Selamat membaca
(*´ω`*)"Anjir pedes banget gila!" Ucap Hakam.
"Lagian siapa suruh mesen ayam geprek level 7," ucap Arsya lalu menoyor kepala Hakam.
Jewo tertawa, begitupun yg lainnya.
"Eh Sya minjem dapur lo dong mau masak Indomie," ucap Juhan pada Arsya.
"Oh yaudah sana," ucap Arsya. Juhan lalu pergi kedapur untuk membuat mie goreng.
Didapur...
"Eh Bun, masak apa?" Tanya Juhan basa basi.
"Gak masak, lagi buat jamu," kata Bunda Arsya.
"Juhan numpang buat mie ya," ucap Juhan lalu diangguki oleh Bunda.
Juhan mengambil panci dan diisi air untuk mie nya.
"Buat siapa jamunya?" Tanya Juhan.
"Buat Mamanya Je, tiba-tiba sakit itu gak tau kenapa, kebanyakan nangis kali ya," ucap Bunda Arsya.
"Eh itu mie-nya Bunda yg masakin aja, biar sekalian bikinin mie buat Bunda, oh ya, tanya temenmu mau mie-nya gak? Kalo mau Bunda buatin biar sekalian," lanjut Bunda Arsya.
"Oke bentar ya," Juhan segera kekamar Arsya untuk menanyakan temannya.
Juhan lalu bertanya pada temannya.
"Bikin 5 termasuk lu," ucap Arsya.
Juhan mengangguk lalu balik ke dapur.
Didapur...
"Bikin 5 termasuk aku, sini Juhan bantuin," ucap Juhan.
"Udah gak usah."
Juhan tetap mau membantu, tapi sudah ditolak oleh Bunda Arsya berkali-kali.
"Udah gak usah dibantuin, Bunda maksa!" Ucap Bunda.
Juhan langsung menutup mulutnya sedangkan Bunda tertawa sendiri karena muka Juhan yang sedang terdiam.
"Udah sana main lagi, ntar gak selesai ini," ucap Bunda.
Juhan balik kekamar Arsya. "Muka lo kenapa tuh haha," ucap Jewo.
"Tadi gw mau bantuin Bunda Arsya masak mie-nya tapi ditolak terus sampe katanya Bunda maksa! Gitu gw langsung nutup mulut," Ucap Juhan.
Yang lain langsung tertawa terbahak-bahak mereka jadi teringat pada saat Juhan dimarahi gurunya hanya karena gak sengaja nyenggol guru padahal dia kena dorong teman sekelasnya.
"Kalo Bunda udah bilang gak ya gak, kalo masih dibujuk gitu ya ujung-ujungnya kita yg kalah," ucap Arsya.
"Yang mau ayam geprek nya siapa? Gw udah gak kuat plis," ucap Hakam yang sudah keringetan.
"Buat gw aja sini," ucap Jehan.
Jehan lalu memakan ayam geprek itu sampai habis, lalu dia makan mie yang dimasak oleh Bunda Arsya.
"Gak kenyang lu?" Tanya Hakam pada Jehan karena Jehan terlihat seperti tidak makan berhari-hari.
"Kenyang tinggal kasih Jefa aja sih," ucap Jehan lalu melanjutkan makanannya.
Jehan sudah kenyang sekarang, dia memanggil adiknya untuk menghabiskannya.
"Tega lu bang, masa gw dikasih sisaan," ucap Jefa.
"Nanti gw traktir apaan yang lu mau deh," ucap Jehan.
Jefa mendengar itu langsung bersemangat, dia segera menghabiskan makanannya.
"Eh besok jalan-jalan yok!" Ajak Arsya.
"Lu mau ikut kgk?" Tanya Jehan pada Jefa.
"Gw dirumah aja, kasian mama," ucap Jefa.
Mereka setuju untuk pergi, mereka ingin pergi restoran.
"Restoran itu aja tuhh," Hakam menunjuk-nunjuk restoran yang terkenal.
"Harganya murah kgk?" Tanya Jewo pada Hakam.
"Murah tau, kesitu aja," ucap Hakam.
Dan mereka akhirnya setuju untuk pergi ke restoran terkenal itu.
(。•̀ᴗ-)✧
To be continued
![](https://img.wattpad.com/cover/302335281-288-k999156.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
T5✓
Fanfiction[END] "satu-satunya yang bisa bertahan cuma lo Arsya." Mulai : Kamis, 3 Maret 2022 Selesai : Selasa, 29 Maret 2022 Cover by pinterest