Kebahagiaan adalah pilihan, bukan hasil. Tidak ada yang akan membuatmu bahagia sampai kamu memilih untuk bahagia. Tidak ada orang yang akan membuat kamu bahagia kecuali kamu memutuskan untuk bahagia. Kebahagiaanmu tidak akan datang kepadamu. Itu hanya bisa datang dari dirimu." - Ralph Marston
.
.
."dari mana saja kamu mas?," Tanya tari,saat keduanya sudah berada di dalam kamar.zergio tak menjawab, ia justru melangkahkan kakinya menuju lemari.sesudah itu,memasukkan beberapa pakaiannya kedalam koper.
"Aku bakal pergi," hanya itu yang keluar dari mulut zergio.laki-laki itu Masih sibuk dengan kegiatannya, hingga ia tak melirik kearah tari sedikit pun.
Tari menghela nafas panjang, berusaha mengontrol rasa emosinya agar tidak meledak.kejadian beberapa hari lalu, masih memberikan luka yang cukup dalam dihatinya,dan sekarang... Zergio pergi? Apakah tidak bisa diselesaikan dengan cara baik-baik?
Suasana seketika menjadi hening, keduanya sama-sama terlihat tak nyaman dengan situasi yang mereka alami. Sebenarnya tujuan zergio pulang tak lain, Hanya ingin meminta maaf pada tari.namun rasa gengsinya, membuatnya membatalkan keinginannya itu.
"Kamu egois,"
Zergio melirik kearah tari yang saat itu hanya duduk ditepi ranjang, membelakanginya.jujur saja, zergio masih sangat mencintai istrinya itu.ia mendekati Alexa, Hanya sekedar memuaskan nafsunya saja, tidak lebih.
Setelah memasukan beberapa pakaiannya kedalam koper, zergio mendekati tari,lalu mencium kening istrinya lembut.
"Maafin aku sayang," ujar Zergio memeluk tubuh tari dari belakang, lalu kembali mencium pipi istrinya, membuat wajah tari seketika merona.
"Aku enggak ada hubungan apa-apa sama Alexa,dia cuma mau ngancurin pernikahan kita.kamu percayakan sama aku?,"
Tari tak menjawab,ia masih diam dengan kepala yang menunduk.melihat hal itu, zergio kembali mencoba meluluhkan hati istrinya, dengan mendekatkan wajahnya hingga hanya berjarak satu senti saja dengan wajah tari.
"Kira-kira,El mau enggak ya punya Adek." Bisik zergio,membuat tari menelan ludahnya susah payah.
Zergio lalu mendorong tubuh istrinya keranjang,lalu perlahan membuka bajunya.sedangkan tari hanya tersenyum, dengan ekspresi malu-malu.yang semakin membuat zergio tak sabar untuk melakukan ritual mereka.
" mau enggak nih?"
Tari mengangguk,lalu tersenyum,membiarkan suaminya menyentuh tubuh rampingnya.lagi pula, mereka sudah lama sekali tak melakukan olahraga persamaan.
"Pelan-pelan aja,"
.
.
."Mas mau kemana?," Tanya tari,saat keduanya sudah selesai melakukan olahraga bersama.sedangkan yang ditanya, masih sibuk mengemasi barang-barangnya.
"Mau kerumah ibuk," Jelas zergio,lalu duduk disamping istrinya.
Tari langsung bernafas lega,lalu menggenggam tangan suaminya." Aku kira kamu bakal pergi ninggalin aku,"
"Aku enggak bakal ninggalin kamu sama El.kalian itu harta paling berharga bagi aku, Enggak mungkin aku sia-siain gitu aja."
"Tapi kemarin kamu-"
"Aku udah jelasin,aku enggak punya hubungan apa-apa sama dia.dihati aku cuma ada kamu, Enggak ada yang lain."
Tari hanya tersenyum, dengan wajah yang kian Merona.zergio sangat pintar untuk mengambil hatinya, terbukti dengan beberapa menit saja Zergio sudah berhasil membuatnya luluh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Elazka
Random"Aku tau,ini pasti berat buat kamu.tapi kamu harus ngerti, Elazka bukan hanya butuh kita,dia juga butuh dokter." "Enggak! sampai kapanpun aku enggak akan Setuju sama ide kamu. Aku ibunya,aku tau apa yang harus aku lakuin.Elazka Enggak sakit,dia seha...