08

65 60 81
                                    

Hai! saya kembali!
happy reading!🐮

•••

Sepanjang hari di sekolah, mood Mia sedang baik. Pengumuman diadakan Study tour ke Bali membuat mood- nya baik. Hari yang ditunggu-tunggu Mia sejak masuk SMA hampir didepan mata.

Gadis itu tak henti-henti mengukir senyum diwajahnya. Berangan-angan bahwa dirinya sedang menikmati indahnya pantai di Bali. Bermain pasir di pesisir pantai, deruman ombak di pantai, ditambah angin semilir yang menerpa lembut gadis itu. Sungguh kenyamanan dunia.

"Heloowww..." ucap Lola sambil melambaikan tangannya tepat didepan muka Mia, berhasil memecahkan lamunan Mia.

"Ah... Kenapa sih?" protes Mia, angan-angan yang ia buat langsung membuyar membuat dirinya kesal.

"Lu nglamun terus kerjaannya. Kesambet tau rasa," cibir Putra.

"Jaga omongan lu!" sahut Lola sambil menjitak kepala Putra yang berada dihadapannya.

"Bisa ga si, ga usah jitak kepala gue!" protes Putra.

"Ya elu yang selalu mancing gue!"

"Kok gue?!"

Kini mereka memulai beradu mulut, lagi. Mia memijat-mijat kepalanya yang agak terasa pusing mendengar adu mulut diantara Lola dan Putra.

"Udah-udah, awas siapa tau jadi jodoh loh." Mia menghela napas panjang.

Bukannya berhenti, mereka malah semakin panas beradu mulutnya.

'Ya Allah ingin sekali rasanya mengeluarkan kata-kata mutiara ini.'

Mia senyum tertekan melihat sahabatnya seperti anak kecil yang susah diatur.

Mia memakan es batu yang ada di gelasnya dengan keras bertujuan agar sahabatnya mendengarnya. Lola dan Putra yang mendengarnya langsung memberhentikan adu mulutnya.

'Mampus Mia ngambek.' batin Putra sambil melotot ke arah Lola.

Begitupun sebaliknya, Lola ikut membalas melototi Putra. Akhirnya mereka memulai lagi. Bukan adu mulut, tapi adu mata sampai copot.
( bercanda, ok?:) )

"Ngeyel." gumam Mia sambil melihat gelasnya sudah bersih tanpa sisa.

⭐⭐⭐

Jam pelajaran telah usai. Kini Mia tengah mengemasi buku-bukunya kedalam tas, tak lupa muka masamnya yang selalu ia pasang.

Mengingat kejadian tadi pada saat di kantin, dirinya tidak habis pikir menengahi Lola dan Putra. Saat ini pun mereka sesekali mengulang kejadian seperti tadi. Sabar nak, sabar.

"Ekhem... Mi..." panggil Lola, ia peka kalau Mia pasti kesal karena dirinya tak berhenti bertengkar dengan Putra.

Mia menoleh malas, "hm?"

"Kesel ya?"

"Gak."

Lola cengengesan.

Putra beranjak dari tempat duduknya menuju ke bangku Mia. Kini, ia tepat berada dihadapan Mia, dengan tangan kanan memegangi tali tasnya dan tangan satunya masuk kedalam kantung celananya.

"Gue beliin balon deh," ucap Putra enteng.

"Kamu kira aku bocil?" Mia semakin ngambek setelah mendengar omongan Putra.

Putra menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

Kini giliran Mia beranjak dari duduknya pergi keluar kelas, diikuti Lola dan Putra dibelakangnya. Lola berlari kecil menghampiri Mia.

Travel is My DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang