12(End)

158 16 1
                                    

Selamat membaca
^^

Yudis dan Amanda langsung melotot.

"Maksud lo? Jangan aneh-aneh Tuhan udah ngasih lo buat hidup malah disia-siain gimana sih?" Ucap Amanda.

"Ya, sapa tau rumahnya bagus Man," ucap Arsya.

"Heleh."

Amanda langsung memutar matanya.

"Makam Bunda lu, gak lu datengin?" Tanya Yudis.

"Datengin lah," jawab Arsya.

"Jangan berisik, ini kuburan bukan sekolah," ucap Amanda.

"Yaudah sih," ucap Yudis.

Arsya meletakkan satu tangkai bunga diatas kuburan 4 sahabatnya.
Setelah itu...
Arsya berjalan ke area makam Bundanya.

"Bunda, Arsya kangen dehh, liat Arsya udah jadi mahasiswa, udah mau lulus S1, kira-kira kalo Arsya lanjut kuliah diKalimantan Tengah, Bunda kangen gak?" Ucap Arsya.

"Etdah, jangan jauh-jauh ngapa lanjut kuliahnya, biar bareng terus," ucap Yudis.

"Diem," kata Amanda.

"Ya maaf," ucap Yudis.

"Heh, gara-gara kalian ya, air mata gw naik lagi," ucap Arsya.

"Pulang yok? Laper nih," ucap Yudis.

"Bentar, mau ngasih bunga dulu," ucap Arsya.

Dan mereka pulang kosan Arsya untuk membuat makanan sendiri.

"Eh tolong!! Ada ulet bulu!!" Ucap Yudis.

Prang!

Prang!

"Penyok anjir panci gw!!" Ucap Arsya.

Karena tadi Amanda langsung memukul ulet bulu itu memakai panci yang Amanda pegang.

"Beli lagi lah," ucap Amanda.

"Pake uang lu," ucap Arsya.

"Berantem mulu, pusing gw dengernya."

Mereka akhirnya masak memakai panci punya Amanda.

"Lo jadinya mau lanjut apa gimana?" Tanya Yudis pada Arsya.

"Lanjut," jawab Arsya.

"Waaaa!!" Teriak Amanda yang membuat Yudis dan Arsya kaget.

"Zombie nya bikin kaget, maaf," ucap Amanda lalu menggaruk tengkuknya.

Arsya tiba-tiba berdiri. "Mau kemana?" Tanya Yudis.

"Toilet," jawab Arsya.

Mereka hanya menggangguk sebagai jawaban, Arsya segera berlari ke toilet karena sudah tak tahan.

Yudis dan Amanda lanjut menonton drama Korea tentang zombie.

Sudah 15 menit Arsya ditoilet, belum keluar juga, Yudis dan Amanda langsung panik.

Tok tok tok
Tok tok tok

"Arsya!!" Panggil Yudis.

"Buka Sya!! Arsya lu gak ngapa-ngapain kan!!" Ucap Amanda.

Byur

"Apaan?" Ucap Arsya dari dalam toilet, dia bingung mengapa temannya itu tiba-tiba manggil dia dengan nada panik.

"Lu ngapain lama banget?" Tanya Yudis.

"Perut gw sakit banget, jadi lama," jawab Arsya.

Plak

"Sakit, anak cewek kalo nabok sakit banget dah," ucap Yudis.

"Idih, lo bikin gw panik tadi," ucap Amanda.

Arsya pun keluar dari toilet, dan melihat Yudis dan Amanda saling pukul.

°°°

19.01

"Lu udah siap Sya?" Tanya Amanda.

"Siap lah, udah lama gw gak ketemu Ana, Ayah, Paman, Bibi, Nenek, Kakek," ucap Arsya.

"Yahh, seminggu itu lama tau, masa gw berdua doang mainnya sama Manda," ucap Yudis dengan muka murung.

"Kayak anak kecil dah, gw berangkat dulu ya!!" Ucap Arsya.

"Hati-hati!" Teriak Amanda & Yudis bersamaan.

Arsya melambaikan tangannya sambil berjalan mundur, Arsya pun memasuki pesawat dan duduk dibangkunya.

Dia melihat ke jendela, berharap agar dia bisa melihat keluarganya dengan selamat.

"Ana, tunggu kakak ya?" Ucap Arsya.

Arsya memakai sabuk, menarik nafas dan membuang nafas.



































"Permisi?"

"Eh? Loh? Lu selamat?" Ucap Arsya.





























|•End•|




























•••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••
Hai hai

Gimana nih ceritanya?
Cuma sedikit chapter nya, niatnya mau buat cerita buat kalian nangis biar seru hahaha.

Tapi ini gak buat kalian nangis ya? Malah kyk gak jelas gitu, oh ya! Ada satu lagi yang mau aku sampaikan, makasih buat 200+ pembaca, awalnya kupikir gak bakal banyak yang baca ternyata banyak banget.

Jangan lupa tekan bintang dan tinggalkan komentar.

See you guys!
Jaga kesehatan ya.

T5✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang