Part 1.| Peresmian Raja dan Ratu baru.

75 20 8
                                    

Dipagi hari yang cerah. Aku masih saja nyaman didalam selimut tebalku, selimut kesayanganku.

Ck! Terlalu berlebihan bukan?

Tetapi, tidur cantikku telah diganggu, oleh Ibuku.

Selimutku ditariknya dengan kuat, tapi aku tetap saja nyenyak dialam bawah sadarku.

"Aurora! Bangun! Belum juga kau menjadi ratu, sudah seperti ini saja perilakumu!"

Mendengar perkataan terakhir, membuatku langsung duduk ditempat tidur dengan mata melotot.

"Ada apa, ibu? Menganggu tidurku saja!" Kesalku, sembari menguap lebar.

"Ada apa, ada apa! Kau lupa ya? Hari ini kau akan diangkat menjadi Ratu! Cepat! Bangun dan mandi, lalu berdandanlah secantik mungkin! Agar Rakyat tidak meragukanmu sebagai Ratu nantinya!"

Ku putar bola mataku malas.

Sial! Kenapa aku harus diingatkan kepada hari ini!

Aku sangat malas menjadi Ratu di kerajaan Martanesia, apalagi menjadi Ratu yang akan mendampingi Areez sialan itu. Hih! Menyebalkan!

Selain aku tidak ingin memerintah kerajaan, masih banyak yang lainnya yang tidak ingin membuatku menjadi Ratu.

Yang kesatu, aku tidak bisa bersikap Anggun. Aku jika makan saja harus duduk dilantai. Bagaimana mungkin akan bersikap anggun selayaknya Ratu dihadapan mereka?

Yang kedua, aku tidak ingin Berdampingan dengan Raja Areez sialan itu. Apalagi jika aku dan dirinya sudah resmi menjadi Raja dan Ratu, kami akan sering bertemu. Cih! Membayang kan nya saja sudah muak!

Dan masih banyak lagi alasan diriku tidak ingin menjadi Ratu diistana Martanesia.

"Hei! Kau ingin melamun terus sepanjang hari? Begitu! Cepat bangun dan--"

"Iya iya, Bu!"

Segera ku langkah kan kaki menuju tempat Pemandian.

Ibuku ini, walaupun dirinya seorang Ratu Agung di istana ini, dirinya tetap saja tidak bisa bersikap selayak nya Ratu Agung yang anggun dan berwibawa.

Tapi, jika berada dihadapan Rakyat, dirinya akan berubah menjadi Ratu Agung yang Anggun, dan penuh wibawa.

Begitu juga Ayahku. Jika dari sudut pandang Rakyat, mungkin mereka tidak akan mengetahui sifat asli kedua orang tuaku.

Sedangkan aku, sangat tahu sifat-sifat keduanya.

Jika sedang dihadapanku, Ayah ku akan berubah menjadi Ayah yang begitu cerewet terhadap anaknya. Semua yangku lakukan atau akanku kenakan akan di komentari oleh Ayah ku. Sadis sekali memang.

Keduanya memang seperti itu, jika dihadapan Rakyat akan berubah menjadi penuh wibawa, sedangkan didalam istana akan bertolak belakang dengan sifat yang mereka tunjukkan dihadapan semua rakyat.

"RORA! KAU TIDAK INGIN MANDI JUGA DARI TADI YA! CEPAT MANDI, AURORA! SEMUA RAKYAT DAN AREEZ SUDAH MENUNGGUMU!"

Teriakan melengking itu membuat Mataku yang sedang terpejam langsung melotot sangking terkejutnya.

Ternyata aku baru saja hampir tertidur diatas meja makan. Untung Ibu berteriak. jika tidak, mungkin aku akan tertidur sepanjang hari.

"Baik buuuuu!"

.
.
.
.
.
.
.
.

Yang mulia Ratu Aurora be laik:
Mari ngakak bersama kami!

See you guys! Ngakak berjamaah yuk!

King Of The Queen Fantasy (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang