CHAPTER 15

2.2K 200 41
                                    

Happy reading
.
.
.
.
.
.
.
______________________________________

Mendengar kabar Joy yang di jodohkan secara tiba-tiba membuat Jennie sedikit kaget. Orang tua Joy benar-benar mendadak. Jennie tidak habis pikir jika dia lah yang berada di posisi Joy saat ini.

Beruntunglah diri nya yang bisa menentukan pilihan pasangan nya sendiri.

Baru saja Jennie hendak turun dari tempat tidur, tiba-tiba pintu kamar terbuka.

"A-aku mau ngambil laptop." Gagap Jisoo takut-takut dirinya kena marah lagi karena masuk kamar tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu disaat istrinya sedang marah terhadapnya.

"Mau lanjut kerja?"

Jisoo mengangguk mengiyakan pertanyaan dari istrinya yang posisi nya saat ini masih berdiri di ambang pintu.

"Gak jadi ke pasar sorenya?"

"Kamu mau perginya?"

"Emang kamu gak mau?" Balik tanya Jennie.

"Hah?" Jisoo belum bisa mencerna perkataan Jennie dengan baik.

"Yaudah kalau gak jadi." Jennie turun dari tempat tidur hendak keluar kamar.

"Hah? Ini maksud kamu gimana sih sayang?" Bingung Jisoo kemudian berjalan menghampiri Jennie dan berdiri tepat dihadapannya.

Sebenarnya Jisoo paham dengan maksud istrinya yang sudah mau di ajak untuk keluar tapi ia hanya ingin memastikan nya sekali lagi.

Tinggal bilang ayo ke pasar sorenya saja apa susah nya menurut Jisoo. Tapi tidak apa-apa karena itu istrinya.

"Coba coba ngomong nya yang jelas dong sayang biar aku paham maksud kamu." Jisoo meraih pinggang Jennie.

"Awas ah aku mau keluar." Jennie menghempas kan tangan yang berada di pinggangnya tapi itu tidak berpengaruh.

"Mau kemana lagi sih, hmm?" Jisoo tidak menghiraukan perkataan istrinya.

"Lepasin gak tangan kamu?"

"Gak mau."

"Aku bilang lepas--- Jisoo!!" Teriak Jennie karena Jisoo yang dengan tiba-tiba menggendong dirinya ala brydal style.

"Kamu kebanyakan ngambek nya sayang." Ucap Jisoo kemudian berjalan keluar menuju arah pintu kamar.

"Turunin gak!?" Tapi Jisoo mengabaikan Jennie.

Jennie berusaha memberontak agar Jisoo menurunkan nya.

"Nanti kita berdua jatoh loh ini." Ucap Jisoo menuruni anak tangga.

"Makanya turunin!"

"......"

"Ih! Aku bilang turu----"

"Ngomong sekali lagi aku lumat bibir kamu di depan bi Siti, mau?"

Melihat respon Jennie yang langsung diam tidak bergeming dan tidak memberontak lagi setelah mengatakan hal itu, Jisoo melanjutkan jalannya menuruni tangga.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 14, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Marriage Life (JENSOO)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang