10. Untukmu Humairaku

18.2K 1.7K 30
                                    

"Sabarlah, Laki-Laki yang baik tidak akan pernah datang dengan cara berpacaran, karna sesuatu yang baik pasti akan datang dengan cara yang baik, walaupun bukan dengan fisik yang terbaik tetapi dengan iman dan takwa yang jauh lebih baik, lalu membuat mu merasakan hidup yang sangat baik, mau itu di dunia apalagi di ahirat."

- Gus Latif -

.

.

.

happy reading.

Pagi harinya semua santri berkumpul di lapangan. Santri putra maupun putri, mereka menyaksikan cambukan yang bergelantung di tengah-tengah lapangan. Saat Ayna datang, semua mata mengarah kepadanya, mereka membelah bagian menjadi dua, hingga Ayna bisa melihatnya cambuk itu sendiri.

"Panggilan kepada Queenza Ayna Azkayr dan Gus Zayn Latif Fahreza di mohon untuk ketengah lapangan." Suara keras itu membuat Ayna tersadar lalu Ayna menunjuk kediri-nya sendiri. Di dalam pikirannya kini sedang bergulat, "Aku melakukan kesalahan apa? Perasaan aku tidak meakukan kesalahan yang melampai batas." Batin Ayna tersenyum kecut.

"Lin aku salah apa ya?" Tanya Ayna pada Lina yang berada di samping nya.

Lina mengangkat bahunya lalu menghadap Ayna, "Aku juga tidak tau Ay, bahkan aku datangnya bareng kamu, positif thingking ya Ay, aku tau kamu nggak melakukan kesalahan. Atau jangan-jangan karna semalem?"

"Sekali lagi panggilan kepada Queenza Ayna Azkayr di harap segera menuju ke tengah lapangan." Suara itu kembali terdengar di telinga Ayna, membuatnya gelagapan dan takut.

"Lin aku ke sana dulu ya, doain aja ya, aku yakin aku gak kenapa kenapa."

"Ay,"

"Aku gak pa-pa Lin." Ucap Ayna melepaskan gandengan-nya.

Di tengan lapangan semua mata mengarah ke pada Ayna, dia berdiri di tengah lapangan mengarah ke semua santri. Rasa takut, kawatir menjadi satu, Ayna menundukkan pandanganku serta memainkan ujung jilbab nya.

"Assaamu 'alaikum warrahmatullahi wabbarokatuh." salam dari pengurus senior di pesantren.

"Waalaikum salam warrahmatullahi wabbarokatuh." jawab para santri maupun semua orang yang ada di sana.

"Sebelumnya saya meminta maaf untuk semua santri yang saya kumpukan secara mendadak, saya juga meminta maaf yang sebesar-besarnya kepada Abi Azril dan Ummi Ima selaku pemimpin pesantren ini, dan saya juga meminta maaf kepada Gus Latif dan Mba Ayna yang memanggil kalian di sini tanpa memberitahu perihal saya memanggil kalian kesini. Saya ingin menyampaikan bahwa ada kesalahan yang Gus Latif dan Mba Ayna perbuat sehingga kalian di kumpulkan di sini, bisa di bilang masalah serius. Mari kita menonton sejenak bukti nya."

Dugaan Ayna ternyata benar, vidio itu berisi rekaman cctv di club yang memperlihatkan Ayna dan Gus Latif yang memasuki ruangan tersebut serta bergandengan tangan, di ahir vidio juga menangkap Gus Latif sedang memeluk Ayna. Ketika vidio selesai di putar, semua santri berbisi-bisik tidak percaya dengan apa yang mereka lihat.

"Ehm tolong perhatikan sebentar, Gus Latif dan Mba Ayna tetap akan di hukum, meski Gus Latif adalah putra Abi. Saya akan membacakan poin-poin kesalahan yang dilanggar. Pertama, Mba Ayna pulang dengan larut malam dengan melampaui batas padahal status masih menjadi santri dan tidak berada di rumah, jika Gus Latif tidak masalah karna itu tanggungan dari orang tua-nya dan berada di rumahnya sendiri. Kedua, Mba Ayna dan Gus Latif berstatus bukan mahrom jika keluar hanya berdua. Ketiga, sampai berpelukan, memegang yang bukan mahram-nya.
Semua itu bisa tidak di hukum jika Gus Latif dan Mba Ayna sudah menikah terlebih dahulu. Hukuman-nya kalian bisa memilih antara di nikahkan atau di cambuk selama 20 kali. Mba Ayna dan Gus Latif milih yang mana?"

Untukmu Humairaku (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang