok slimfit sampai lutut, tak lupa dia membawa tas kecil yang ia selempangkan di bahunya. Dengan rambut yang terurai, Rista tampak cantik sore itu.“Buat apa sih sayang sama uang-uang itu?” Tanya Rista agak kesal dengan bima.
Tunggu! Kuta tidak salah dengar’kan? Rista tadi mengatakan sayang pada laki-laki itu? Berarti ada apa-apa dong di antara mereka berdua?
Bima, pemuda 25 tahun dengan perawakan tinggi, kulitnya agak cokelat legam, dengan rambut gondrong yang selalu ia kuncir. Dia terlihat sangat gagah, tetapi sebenarnya dia itu penakut.
Jika dibandingkan dengan Nanden? Aduh! Bukan saingannya deh kayanya. Nanden itu pria sempurna, tampan, pintar, juga baik hati. Sementara Bima, dia hanya seorang pengangguran, yang kerjaannya cuma mempermainkan hati perempuan saja.Bima adalah kekasih Rista, lebih tepatnya kekasih gelap setelah dia memutuskan untuk meninggalkan Nanden. Ada apa dengan Rista? Seorang yang kaya nan cantik berpaling dari laki-laki bermartabat seperti Nanden demi Bima si laki-laki pengangguran itu.
Setelah diusut, ternyata mereka berdua berpacaran bukanlah baru-baru ini, melainkan sudah menjalin hubungan tiga tahun lamanya. Sebelum Rista memutuskan hubungannya dengan Nanden dua tahun yang lalu, ternyata Rista sudah menyimpan Bima selama satu tahun tanpa sepengetahuan Nanden. Sampai sekarang pun Nanden masih belum tahu jika saat itu Rista sudah memiliki kekasih selain dirinya, dalam artian, Nanden adalah selingkuhannya. Wah! Perempuan gila memang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nanden
Mystery / ThrillerCerita hidup dari seorang pria berusia 23 tahun. Dia adalah Nanden Dermawan, pria yang berasal dari keluarga terpandang. Walaupun hidupnya terbilang mewah, tapi dia adalah pribadi yang sangat sederhana, sesederhana embun pagi yang menyegarkan bunga...