06

97 90 62
                                    

Mia merebahkan tubuhnya di atas kasurnya. Capek tapi senang, itu yang dirasakan Mia. Ia baru saja pulang dari Mall, setelah menghabiskan waktu liburnya bersama temannya. Setelah rebahan sebentar, Mia langsung menuju ke kamar mandi untuk membersihkan diri, dan melepas penatnya.

Setelah selesai, Mia kembali merebahkan tubuhnya, sambil bermain ponselnya sebentar. Ia membuka aplikasi musik yang berisi semua lagu favoritnya.

Ia menyetel salah satu lagu yang Mia paling sukai, tak lupa pakai headset nya. Lagu yang Mia setel adalah lagu 'Lemon - Kenshi Yonezu'. Lagu berbahasa Jepang yang sangat hits pada tahun 2018-an, sampai sekarang pun Mia masih tetap menyukainya.

Lantunan lagu dinyanyikan, Mia sangat menikmati lagunya. Sesekali Mia ikut bernyanyi mengikuti suara sang penyanyi.

"Kuruyami de anata no se wo nazotta," Mia ikut bernyanyi.

"Sono rinkaku wo senmei ni oboete iru,"

"Uketome kirenai mono te deau tabi,"

"Afurete yamanai no wa namida dake."

"Nani wo shiteita no nani wo miteita no,"

"Watashi no shiranai yokogao de."

"Dokoka de anata ga ima watashi to onaji you na," Mia sedikit meninggikan suaranya.

"Namida ni kure sabish-"

Ceklek!

"Oi, jangan kenceng-kenceng nyanyinya!" cetus Arka setelah membuka pintu kamar Mia.

"Ihh ganggu mulu!" gerutu Mia. Ia langsung melepaskan headset nya dan mematikan lagunya.

Arka tak menghiraukannya. "Tadi main kenapa ga ajak kakak, hah?" Arka mengganti topik pembicaraannya.

"Ya- kakak kan bisa pergi bareng temen kakak, atau pacar kakak. Ups! Kakak kan ga punya pacar! Hahaha..." tawa Mia.

"Ngaca dong, adek juga ga punya. Wlee!" jawab Arka tak mau kalah.

Mia yang tak terima, ia pun membalas ucapan kakaknya. Jadilah adu mulut diantara mereka. Ya, tidak sampai teriak-teriak sih, tapi lama-lama bisa penging ini kuping.

Eri yang mendengar ocehan anak-anaknya, ia meninggalkan dapur, untuk menghampiri mereka.

"Heee... sudah-sudah nanti tetangga keganggu sama ocehan kalian, nanti mama yang kena semprot sama tetangga," sela Eri sambil berkacak pinggang, dan tangan kanannya membawa soled.

"Hahaha... Iya mah, kita cuma glewehan kok," ucap Arka tertawa kikuk.

"Ya bisa aja, nanti abis glewehan ada yang nangis, hm?" jawab Eri.

"Ngga kok mah." ucap Mia meyakinkan.

"Aduh, yo wis tenan loh! Awas ngasi nangis, mama ra melu-melu!" ucap Eri.

(Aduh, ya sudah beneran loh! Awas sampai nangis, mama ga ikut-ikutan!)

Mia dan Arka cengengesan, lalu memberi hormat kepada Eri. "Siap bos!" ucap mereka kompak.

Eri tersenyum melihatnya sampai lupa keadaan rumah.

"Ma, kok rasanya kayak ada bau gosong?" ucap Arka sambil mengendus-endus mencari sumber aroma gosong itu.

Travel is My DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang