Part 9.| Emosi.

8 5 0
                                    

"Rora!"

"Hm?"

"Siapkan bajuku, dan air hangatku! Aku ingin mandi!"

"Rora!"

"Hm?"

"Sisirkan rambutku! Tangan ku pegal sekali!"

"Rora! Rora! Kau dimana?"

Bolak-balik diriku memasuki kamar hanya untuk melayani Areez.

Ya, walaupun aku tau dia suamiku. Tetap saja aku merasa direpotkan.

Saat ini aku dan Areez, Sedang duduk berhadapan dimeja makan.

Tentunya untuk makan, bukan untuk buang air.

"Rora!"

"Apalagi? Inginku pukul?" Sahutku tidak santai, dengan satu kepalan tangan yang aku acungkan dihadapan Areez.

"Tidak!" Ucapnya dengan disertai gelengan kepala.

"Lalu untuk apa kau memanggilku?" Tanyaku, dan Areez hanya menyengir lebar.

"Ambilkan Buah itu." Tunjuknya, kearah buah anggur yang berada dihadapanku.

Padahal, dia bisa saja mengambilnya dengan mudah.

Ku ambil buah anggur itu, laluku lemparkan dihadapan wajah nya dengan kasar.

"KAU MAU MEMBUATKU EMOSI YA? BEGITU! DASAR BODOH! PADAHAL ITU SANGAT DEKAT DENGAN JANGKAUANMU, AREEZ!"

*****

"Rora! Maafkan aku!"

Tidakku pedulikan Areez yang ikut melangkah disebelahku.

Bagaimana tidak kesal? Dia terus saja memancing emosiku.

Huft, bisa-bisa aku tidak waras jika terus bertemu dengan Areez.

Tapi sayangnya, dia suamiku.

Sial sial sial!

BUG!

Hampir saja aku terjatuh di kubangan air, jika tidak ditangkap oleh....

ASTAGA!

ERIC!

Segeraku tarik tubuhku dari pelukan Eric.

Dasar pencari kesempatan!

"Kau tidak hati--" ucapan Eric terpotong, disaat Areez memotong nya.

"Lancang sekali kau sudah memeluk istriku! Apa hakmu untuk memeluk istriku seperti itu!" Terdengar jelas olehku, jika Areez sedang dilanda kemarahan, yang akan siap meledak kapan saja.

Bukannya takut, Eric malah terkekeh sinis.

Eric balik menatap mata Areez, yang terdapat api kemarahan.

Eric berjalan perlahan-lahan, lalu berhenti tepat di hadapan Areez.

"Tenang saja, aku hanya menolong Rora. Bukan bermaksud apa-apa."

Eric mendekatkan bibirnya di telinga Areez, lalu dia berbisik.

"Aku akan merebut Rora Darimu. Ingat ucapan ku baik-baik, yang mulia!"

Areez berbalik badan, lalu dirinya melangkah menjauh.

Aku mendengar ucapan Eric tadi, karna aku berada disebelah kanan Areez.

Baru 5 langkah, Eric berhenti sejenak.

"Rora, aku akan merebutmu kembali. Dan akan membuatmu menjadi milikku. Selamanya!"

Setelah berucap demikian, Areez kembali berjalan.

Dan menghilang entah kemana.

Kulihat kemarahan yang semakin berkobar ditubuh Areez, lalu dia mengepalkan tangan nya, emosi.

Dia beralih menatap diriku, lalu..

Tiba tiba saja dia memelukku.

"Kau milikku!"

.
.
.
.
.
.
.
.
.

Halo semua! Maaf aku baru up.

Jangan lupa Vote sama komen nya! Makasih❤

See you next part!😉❤👉

King Of The Queen Fantasy (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang