17. Untukmu Humairaku

15.6K 1.5K 52
                                    

Cintailah orang orang yang bertaubat
Sebab dia sedang di cintai sama Allah dan Allah pun menyuruh para malaikat juga ikut mencintainya.

- @kataislamic
.
.
.
Happy reading.

"Bunny, bukannya Mas tidak ingin memberi tahu. Tapi Mas rasa ini belum tepat." Jawab Gus Latif sambil berjalan kearah Ayna.

"Ayna ke pesantren dulu ya Gus? Gus Latif mau berangkat sekarang kan?" Tanya Ayna yang sudah bersiap menodongkan tangannya untuk bersalaman.

"Iya bunny, aku berangkat sekarang, setelah selesai aku langsung pulang." Ucap Gus Latif yang selesai bersalaman mengecup kening Ayna singkat. Dia sudah bersiap membuka pintu mobil dengan jas yang tergelantung di tangannya.

"Yaudah hati-hati Gus, jangan ngebut-ngebut di jalan. Ayna juga ke pesantren sekarang, assalamu'alaikum."

Gus Latif mengaguk tersenyum. "Wa'alaikumsalam warrahmatullahi wabbarokatuh."

Mobil itu meninggalkan pekarangan rumah, melewati pintu gerbang pesantren yang cukup luas. Ayna hanya melihatnya dari kejauhan, semakin jauh semakin tidak terlihat. Ayna memasuki kamar dengan menghela nafas lega. Batinnya terus mengucap syukur karna bisa terbebas dari Gus Latif. Bukan begitu, tapi Ayna merasa masih canggung dengannya, secepat itu dia berubah dari yang awalnya dingin menjadi hangat.

....

Sesampainya di kantor, Gus Latif masuki kantor dengan Rey-sekertaris di belakangnya, dia di sambut oleh beberapa karyawan nya yang berbaris melurus ke arah menuju ruang Gus Latif. Senyuman tipis yang Gus Latif berikan pada hari ini membuat semua orang tak percaya, pasalnya Gus Latif jarang tersenyum sedikit pun pada karyawan wanita. Apa mungkin karna mereka patuh mengenakan hijab?

Semua kembali berkerja, karyawan juga belum tau kalau ternyata Gus Latif sudah menikah, Gus Latif memasuki ruangan nya, mendudukkan pantat nya kek kursi kesayangan nya. "Sudah lama aku tidak duduk di sini." Gumam Gus Latif.

Gus Latif mulai membuka map berkas yang ada di meja kerjanya, dia juga menghidupkan laptop dan mulai mengerjakan pekerjaan nya. Tak lama Rey masuk membawa beberapa map berkas di tangannya.

"Assalamualaikum pak." Ucap Rey dengan mendorong pintu ruangan Gus Latif.

"Wa'alaikumsalam, masuk Rey." Mereka membahas satu persatu tentang permasalahan kantor, setelah selesai Rey mulai membuka suara.

"Pak, sepertinya ada yang korupsi dana pembuatan cafe Azkayr II, dan saya mohon maaf, kalau sebenarnya tidak ada klien yang ingin bertemu, tapi saya hanya menyampaikan berita penting ini. Salah satu karyawan disini membuat kinerja semua karyawan drop pak, dia seenaknya sendiri jika tidak ada bapak, dia profesional ketika berhadapan dengan saya. Saya sudah menyedikinya dengan rekaman dari karyawan dan cctv itu benar adanya, sempat ada beberapa laporan keresahan dari karyawan. Atas nama Della pak."

Gus Latif menganguk, "Terimakasih Rey, nanti langsung ditindak lanjuti saja." Rey selaku sekretaris hanya menganguk, lalu meninggalkan tempat.

Gus Latif masih terus berkutat dengan laptop nya, sesekali membuka ponsel untuk melihat apakah Istrinya mengabarinya, ternyata tidak ada sama sekali. Gus Latif sangat serius hingga tak menyadari bahwa ada seorang perempuan-karyawan baru yang masuk ke dalam ruangannya dengan membawa secangkir kopi di tangannya.

Dia menuju meja kerja Gus Latif dengan badannya yang berlenggak-lenggok, bajunya yang ketat dan jilbabnya yang tidak di jarum pentul membuat Gus Latif ingin muntah melihatnya. Dia bernama Della, wanita yang dibicarakan Rey dan juga Gus Latif tadi.

"Assalamualaikum pak." Sapa Della serasa tersenyum tipis melihat Gus Latif.

"Wa'alaikumsalam, siapa yang suruh kamu masuk?! Tangan kamu bisa mengetok pintu dulu kan?!" Tanya Gus Latif ketus, bahkan Gus Latif tidak memperdulikan Della, melirik saja tidak, dia masih terus berkutat dengan laptop nya.

"Bapak kalau kerja terus apa nggak pegel? Mau sayahh pijitin?" Tangan nakal Dilla yang kini berani bertengger di pundak Gus Latif juga tangan satunya yang mulai menyentuh lembut rambut Gus Latif.

"Keluar! Saya sibuk! Don't touch me!" Ucap Gus Latif dengan amarah yang tertahan. Dia sudah mulai risih dengan perlakuan wanita yang berada di samping nya itu.

"Bapakh ngusir sayahh?" Suara lirih Della yang berada di dekat telinga Gus Latif dengan sesekali tiupan angin halus yang keluar dari bibirnya.

Gus Latif langsung berdiri dan mendorong wanita itu kasar. "Awhhh, bapak dorong saya?!" Ucap Della marah. Sedangkan Gus Latif menelpon security, "Halo, Assalamu'alaikum. Bisa keruangan saya sekarang?" Setelah menelpon security, Gus Latif kembali menelpon sekretarisnya. "Rey, tolong siapkan surat pemecatan dan penarikan barang-barang atas nama Della."

Della takut, ia berdiri dan memohon kepada Bos nya agar tidak dipecat, kata-kata apapun keluar dari bibirnya  agar bisa menyakinkan Gus latif. Tapi Gus Latif tidak perduli.

"Pak, saya mohon maaf pak, jangan pecat saya, saya janji tidak akan mengulanginya lagi pak. Saya mohon pak." Dengan air mata yang berderai Della terus memohon, tapi nihil.

"Kamu saya pecat tidak hormat, silahkan pergi dari kantor saya!" Ucap Gus Latif.

Karena sudah malu, Della keluar dari ruangan Gus Latif bersama security yang baru sampai di ruangan Gus Latif, mengetahui kabar bahwa Della dipecat membuat semua karyawan bersorak gembira.

TBC...

Follow akun Wattpad aku Aqidatul09

Dan Instagram ku nanayy_naa
Serta Roleplayer :
- Lathif_fhrz
- queenza_azkayr

See you :v

Kamis, 12 Mei 2022
Revisi Rabu, 29 November 2023

Untukmu Humairaku (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang