13

13 10 0
                                    

HAI!
SAYA KEMBALI!
vote & komen sebanyak-banyaknya!

Detik berganti menit, menit berganti jam, jam berganti hari

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Detik berganti menit, menit berganti jam, jam berganti hari. Hingga tiba saatnya hari yang sangat dinanti siswa-siswi SMA kelas 11, khususnya Mia dan kawannya telah tiba.

Apa lagi jika bukan study tour? Ke Bali pulak!

Saat ini, di kamar, Mia tengah berada didepan cermin. Menampilkan dirinya sedang mengoleskan lipbalm di bibirnya agar tetap lembab, dan merapikan pakaiannya agar terlihat rapih saat keluar kamar nanti.

Memakai pakaian yang simpel dan sederhana adalah ciri khasnya.

"ADEK, KELUAR DONG!" teriakan dari arah luar kamar membuat Mia refleks menoleh dan melotot ke arah pintu kamarnya yang tertutup.

Namun, tak lama kemudian, Mia mengembalikan ekspresi wajahnya kembali seperti semula. Tidak. Lebih tepatnya, mendatarkan mukanya. Mia tahu, siapa yang meneriaki dirinya di rumah ini selain kakaknya, Arka.

Sebenarnya, ia malas sekali menyahuti kakaknya yang sudah meneriakinya dan membuatnya terkejut. Tapi, rasa menghormati orang yang lebih tua jauh lebih tinggi. Jadilah, ia segera menjawabnya. Dengan teriakan.

"IYAAA!" Teriakan dibalas teriakan. Impas bukan?

Seusai membalas teriakan balik kakaknya, Mia segera keluar kamarnya, tak lupa membawa koper, tempat menempatkan keperluan Mia selama ke Bali yang sudah ia siapkan sehari sebelumnya untuk dibawa.

Diluar, ternyata, temannya sudah tiba untuk menjemputnya. Yah, Putra dan Lola. Mereka bertiga sebelumnya sudah sepakat untuk berangkat bersama menuju sekolah mereka. Dan pemandangan satu lagi, tepatnya di ruang makan, Eri mengomeli Arka karena ulah teriakkan yang ia perbuat tadi.

Senang. Namun, agak sedikit canggung di dirinya. Teringat, suara teriakannya tadi membuatnya tersenyum kikuk untuk menyapa temannya.

Perlahan, Mia mendekati temannya. Dengan rasa senangnya terpancar dari wajahnya.

"H-hai!" Mia melambaikan tangan kanannya, tetap saja masih ada rasa kikuk membuat suaranya sedikit berubah seperti robot mainan yang rusak.

"Hehehe... Hai bestih!" ucap Lola agak sedikit alay.

"Jijik," kritik Putra, kemudian matanya berbalik arah menatap Mia. "Hey bro!"

Mia tersenyum. Kemudian, ia melirik ke arah Lola. Terlihat jelas Lola ngedumel sendiri akibat di kritik Putra, membuatnya semakin tersenyum lebar.

"Ayo?" ajak Mia. Sekarang ini ia sangat berantusias sekali.

"Sebentar, temanmu medang dulu. Mereka baru aja nyampe, dek." ucap Eri melewati Mia dan menyuguhkan minuman dan makanan yang ia bawa untuk teman anaknya.

Travel is My DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang