Selamat membaca Semuanya
.
.
.Dorrrrrrrr'
Peluru pistol itu hampir saja menempus kepala remaja itu,Untungnya ia bisa menghindar,jika tidak entah apa yang akan terjadi padanya.Elazka terus berlari dengan langkah tertatih-tatih, wajahnya semakin pucat,dengan keluh keringat yang sudah membasi keningnya.
Sedangkan orang-orang bertubuh kekar itu, masih saja mengerjakannya.membuat Elazka semakin ketakutan dengan tubuh yang gemetar."Ahhhkkk!" Elazka lagsung menjauhkan diri ketanah, saat dadanya kembali terasa sesak.tubuhnya juga terasa lemas, ia sudah tidak sanggup lagi untuk berlari.
"Jangan kabur!"
Salah seorang dari mereka berhasil menemukan Elazka, setelah hampir saja kehilangan jejak. yang tak lama kemudian, diikuti beberapa orang yang mengusulnya.
Sekuat tenaga Elazka berusaha untuk bangun,ia tidak ingin kembali ditangkap.namun apalah daya, tubuhnya benar-benar lemah,ia tidak bisa berbuat apa-apa.Sedangkan orang-orang bertubuh kekar itu semakin mendekat kearahnya
Elazka hanya bisa pasrah dengan nasibnya sekarang, mungkin ia tidak akan pernah bisa kabur dari tempat itu.lagipula harapannya kabur sangat kecil, mengingat kondisinya sekarang.
Bugh!
Baru saja mereka mau menyentuh Elazka, tiba-tiba seseorang datang dan langsung memukul mereka dari belakang, yang membuat mereka semua langsung jatuh pingsan.terlihat Elazka masih memejamkan matanya, dengan kepala yang menunduk."Jangan sakiti aku hiks," tangisan Elazka terdengar Sangat lirih, yang membuat laki-laki itu semakin tak tega melihatnya.
"Jangan takut, mereka tidak akan menyakitimu." Elazka mendongak menatap kearah laki-laki yang kini ada dihadapannya.
"Ada yang sakit?,"tanya laki-laki itu khawatir,ia memeriksa tubuh remaja itu dengan teliti.Sedangkan Elazka masih terdiam dengan tubuh yang gemetar.
Karena tak mendapatkan jawaban, Laki-laki itu lalu menggendong tubuh Elazka, untuk segera menawanya Pergi dari Tempat itu,sebelum teman-temannya sadar dan menangkap mereka.bahkan ia sudah siap,jika nanti bosnya akan marah karena dirinya sudah berkhianat.
.
.
.Laki-laki itu terus membawa Elazka dalam gendongannya, sebentar lagi mereka akan sampai dijalan raya.namun hujan tiba-tiba turun, Laki-laki itu segera mencari tempat untuk berlindung.untung saja ada sebuah gubuk yang berada tak jauh dari Tempat mereka.
"Terimakasih..." laki-laki itu menoleh kearah Elazka yang masih setengah sadar,wajahnya terlihat Sangat pucat, membuatnya semakin mempercepat langkahnya.
Sesampainya didalam gubuk, laki-laki itu lalu membaringkan tubuh Elazka dengan hati-hati,wajahnya terlihat khawatir. Sedangkan Elazka hanya bisa memejamkan mata, dengan rasa sakit yang mendera dadanya saat itu.
"Masih sakit?," Elazka mengangguk lemah, dengan keringat dingin membasahi keningnya.
*****
Sedangkan disisi lain, zergio akhirnya berhasil melacak keberadaan Elazka.dengan cepat ia berserta anak buahnya segera menuju ke lokasi penculikan.
Sesampainya di sana, Zergio berserta anak buahnya langsung masuk dengan membawa senjata mereka masing-masing.
"Habisin mereka semua!" Perintah Zergio, yang langsung mendapatkan anggukan dari anak buahnya.
Bugh!
Zergio langsung menghajar salah satu dari mereka, yang membuat laki-laki itu tersungkur kelantai.tak hanya sampai di situ, zergio bahkan menghajarnya secara membabi-buta membuat laki-laki itu tergelak tak berdaya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Elazka
Random"Aku tau,ini pasti berat buat kamu.tapi kamu harus ngerti, Elazka bukan hanya butuh kita,dia juga butuh dokter." "Enggak! sampai kapanpun aku enggak akan Setuju sama ide kamu. Aku ibunya,aku tau apa yang harus aku lakuin.Elazka Enggak sakit,dia seha...