Elazka

part6(tuduhan)

Ingatlah kebahagiaan tidak bergantung pada siapa kamu atau apa yang kamu miliki,
Kebahagiaan hanya bergantung pada apa yang kamu fikirkan.
.
.
.
Part-nya pendek, jadi bacanya pelan-pelan aja hehe.sorry kalau banyak typo atau kata-kata yang kurang pas.boleh kasih saran atau kritik 🙏
.
.
.
Selamat membaca semuanya

*****

Bugh!

Satu Bogeman dilayangkan kepipi mulus laki-laki itu, yang membuat sudut bibirnya mengeluarkan darah.terlihat ia memejamkan mata sesaat, menetralisir rasa sakit yang disekujur tubuhnya.

"Cepat katakan Dimana Pratama!" Teriak zergio murka.wajahnya memerah, serta tangannya yang terkepal kuat.laki-laki itu sudah kehilangan kendali, hingga ia tak segan-segan menghajar orang-orang yang berusaha menghalanginya.

Bugh!
Lagi-lagi satu Bogeman dilayangkan oleh zergio, membuat laki-laki itu meringis kesakitan.orang-orang yang ada di sana pun, tidak ada yang berani menolong laki-laki tersebut.

'aku rasa yang culik Elazka , Pratama deh mas.soalnya tadi aku liat Dia dirumah sakit.'

Ucapan Alexa semalam benar-benar membuat zergio tak tenang,ia menjadi semakin khawatir dengan kondisi Elazka.apalagi Pratama merupakan musuhnya,zergio paham betul bagaimana sikap Pratama,dia akan melakukan apapun untuk mewujudkan keinginannya.

Zergio menghela nafas, berusaha mengontrol emosi saat ini.sampai tiba-tiba datang seorang laki-laki paruhbaya, yang tak lain adalah pratama.ia dibuat kaget melihat ruangan kantornya sudah berantakan, bahkan ada beberapa karyawannya yang terluka cukup parah, akibat ulah zergio.

"Berani-beraninya kamu buat kerusuhan disini!" Teriak Pratama Nyalang, yang langsung mendapatkan tatapan tak kala tajam dari zergio.
Tatapan keduanya sama-sama terlihat mengerikan, dengan tangan yang terkepal kuat.

"Dimana anak saya?,"

Pratama mengerutkan keningnya, merasa bingung apa yang dikatakan zergio.Anak saya? Maksudnya Elazka? Mana mungkin Pratama mengetahuinya.

"Apa maksud kamu?,"

"Sudahlah Pratama, mengaku saja. jangan karena kamu tidak bisa menjatuhkan saya,kamu malah berbuat serendah ini.
anakku Elazka tidak ada sangkut pautnya dengan masalah kita.kalau kamu benci saya silakan.... Tapi jangan sentuh anak saya."

"Dengar ya zergio,saya tidak mengerti apa yang kamu katakan.dan saya minta kamu pergi dari kantor saya, jangan buat kerusuhan disini.jika tidak—"

"Jika tidak apa,Kamu akan melaporkan saya kepolisi?persis apa yang kamu lakukan dulu? Lakukan saja,saya tidak takut.dan dengar baik-baik,saya tidak akan pernah tinggal diam,kalau sampai kamulah orang yang telah menculik anak saya."

"Menculik putramu? Untuk apa aku melakukannya,buang-buang Waktu."

"Tidak usah mengelak,mengaku saja.kemarin Alexa bilang dia melihat kamu ada dirumah sakit.untuk apa kamu kesana?"

"Cuma karena aku ada dirumah sakit yang sama dengan putramu,kamu langsung menyimpulkan kalau aku pelakunya?. punya bukti apa kamu? Bisa sajakan,kalau Alexa berbohong."

"Alexa tidak mungkin berbohong,aku yakin itu."

"Tau dari mana kamu,kalau Alexa tidak berbohong? Zergio buka mata kamu, Alexa itu bukan perempuan baik,dia dekatin kamu cuma karena harta, tidak lebih."

"Tutup mulutmu Pratama! Jangan pernah kamu membicarakan hal yang buruk tentang alexa.kamu tidak tau apa-apa tentang dia,aku yang tau."

"Ck... Dari dulu sampai sekarang, sikap mu tidak pernah berubah, sama-sama keras kepala.sekarang terserah kamu,mau percaya atau tidak. Yang pasti,bukan aku yang telah menculik putramu."