02

187 134 153
                                    

"Terserah kalian aja!"

⭐⭐⭐

Kring.... (Bel istirahat berbunyi)

Mia, Lola, dan Putra sudah berada ditempat tongkrongan mereka bertiga. Tak jauh dari kantin, tepatnya berada dipojok kantin.

"Sekarang gantian lu yang mesen makanan kita!" titah Putra kepada Lola.

"Gue tau kali! Jadi, pada mau makan apa?" tanya Lola.

"Gue bakso plus es teh. Baksonya ga usah pake ijo ijo loh!" ucap Putra.

"Dasar anti sayur!," celetuk Lola. "Mia... Bakso?" ucapnya lagi.

"Huum... Sama es teh. Jangan lupa Lola yang bayarin loh! Hihihi," tawa Mia.

Ini anak sekalinya ada gratisan inget terus!, Batin Lola.

"Inget sayanggg," Lola tersenyum paksa.

"Gue juga dong!" sahut Putra.

"Ogah! Mana sini duit lu!"

Putra berdecih, lalu ia mengeluarkan selembar uang dua puluh ribu ke Lola. Setelah itu, Lola meninggalkan mereka berdua untuk memesan makanannya.

Tinggallah mereka berdua. Tidak ada percakapan satupun untuk mengisi keheningan ini. Mia yang sibuk melanjutkan belajar bahasa-nya, dan Putra yang sedari tadi main hp, sesekali ia juga melirik Mia. Putra ingin mengajak ngobrol dengan Mia, tapi dirinya takut akan nantinya ia mengganggu konsentrasi belajarnya. Tapi, kalau tidak ngobrol, kan jadi sepi seperti kuburan. Itu yang ada dipikiran Putra.

"Belajar terus, emang ga capek?" Putra memberanikan diri untuk memulai obrolan dengan Mia.

"Nggak kok," Mia menutup bukunya, lalu ia menatap Putra, "maaf ya, gara-gara aku fokus belajar, jadi ga ada obrolan. Kamu musti gabut!" ucapnya lagi. Mia menyadari kalau sedari tadi Putra memperhatikan dirinya.

"O-ohh.. eh gapapa kok, santai aja sama gue!"

Mia tersenyum.

"Oh ya mi, kemaren gue liat di artikel ada info pertukaran pelajar ke Jepang!" ucap Putra, ia mengingat sesuatu untuk dibicarakan dengan Mia.

"Hah?! Pertukaran pelajar? Ke Jepang?!!" Mia terkejut. Pasalnya ia juga sedang mencari program studi di luar negeri, karena dengan ini ia bisa merasakan rasanya tinggal di luar negeri.

"Iya, nanti gue kasih liat. Semua udah ada di laptop gue!"

"Wah!! Makasih!!" ucapnya sembari tersenyum.

"Haha... Iya sama-sama."

Disaat itu juga, Lola datang sambil membawa nampan yang berisi es teh yang mereka pesan. Dan disusul seorang pria membawa nampan berisi bakso. Makanan dan minuman nya pun diletakkan di atas meja.

"Suwun ya Mang Ujang!" ucap Lola berterima kasih.

"Sama-sama neng!" jawab Mang Ujang si penjual bakso terenak di sekolah Mia. Kemudian Mang Ujang pun pergi.

Mereka menikmati bakso yang mereka pesan. Di baksonya, Putra menuangkan saos, kecap dan sambal, komplit pokoknya. Sedangkan Lola menuangkan sambal dan sedikit kecap di baksonya. Dan Mia, di baksonya ia hanya menuangkan sambal saja. No saos, no kecap. Sungguh selera mereka berbeda-beda bukan?

"Uhuk uhuk uhuk!!" Mia tersedak.

Dengan cepat, Lola menyodorkan minumannya ke Mia.

"Makanya pelan-pelan kalo makan!" titah Lola.

"Udah kok!" ucapnya sambil cemberut.

Lola tak menghiraukan ucapan Mia, lalu ia melanjutkan makannya yang sempat terhenti.

Travel is My DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang