Part 2.| Resmi.

41 18 1
                                    

"Nah! Ini baru Yang mulia Ratu Aurora yangku kenal! Ingat! Setelah ini, kau akan menjadi Ratu di kerajaan Martanesia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Nah! Ini baru Yang mulia Ratu Aurora yangku kenal! Ingat! Setelah ini, kau akan menjadi Ratu di kerajaan Martanesia. Jadi, biasakan dirimu memakai gaun yang elegan dan anggun seperti ini!" Ucap Ayahku menggebu-gebu.

Masih ingatkan dengan ucapanku tentang ayahku sebelumnya? Tentu saja kalian ingat pastinya.

Mata ayahku terlihat menatap takjub kearahku, disaat aku memakai gaun seperti ini. Padahal, menurutku Gaun ini biasa saja.

Ku putar bola mataku malas. "Ayah, bisa tidak? Biasa saja memujinya! Menurut ku, Gaun ini hanya menjadi pemberat tubuhku saja!"

Tak!

"Aww! Sakit, Ayah!"

Ku pegang dahiku yang sedikit memerah karna dijitak keras oleh ayahku ini.

"Salahmu sendiri! Kau malah menganggap gaun ini hanya menjadi pemberat tubuhmu saja? Begitu! Kau tidak tau, kan? Jika gaun yang sedang kau pakai itu terbuat dari bahan yang paling--"

"Sudah lah! Tidak perlu aku tau darimana bahan gaun jelek ini!" Ucap ku sedikit agak melunjak.

Setelah berbicara seperti itu, segera ku pergi keluar dari kamarku. Meninggalkan ayahku yang masih menggerutu.

Ada yang aneh kali ini. Saat aku berjalan melewati para pelayan, mereka seperti menahan tawa masing-masing. Tapi itu semua tidak kuhiraukan.

"RORA! KAU BELUM SISIRAN, NAK! BAGAIMANA KAU AKAN MENJADI RATU JIKA KELAKUANMU SAJA SEPERTI ITU!"

Tiba-tiba saja, tubuhku langsung menegang setelah mendengar teriakan kencang dari ayahku.

Kuraba rambutku, dan ternyata benar.

AKU BELUM SISIRAN!!!!!!

*******

"Baiklah, dengan pernyataanku ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Baiklah, dengan pernyataanku ini. Pangeran Areez Frederick dan Putri Aurora Angelina Alexandria! Akan diangkat menjadi Raja dan Ratu untuk Kerajaan Martanesia!"

Akhirnya, apa yangku tidak inginkan terjadi.

Detik ini.

Menit ini.

Dan selamanya.

Aku akan menjadi Ratu di Kerajaan Martanesia.

Huh! sungguh merepotkan!

Ku pandangi Areez yang duduk berada disampingku. Tentunya dengan tatapan sinis, bukan tatapan Ramah.

Tidak disangka, dia menatapku balik.
Berbeda denganku, jika aku menatap dia dengan tatapan sinis. Sedangkan dirinya menatapku dengan tatapan remeh.

Cih! Menyebalkan sekali.

"Satu lagi! Bukan hanya sebagai Raja dan Ratu, tetapi keduanya kini juga sudah menjadi suami-istri yang sah dimata Rakyat dan kerajaan!"

Lagi lagi, kini aku harus menjadi istrinya. Sial sekali hidupku! Harus menjadi Ratu, dan sekarang harus menjadi istri Areez sialan.

"Untuk Yang mulia Raja dan yang Mulia Ratu! Tolong ke arah sini!"

Yang beranjak hanya Areez, sedangkan aku? Hanya duduk manis seperti anak anjing.

Tapi, sebuah cubitan mendarat mulus di lenganku. Dan ternyata pelakunya adalah ibu, yang duduk berada di sebelah kiriku.

"Cepat bangun! Jangan taunya bikin malu saja kau ini!" bisiknya, membuatku semakin kesal.

Mau tidak mau, aku bangkit dari duduk nyamanku. dan kini, aku mulai berjalan berdampingan dengan Raja sialan ini!

Sebenernya aku tidak mau, tapi karna di tatap tajam oleh kedua orang tuaku, jadi aku terpaksa saja.

"Pemakaian Mahkota akan dilaksanakan saat ini juga!"

Tidak lama kemudian, datang seorang Pelayan perempuan dan pelayan laki laki, yang membawa satu buah mahkota masing-masing satu buah.

Pelayan wanita mendekati diriku, dan berdiri tepat dihadapanku. Sedangkan yang pelayan lelaki, berdiri tepat di hadapan Areez.

"Pemakaian Mahkota kepada Raja dan Ratu baru, akan dilakukan sekarang juga!"

Mendengar aba-aba itu, kedua pelayan itu langsung memakai kan kedua Mahkota itu di kepalaku dan kepala Areez.

Setelah memasangkan, kedua pelayan itu segera pergi dari tempat tadi.

Semua rakyat pun mulai bersorak senang.

Areez menampilkan senyuman wibawanya dihadapan semua rakyat dan kedua orang tuaku.

Sedangkan aku? Hanya memasang wajah jutek.

Areez berjalan mendekati diriku, lalu dirinya berbisik tepat ditelinga kananku.

"Sekarang kau resmi istriku, Gajah gendut!"

Sial! kenapa dirinya harus menyebutkan nama panggilan itu lagi? Sungguh nama panggilan yang tidak estetik!

Setelah berbisik seperti itu, dan menampilkan senyum menyebalkan nya.

Areez pergi berjalan menuju tempat singgasana, dimana aku dan Areez akan duduki selamanya.

'Sial! Kenapa harus aku!!!'

.
.
.
.
.
.
.
.
.

Ngakak berjamaah yuk! See you!
🙏🏻😁🖤




King Of The Queen Fantasy (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang