"Udah ganteng, lucu, gemesin, kalau senyum manis banget, terus kalau natap suka bikin salting. Siapa lagi kalau bukan kamu argggggghhhhhh."
.
.
.
Happy shopping, eh reading.
Terpaksa Abi dan Ummi yang langsung menanganinya. Hingga keadaan menjadi membaik seperti semula.Dua hari Gus Latif berada di sana, kini dia sudah kembali berada di rumah. Tetapi, pendapatan cafe sedang menurun drastis, karna kopi yang kurang pas saat di pesan. Memang, kopi la tahzan susah untuk di buat hanya Ayna, Nadia dan Lina yang tau. Ayna di perintahkan Ummi untuk menginap di sana, sekalian mengontrol semua pekerjaan. Nadia pulang kampung karna Ibunya sakit, sedikit membuat Ayna kerepotan dan selalu standby di cafe.
Disisi lain semua saksi dan syarat-syarat pernikahan sudah terlaksana, kini tinggal penentuan mahar. "Mas Latif mau kasih Mba Ayna mahar apa?" Tanya bibinya dengan seuntai senyuman tipis.
"Uang sama cincin Bi,"
Bibinya hanya memangut-mangut, "Berapa?" tanya nya.
"Lima puluh juta dengan cincin 14 gram 24 karat."
"Kenapa tidak seperangkat alat sholat Gus?" tanya Faje yang menjadi saksi.
"Seperangkat alat sholat itu tidak menghargai wanita Sholehah, padahal calon istri saya Sholehah." Jawab Gus Latif singkat.
"Sudah siap?" Aba aba dari Ayahnya Ayna-Renandra.
"Insya Allah sudah Bi,"
"Bismillahirrahmanirrahim, Ankahtuka wazawwajtuka makhtubataka Queenza Ayna Azkayr binti Renandra alal mahri khamsin milyun wa arbaeat eashar jiraman min aldhahab eiar 24 hallan."
"Qobiltu nikahaha wa tazwijaha bil mahril madzkur haalan."
"Sah," jawab saksi serempak. Jawab Gus Latif lantang, satu tarikan nafas dan diakhiri tetsan air mata, perasaan haru menyelimuti hatinya meski Gus Latif belum mencintai Ayna, tetapi Gus Latif sudah sadar jika ia wajib menimba tanggung jawab untuk Ayna. Bertepatan kata sah gelas yang Ayna pegang terjatuh ke lantai.
Tak terasa, dua hari setelah itu Ayna pulang ke pesantren, karna 2 karyawan yang pulang kampung sudah kembali lagi bekerja. Ayna menjatuhkan tubuhnya di kasur, mendumel karna kesal dengan orang yang Ayna temui padahal mereka tidak mengganggu nya, tapi suasananya membuat Ayna ingin marah-marah. Karna kelelahan mendumel Ayna tertidur, Ayna sampai lupa bahwa ia di takzir oleh Gus Latif untuk membuat minuman untuk Ustadz, Ustadzah juga cuci piring.
Ayna bangun pas di jam 03.00 sore, Ayna berniat meminta izin kepada Gus Latif untuk tidak mengikuti jam ngaji karena kelelahan. "Gus, Ayna izin tidak masuk yah, sama takziran juga. Badan Ayna pegel banget, capek ngurusin cafe, boleh ya Gus, sekali ini aja."
"Ya," jawab Gus Latif singkat.
"Beneran Gus boleh?"
"Iya Ayna,"
"Uwaw makasih Gus pwiw pwiw pwiw," ucap Ayna kegirangan, lalu pergi dari sana menuju ke pulau kapuk alias kasur.
"Eh, Gus Latif kerasukan mahluk apa ya? Kok baik banget, biasanya juga ngga? Atau jangan-jangan dia lupa nge-restart pikirannya? Aduh Ayna, jangan mikir aneh-aneh oke! Kamu udah beruntung di izinin bisa tidur tidur nyenyak." Batin Ayna meronta-ronta meminta jawaban.
Hari ini Ayna belum mengambil jatah makan. Seharusnya, Ayna makan dulu baru tidur, tetapi karna Ayna malas jadinya ketiduran. Ayna bangun dari tidur nya, saat ingin pergi ke kamar mandi, tiba-tiba tubuh nya limbung ke lantai, sontak semua para santri mengerubungi Ayna.
"Mba, Mba Ayna kenapa?" Tanya salah satu santri yang menggoyang goyangkan tubuh nya.
"Mbak Ayna bangun Mba,"
"Panggil Ummi sekarang,"
"Eh, bawa ke kamar."
"Bantuin angkat dong! Jangan liat liat doang!" Teriak santri lain yang sudah siap menggendong tubuh Ayna.
Ayna terbangun dari pingsan nya, kepala nya masih berdenyut denyut, jantung nya berdebar kencang, tangan nya tremor membuat Ayna lemas tidak berdaya. Dokter pesantren datang untuk memeriksa Ayna, disana juga ada Ummi yang menunggu dengan mengelus tangan nya.
"Gimana Dok keadaannya Ayna?" Tanya Ummi yang masih melihat ke arah Ayna dengan tatapan kecemasan bak Ibu yang menghawatirkan anaknya.
"Mba Ayna tidak apa-apa Ning, cuma kecapean terus sama kurang nafsu makan akhirnya asam lambung nya naik," jeda Dokter menjelaskan. "Saya buatkan resep agar cepat mendingan." Setelah membantu Ayna meminum obat, Ummi pamit kembali ke rumah karna hari ini Ning Ila sama Ily pulang secara bersamaan.
Ning Ila adalah putri yang di culik Umma Manda saat bayi, Ning Ila tidak mau pulang bareng keluarganya lantaran ingin mengurus Ibunya Umma Manda yang tinggal sendirian di Amerika, Ning Ila akan pulang untuk mengunjungi Abi dan Umminya ketika ada hal penting mengenai keluarganya.
Ning Ily adalah putri ke tiga, putri bungsu, beliau sedang kuliah di universitas Al-Azhar Cairo, sekarang beliau sedang pulang karna mendengar kabar kakaknya menikah. Sesampainya Ummi di rumah, Gus Latif sudah terlebih dahulu menghampiri Ummi untuk bertanya tentang keadaan Ayna. "Ummi, gimana Ayna? Dia baik-baik aja kan Mik?"
"Ya Allah Mas Latif, Mas Latif. Ayna baik-baik aja, dia kecapean sama asam lambung nya naik."
"Sudah minum obat kan Mik?" tanya Gus Latif cemas.
"Sudah tadi, sekarang dia istirahat bareng Lina sama temen-temennya," jawab Ummi Ima tersenyum.
"Oh iya Ummi Dek Ila sama Dek Ily nanti pulang, Abang jemput di bandara atau nunggu di sini Mik?"
"Tadi Dek Ila udah telfon Ummi, katanya tidak usah di jemput, biar dia pulang sendiri bersama Dek Ily,"
"Owh gitu,"
"Ummi...," Panggil Gus Latif lagi.
"Gimana Mas?"
"Apa Latif jenguk Ayna aja ya Mik? Latif kawatir,"
"Ya Allah ya robbi anak Ummi paling pinter, katanya nikahnya di rahasiain, terus ngapain ke sana? Mau bikin heboh pesantren?"
"Tapi Ummi La-"
"Udah! Diem! Baru punya bini satu hari mau bikin geger pesantren?"
"Aaaa Ummi,,,"
"Tahan Latif,"
"Oke tahan. Tahan Latif, tahan. Kamu pasti bisa! Tahan, tahan." Gus Latif terus mencoba menahan rasa khawatirnya sambil berjalan ke arah kamar menjauhi Umminya.
"Tahan loh Tif," teriak Ummi nya yang melanggar di gendang telinga.
"Iya Ummi, tahan!" Jawab Gus Latif tak kalah keras.
TBC....
Jangan lupa baca cerita aku yang lainnya yaaaa!!!!
Jangan lupa follow aku yaaa hihi.
Aqidatul09Selasa, 01 Maret 2022.
Revisi. Selasa , 27 Juni 2023

KAMU SEDANG MEMBACA
Untukmu Humairaku (END)
Narrativa generaleأجمل ما يمكن ان تعطيه لمن تحب هو وقتك، لأنك تعطيه ما لا يمكن استرجاعه "Hal terindah yg bisa engkau berikan kepada orang yang engkau cintai adalah waktumu. Sebab engkau memberikan sesuatu yang tidak mungkin di ambil kembali." ...... (Selesai) Zayn M...