CHAPTER 8

1.9K 154 23
                                        

Happy reading
.
.
.
.
.
.
.
______________________________________

Sepasang suami istri sedang bergulat di atas kasur. Hanya ada suara lenguhan dan desahan yang terdengar diseluruh penjuru ruangan kamar ini.

Akibat kejahilan yang Jennie lakukan dia berakhir di bawah kungkungan Jisoo. Lupakan soal hukuman itu sudah tidak ada gunanya lagi. Salah memang kalau memberikan hukuman seperti itu pada Jisoo ujung-ujungnya akan di langgar juga seperti ini.

Jennie terus mengeluarkan desahan demi desahan ketika Jisoo sibuk melakukan berbagai hal di tubuhnya mulai dari leher, payudara, perut hingga inti tubuhnya semua di bawah kendali Jisoo.

Lehernya sudah di penuhi bercak merah keunguan akibat ulah Jisoo.

Jennie merasa inti tubuhnya benar-benar penuh akibat kepunyaan Jisoo yang memasukinya.

Keadaan seprai sudah kusut tidak rapih lagi, bunyi decitan kasur terdengar akibat Jisoo yang terus-terus saja menyerang inti tubuh Jennie.

Keadaan seprai sudah kusut tidak rapih lagi, bunyi decitan kasur terdengar akibat Jisoo yang terus-terus saja menyerang inti tubuh Jennie

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ditengah-tengah kegiatan panas itu bunyi deringan telpon menggema. Awalnya mereka mengabaikan panggilan itu tapi bunyi ponsel yang tidak di ketahui siapa pemiliknya terus saja berbunyi membuat Jisoo menggeram kesal. Kenapa disetiap melakukan kegiatan seperti ini ada saja panggilan-panggilan telpon yang mengganggunya.

Nafas keduanya memburu Jisoo mengambil ponsel yang sedari tadi berdering dan ternyata itu ponsel Jennie.

Jisoo membaca ID panggilan itu yang ternyata yang mengganggunya ialah Bunanya sendiri.

"Buna," ucap Jisoo ke Jennie yang berusaha mengatur nafasnya.

"Ha-haloo bun?" Nafas Jennie tersenggal-senggal.

"Haloo sayang. Kamu kenapa? Kok kayak ngos-ngosan gitu?"

Jennie bingung harus menjawab apa. Tidak mungkin kan dia harus menjawab kalau ia dan suaminya sedang itu. Yang ada dia malu dengan mertuanya sendiri.

"O-oh ini bun abis olahraga sore." Memang betul olahraga sore sih tapi..... ah ya sudah lah.

"Oalah pantes nafasnya ngos-ngosan gitu. Ohiya buna nelfon kamu buat nyuruh kalian berdua nanti datang ke rumah yah. Bang Jin pulang dari Korea besok sayang."

"I- mmhh iya buna." Lenguh Jennie.

Bagaimana tidak, Jisoo dengan kurang ajarnya menghisap payudaranya dan memompa inti tubuhnya.

"Mending kamu pulang sekarang deh sayang, kamu udah ngos-ngosan gitu."

"Iya bun be-bentar... lagi nya-nyampe rumah kok..." ucap Jennie bersusah payah mengatakan kalimat itu dengan jelas.

Marriage Life (JENSOO)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang