CHAPTER 14

1.4K 156 19
                                    

Happy reading
.
.
.
.
.
.
.
______________________________________

Sehari telah berlalu dan kesehatan Jisoo sudah mulai membaik. Sepertinya sakit Jisoo hanya karena kurang belaian dari ayang mungkin(?)

Bisa kita lihat sekarang ini dia sedang fokus menatap layar laptop kerjanya di ruang keluarga dengan layar televisi yang terus menyala.

Tak lama kemudian Jennie datang menuruni anak tangga dengan pakaian santainya dan menduduki space kosong di samping
Jisoo.

"Kepalanya udah gak sakit lagi kan?" Jennie memegang kening suaminya hanya sekedar mengecek suhu tubuhnya.

"Hmm." Gumam Jisoo.

"Fokus banget kayaknya, aku ganggu yah?"

Mendengar hal itu Jisoo langsung meletakkan laptop itu di atas meja.

"Gak, gak ganggu kok sayangkuu." Jisoo mengecup singkat pipi berisi istrinya.

"Lagian tadi jawabnya cuma hmm doang."

"Iyaa aku minta maaf kalau gitu."

"Mending aku balik lagi ke kamar kalau gitu, takut ganggu orang yang lagi sibuk."

Jennie beranjak dari duduknya hendak meninggalkan Jisoo di ruang keluarga itu, tapi kemudian Jisoo menarik pergelangan tangannya alhasil Jennie terjatuh tepat di atas pangkuan Jisoo.

"Kok ngambek gitu, lagi dapet yah kamu? hm?"

"Iya, kenapa emangnya?!"

"Buset dah, galak banget sih istriku."  Jisoo menyubit pipi istrinya, dia jadi gemes sendiri melihat tingkah Jennie saat ini.

"Aww sakit!" Jennie menyingkirkan tangan Jisoo dari pipinya.

"Udah berapa hari haidnya?"

"Tau banget aku isi otak kamu." Sinis Jennie.

"Seminggu udah ada?"

"Gak tau aku, lupa. Tapi belum lewat seminggu."

"Yaaa harus nunggu lama banget." Jisoo menghela nafas berat.

"Susah emang kalau otaknya otak selangkangan."

"Perasaan pas kemarin aku sakit galaknya gak gini deh. Apa aku sakit lagi aja kali ya biar gak di galakin kamu?"

Malas mendengar ocehan Jisoo, Jennie kembali hendak berdiri dari pangkuan Jisoo saat ini.

"Mau kemana sih?" Jisoo menahan tubuh Jennie agar tetap pada posisinya.

"Mau ke kamar kamu nyebelin, awas ahk!" Jennie berusaha melepaskan dekapan lengan Jisoo pada pinggangnya.

"Dari pada ke kamar mending kita ke pasar sore yang dekat komplek itu, mau?"

"Emang ada?"

"Ada cantik, banyak jajanan kesukaan kamu tau."

"Tau darimana kamu? Orang seharian ini kamu di rumah aja?"

"Tadi Lisa kebetulan lewat sekitaran situ, terus ngasih tau aku."

Marriage Life (JENSOO)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang