part12(sandiwara)

142 42 9
                                    


"maksud kamu?,"

"Sudahlah, lupakan."

Suhel menghela nafas panjang,lalu beralih menatap Elazka.sahahatnya itu sama sekali tak pernah berubah dari dulu, selalu memendam masalahnya sendiri.

"Kamu kenapa sih? Cerita sama aku,"

"Aku enggak papa,"

"Kita sahabat udah lama Loh,tapi kamu masih aja tertutup sama aku.sebenarnya kamu anggap aku sahabat kamu Enggak sih?,"

"Kita emang sahabatan,tapi enggak semuanya Harus aku ceritain ke kamu. Walaupun aku cerita,kamu Enggak akan ngerti,karena kamu Enggak Pernah diposisi aku."

"Gimana aku bisa ngerti,kalau kamu
nya aja Enggak pernah mau cerita."

"Udahlah hel,aku capek." Ujar Elazka lalu bangkit dari tempat duduknya.ia berniat untuk kembali ke kamar, menenangkan dirinya.

Namun baru beberapa langkah, suhel tiba-tiba memegang pergelangan tangannya, membuat langkahnya terhenti.
"Aku enggak bakal biarin kamu pergi, sebelum kamu cerita masalahnya ke aku."

Mendengar hal itu,Elazka Langsung menepis tangan Suhel dengan kasar.ia tak suka dengan sikap suhel, yang terlalu ikut campur dengan masalahnya.

"Kamu kenapa sih,El.kamu tuh berubah tau Enggak!"

"Aku enggak suka kamu terlalu ikut campur Sama urusan aku,"

"Oke ... kalau itu mau kamu,aku bakal pergi.dan aku enggak bakal ikut campur lagi sama urusan kamu," ujar suhel lalu pergi dari hadapan Elazka

Entah kenapa, Elazka merasa bersalah telah mengatakan itu.ia lalu berlari mengejar Suhel, berniat untuk meminta maaf.

"Suhel tunggu!"

"Ada apa? Bukannya kamu mau pergi ya?"

"Maaf,"

Suhel berbalik, menatap lekat wajah sahabat itu.tatapan keduanya sama-sama terlihat Sendu.

"Maafin aku juga,"

.
.
.

" aku kadang iri sama kehidupan anak-anak lain, Kenapa aku enggak seberuntung Mereka?. Mereka bahkan bebas ngelakuin apapun yang mereka mau, sedangkan aku? Jangankan main, keluar rumah aja susah."

"Jangan ngomong gitu, kamu tuh harusnya bersyukur Sama kehidupan kamu. Banyak orang diluaran sana, yang mau ada diposisi kamu.kamu itu beruntung,El. kamu masih punya orang tau yang sayang sama kamu.sedangkan aku? Aku enggak seberuntung kamu,"

"Kamu Enggak ngerti hel, karena kamu Enggak pernah ada diposisi aku. aku capek,aku pengen nyerah.aku Enggak mau ngerepotin semua orang,"

Suhel menghela nafas panjang,lalu memeluk tubuh Sahabat itu.ia paham bagaimana perasaan Elazka sekarang,ini pasti berat baginya.

"Enggak boleh ngomong gitu,kamu Enggak pernah ngerepotin siapa pun. Kalaupun kamu butuh bantuan, bilang sama aku.aku pasti bakal bantu,"

"Makasih ya hel,kamu udah mau jadi sahabat aku.aku kira kamu Enggak mau temenan lagi sama aku,"

"Kita tuh sahabatan udah lama, bahkan aku udah anggap kamu seperti saudara aku sendiri.jadi kamu jangan pernah berfikir kayak gitu lagi,"

Elazka hanya mengangguk dengan senyuman yang mengembang dari bibir manisnya.ia merasa beruntung memiliki Sahabat seperti suhel.sahabat yang selalu menemaninya dalam keadaan suka maupun Duka.

ElazkaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang