Part 16.| Bekerja sama.

6 3 0
                                    


Berkali-kali aku meringis, bersamaan dengan darah dilututku yang juga ikut mengalir.

Setelah lama menahan perih dari lukaku itu, akhirnya aku selesai mengobati lukaku sendiri.

Cuman karena terjatuh untuk mengejar lelaki bertopeng tadi, aku bisa terluka seperti ini.

Awas saja, jika dia bertemu denganku! Akanku beri pelajaran dia!

Kubereskan Peralatan obat yang sudah kugunakan tadi ketempat asalnya. Lalu aku kembali merebahkan diri diatas Kasur.

Aku ingin keluar, dan mencari lelaki bertopeng tadi. Tetapi kakiku saja masih terluka seperti ini. Sial sekali memang.

Setelah lama menahan rasa kantuk, akhirnya aku tertidur. Dan semakin larut dialam mimpi.

*******

Belaian halus yang terasa dipipiku itu, membangunkan Aku dari rasa kantuk-ku.

Setelah membuka mataku, aku langsung bertemu tatap mata dengan mata kehijauan milik Areez.

Segeraku bangkit dan menduduk kan diri diatas kasur.

"Kau sudah pulang? Bagaimana penelitianmu? Apakah ada petunjuk?" Areez terlihat menghela nafas panjang, lalu dia mulai menjawab pertanyaanku.

"Sebenarnya aku masih tidak percaya dengan ini semua. Tapi ini memang kenyataan nya...." Kerutan didahiku muncul. Maksud perkataan Areez apa?

"Maksudmu apa?"

"Jadi begini. Setelah aku dan Miranda menuju tempat berperang saat itu, kami berdua menemukan sesuatu yang membuat Aku sangat yakin, jika salah satu dari istana adalah penghianat kerajaan." Perkataan Areez membuatku semakin yakin, jika lelaki bertopeng yang kulihat saat itu memang adalah seseorang diantara kami.

"Ada keanehan juga tadi yang terjadi disini." Mendengar ucapanku barusan, Areez langsung mengalihkan pandangan nya kearahku.

"Keanehan apa?"

"Tadi, setelah kalian pergi. Aku menuju Taman bunga dibelakang istana ini. Tapi, aku tidak sengaja melihat lelaki bertopeng, semua bajunya berwarna hitam. Saat kuteriaki, dia langsung pergi berlari. Dan aku tidak bisa mengejarnya karena aku terjatuh." Dengan sekali tarikan nafas, aku langsung menjelaskan dengan cepat.

"Ini Aneh. Pasti ada seorang penghianat diistana ini. Aku tidak akan membiarkan nya!" Ucap Areez menggebu-gebu.

"Jika kita bisa menjebak penghianat ini, kita pasti bisa menangkapnya." Sahutku, Areez langsung menoleh kearahku.

"Bagaimana caranya?"

"Kemari!"

Setelah kubisik kan, Areez pun mulai mengerti dengan rencanaku.

"Bagaimana? Sepakat?" Kuulurkan tangan kananku dihadapan Areez untuk berjabat tangan dengan Areez.

Areez tersenyum, lalu dia menyambut uluran tanganku.

"Sepakat!"

********

"Awss!" Aku meringis hebat, disaat Areez tidak sengaja menyenggol lutut kananku yang masih terluka.

Areez terlihat panik, dia bergegas menyibak dress yang kugunakan diatas lututku yang terluka, lalu dia mulai memeriksanya.

"Kau kenapa? kenapa lututmu bisa terluka seperti ini?" Kuputar bola mataku malas, memang nya dia tidak mendengar ucapanku tadi?

"Kau lupa? aku tadi sudah bilang kepadamu, jika aku terjatuh karna mengejar lelaki bertopeng itu." Sahutku sedikit sebal dengan tingkahnya.

"Tapi kenapa bisa lukamu separah ini, Rora?" Tanya Areez lagi.

"Ada batu besar yang menghalangi jalanku, Alhasil aku terjatuh dan terluka seperti ini."

Areez mengusap-ngusap lututku yang masih terluka itu, lalu dia menyibak kembali dressku seperti semula.

"Lain kali hati-hati, walaupun kau sedang dalam keadaan seperti itu. Kau harus berhati-hati, Rora." Aku mengangguk. jika tidak aku iya-kan, dia pasti akan terus berceramah sepanjang hari.

"Iya, baiklah."

.
.
.
.
.
.
.
.
.

Pada puasa gak nih? Puasa dong pastinya. Yakan?

Pada baca jam berapa ni?
Dari askot mana kalian?

Pengen tau gue😗

See you next part!👋☺


King Of The Queen Fantasy (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang