part16

207 37 5
                                    

"El,buka pintunya, sayang. mama mau bicara," sejak tadi,Tari berusaha membujuk Elazka untuk keluar dari kamarnya.namun Remaja itu sepertinya masih marah, tentang kejadian tadi.begitupun dengan zergio,ia merasa bersalah karena sudah membentak putranya itu.

Elazka paling tidak bisa dibentak, apalagi dipaksa.apa yang dilakukan zergio tadi benar-benar membuatnya kecewa.Apalagi apa yang telah dituduh oleh papanya tersebut, tidak benar.Elazka Tidak pernah melakukan itu.

"Buka pintunya,El.kamu denger mamakan, sayang?"ujar tari sangat lembut,ia berharap putranya itu mau membukakan pintu.

Namun tetap saja, bukan Elazka namanya jika tidak keras kepala.Bahkan tak ada jawaban dari dalam, membuat mereka semua semakin khawatir.

"Buka pintunya,El.papa minta maaf,papa Enggak bermaksud buat bentak kamu," kali ini zergio yang berucap.ia sadar,jika sikapnya tadi sudah keterlaluan,tidak seharusnya ia mengambil keputusan seperti itu.

Sedangkan Suhel sendiri sejak tadi hanya diam, dengan kepala yang menunduk. Tari sudah memintanya untuk pulang, namun suhel menolak dengan alasan ingin menemani Elazka. Hal itu sangat tidak masuk akal, mengingat sejak tadi,ia tak bicara pada Elazka sama sekali.

"Maafin suhel ya,om, Tante.gara-gara suhel cerita, Elazka jadi marah." Ujar suhel Dengan raut wajah bersalahnya

Hal itu berhasil menyita perhatian Tari,ia lalu mendekati suhel,dan memeluknya." Udah enggak papa,ini bukan salah kamu. Tante malah berterima kasih karena kamu udah mau jujur,"

Terlihat senyuman mengembang dari bibir suhel.ternyata sangat mudah mengambil hati tari.namun berbeda dengan zergio, ia malah menatap suhel curiga.apa jangan-jangan zergio sudah tau,kalau suhel sudah berbohong?

"Suhel,Om mau tanya sesuatu sama kamu,bolehkan?" Tanya zergio dengan wajah datarnya

Suhel hanya mengangguk, wajahnya terlihat terlihat panik.tatapan zergio terlihat begitu menyeramkan.

"Kamu Enggak Bohongkan?" Tanya zergio yang semakin membuat suhel gelagapan.jawaban apa yang harus ia katakan.apakah ia harus jujur?

"Aku——"

"Sudahlah mas,ini bukan waktu yang tepat untuk membahas itu.yang harus kita pikirkan sekarang,El.dokter sudah bilang kan bagaimana kondisi mental Elazka? Aku takut dia nekat,mas."

.
.
.

Sedangkan Elazka sendiri sejak tadi hanya menangis di didalam kamarnya.ia kecewa pada zergio, yang dengan tega ingin membawakan kerumah sakit jiwa.padahal,ia tidak pernah melakukan apa yang papanya tuduhkan itu.

"Papa jahat! El benci sama papa...hiks"

Elazka melihat cater yang tergeletak di atas meja.ia sudah lelah dengan kehidupannya sekarang.tak ada lagi orang yg  mempercayainya.zergio maupun Tari, keduanya sama saja.mereka sama-sama egois,tidak ada yang mengerti perasaannya.

Set
Set

Elazka langsung menggores pergelangan tangannya sendiri, hingga darah seketika mengalir begitu banyak.bukannya menyesal, Elazka malah tersenyum.menikmati rasa sakit yang semakin lama membuat tubuhnya lemah.

Bugh!
Pintu akhirnya didobrak oleh zergio.belum sempat Elazka menoleh, Tubuhnya sudah lebih dulu Ambruk.darah semakin banyak membanjiri lantai, wajahnya pun terlihat semakin pucat.

Melihat Elazka tergelatak tak perdaya, membuat tari sangat panik.ia lalu berlari dan memeluk tubuh putranya.sedangkan Elazka sendiri hanya tersenyum, menatap keduanya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 26, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ElazkaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang