12

32 26 46
                                    

HALO!
jangan lupa vote & komen sebanyak-banyaknya!!^^

HALO!jangan lupa vote & komen sebanyak-banyaknya!!^^

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mia tengah menunggu seseorang dengan muka masamnya. Ia sangat ingin memarahi orang itu saat sudah datang ke sekolah. Ada apa dengan Mia? Yah, kejadian ini bermula dari semalam.

flashback on

"Tapi, itu bukan uang kakak. Melainkan uang... Putra, temen Mia." jelas Arka.

Mia mengernyitkan keningnya heran. "Maksud kakak? Uang Putra?" tanya Mia lirih.

Arka mengangguk. Ia menyuruh Mia untuk duduk di sofa terlebih dahulu sebelum menceritakan semuanya. Tak hanya Mia saja yang akan menjadi pendengar ucapan Arka, orang tuanya pun ikut mendengarkan. Karena orang tuanya juga baru tau hal ini.

Semua sudah terduduk rapi. Arka siap memberitahu semuanya. "Jadi, beberapa hari yang lalu saat Mia ketahuan yang katanya kertas oretan ternyata surat pengumuman study tour, malamnya Putra menelepon kakak,"

"Dia tanya ke kakak, saat itu kakak masih cuekin dan gak bilang apa yang terjadi disini. Tapi, lama kelamaan anak itu men-spam telpon ke kakak!"

"Kakak yang keganggu langsung angkat telponnya agar dia gak berisik mulu. Saat itu juga, Putra bilang mau biayain study tour Mia,"

"Kenapa kakak gak tolak aja?" sewot Mia ditengah percakapan.

Arka menghela napas berat. "Udah kakak tolak, tapi dia tetap bersikeras untuk membiayai study tour mu. Dia keras kepala seperti mu dek,"

"Dan, rencana yang dia buat, kakak harus yang membayarnya. Saat itu kakak bingung harus kemana setelah sampai disekolah, akhirnya kakak titip ke pak satpam."

"Dengan tidak memberitahu nama kakak ke pak satpam?" tanya Mia.

"Iya."

Eri dan Teguh yang sudah mengerti apa maksud anaknya ucapkan, mereka menghela napas berat. Begitu pula dengan Mia. Ia mengalihkan pandangannya ke arah lain.

"Nak, kenapa ndak ngomong sama kami atas semua ini?" Kini Teguh yang berbicara.

Arka tersenyum, menatap sedu ke arah Mia. "Dia minta untuk merahasiakan ini dari kalian. Anak itu, anak yang baik. Keras kepala untuk membahagiakan sahabatnya."

flashback off

Mia menatap satu-persatu setiap orang yang masuk ke dalam kelas. Mengetuk-ngetuk jarinya ke atas meja. Lama. Itu yang Mia rasakan.

Lola yang baru saja tiba di kelas, melihat aneh sahabatnya. Ada apa? Itu yang sedang Lola pikirkan sekarang. Selang beberapa menit Lola datang, muncullah Putra. Saat itu juga, Mia melototi nya kemudian menggebrak mejanya.

BRAK!

Gebrakan keras yang dibuat Mia membuat seisi kelas menatap kepadanya, dengan tatapan heran. Terutama Putra, ia sangat terkejut. Pasalnya ia baru saja melangkahkan kakinya di pintu kelas, sudah disuguhi gebrakan itu. Untung saja, jantungnya masih aman.

Travel is My DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang