7. Untukmu Humairaku

17.7K 1.7K 38
                                    

"Bukankah aku sudah menyatakan bagaimana perasaan ini ku jatuhkan sejatuh-jatuhnya hanya untukmu, lalu kenapa kamu hanya berdiam saja Queenza Ayna Azkary?"

- Gus Lathif -

.

.

.

happy reading.

"Ini suamimu Ayna, Allah sudah mengabulkannya tanpa kamu meminta." Batin Gus Latif tersenyum.

"Udah-udah, bentar lagi anak anak turun," peringat Ummi yang menaruhkan lauk di dalam wadah.

"Iya Ummi." Tak berselang lama derap langkah kaki santri menuruni tangga terdengar di telinga Ayna, dengan segera Ayna bergegas untuk menyiapkan semuanya.

"Ayna sama Lina ikut Ummi sahur di dalam ya," ucap Ummi yang menyiapkan lauk di atas meja khusus keluarga menatap sekilas ke arah Ayna dan Lina.

"Tidak usah Ummi, Ayna sama Lina sedang halangan jadi nanti pagi aja bareng temen-temen yang lain," Ayna yang malu lalu beralasan asal, dia menundukkan kepala serta memberikan senyum tipis.

"Kamu ngadi ngadi banget si, orang aku ga halangan. Boong dosa hayo," Bisik Lina di telinga Ayna.

"Perkiraan aku nanti kamu datang bulan lol."

"Gundul mu." Jawab Lina kesal, pasalnya Ayna selalu mengada-ngada.

"Ndak papa, nanti ikut makan pagi lagi, sekalian tadi Aila sama  Aily baru sampai rumah."

"Loh, bukannya kemarin-kemarin ya Ummi kabarnya Ning kembar pulang? Kok baru sekarang pulangnya?" Ayna berani membuka suara, dia mengerutkan keningnya.

"Biasa Ay, banyak gendala, apalagi Aily. Yaudah yuk sana sama Ummi."

Sebelum Ayna menjawabnya Ummi sudah melangkah pergi untuk memanggil putra-putrinya beserta suami nya.  Kakek Nenek Gus Latif kebetulan masih di Mekah melaksanakan umrah, jadi rumah sedikit sepi dari biasanya.

"Nurut aja, gak enak sama Ummi bego," Lina yang kesal dari tadi langsung  menonyor kepala Ayna sedikit keras.

"Aku malu Lin sama Gus Latif."

"Malu kenapa?"

"Ya malu, pokoknyaa malu."

"Dasar cewek kalau di tanya alasnya juga aneh."

"Kamu juga cewek lol," ucap Ayna dengan menjitak kepala nya.

"Oh iya yah, aing teh lupa atu,"

"Ngomong apa kamu? Aku gak ngerti bohoso mu, wi boso ngendi."

(Aku tidak tau bahasa kamu, itu emang bahasa mana?"

"Lah kamu malah pakek bahasa daerah, aku juga nggak ngerti." Ucap Lina sambil tertawa cekikikan.

"Udah-udah ayok makan," ucap Ummi yang mengejutkan Ayna dan Lina.

"Iya Ummi."

Di meja makan semuanya fokus pada makanan ada Abi, Ummi, Gus Latif,  Ning kembar, Ayna dan juga Lina. "Abang, Abang kok gak kemarkas? tumben." Tanya Aila yang memecahkan kesunyian.

"Oh iya si, Abang kok gak kemarkas, biasanya setiap hari sabtu ke markas," sahut Aily yang juga bertanya kepada kakaknya.

"Nggak dek, tadi Abang bantuin Ummi,"

Untukmu Humairaku (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang