Part 12.| Perang?

8 4 0
                                    

"Hei! Kenapa rasanya asin sekali?" Kumuntahkan lagi Sup ikan yang telah dibuat oleh Jane.

Seperti biasa, dan akan seperti itu. Jane akan menyuruhku mencicipi makanan buatannya yang terlalu asin.

Huft, menyebalkan!

Jane menunduk, lalu dia pamit untuk kembali.

"Maaf, yang mulia."

Lalu Jane pergi kembali ke Dapur.

Sebenarnya aku kasihan dengan Jane. Tapi aku juga kesal dengan Jane. berkali-kali aku mengajari nya dengan komposisi garam yang sesuai. Tapi tetap saja dia selalu melebihkan garam diapapun itu masakan buatannya.

Setelah kejadian tadi, aku segera kembali kekamar tercintaku.

Merebahkan diri, lalu mulai memejamkan mata.

Tetapi, tiba tiba saja aku merasakan ada sebuah tangan yang mengelus rambutku.

Tadinya aku pikir itu hanya mimpi, tetapi itu tetap saja terasa olehku.

Saat kubuka mata...

"ASTAGA! AREEZ!" Pekikku.

Bagaimana tidak terkejut? Saat aku membuka mata, wajahku dan Areez benar-benar dekat.

Segera Areez bangun dari posisinya tadi. Areez menyengir. "Maaf Rora. Kukira kau sudah tertidur."

Aku bangkit dan merubah posisiku menjadi Duduk bersender pada ranjang.

"Ya, lupakan saja." Sahutku ketus.

Areez juga ikut-ikutan menyenderkan tubuh nya disampingku.

Selang beberapa menit, Areez membuka suara.

"Besok aku akan pergi." Ucapnya Tiba-tiba.

Mendengar itu, aku langsung merubah posisiku menjadi duduk, dan menoleh
Kearah Areez.

"Kemana?" Tanyaku Spontan.
Areez terkekeh pelan.

Astaga!

Aku terlalu berlebihan!

Karna baru sadar jika aku terlalu terkejut, aku langsung merubah posisiku menjadi duduk menyender kembali.

"Aku akan pergi untuk berperang dengan pasukan Kerajaan Chearlotte."

Ha? Berperang? Lagi? Bagaimana bisa? Padahal, baru beberapa waktu yang lalu Perang selesai, dan pemenangnya adalah kerajaan Martanesia.

Ada apa ini? Pasti ada sesuatu yang membuat mereka semakin marah, sampai-sampai kembali mengajak berperang.

"Berperang? Kenapa bisa? Baru beberapa waktu yang lalu perang selesai. Dan kerajaan Martanesia pemenangnya." Sahutku.

Areez terlihat menghela nafasnya panjang, lalu dia berucap. "Aku juga tidak tau. Kali ini mereka mengirim pasukan yang lebih banyak. Dari Perang sebelumnya. Bahkan, aku harus ikut turun tangan dengan masalah ini."

Tiba-tiba saja, aku ditarik oleh Areez kedalam pelukannya.

Aku mau menolak, tetapi pelukannya sangat kuat.

"Tolong, beri waktumu sehari ini saja. karna besok, aku harus melakukan ini semua." Lirih Areez, dengan suar yang seperti putus asa.

Aku mengangguk, lalu mempererat pelukan.

"Aku mencintaimu, Rora."

"Aku juga, Areez."

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

What what what!!! Really? You know haha.

Heh, ceritanya dah mau terbit nih. Masa kalian gak mau nabung buat beli bukunya nant? Nabung dulu kuy, biar bisa pre-order nantinya!

See you next part guys!

Babay!❤😚


King Of The Queen Fantasy (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang