Sorry for typo ~
⚠️ jaga2 harsh words.
☆☆☆☆☆
Sejak mengetahui jika ada little chanhee di rahimnya, Chanhee kini lebih sering mengenakan kemeja atau hoodie yang over size. Baik itu saat ke kampus atau pun di rumah. Apalagi setelah perutnya kini mulai membuncit sedikit demi sedikit setelah memasuki bulan kedua.Sekarang posisinya di perusahaan digantikan Hyunjae, sehingga pemuda manis itu bisa lebih fokus pada kuliah dan juga kehamilannya.
Terkadang Chanhee lebih sering mengambil kelas online dan banyak menghabiskan waktu di rumah, karena takut calon bayinya kenapa-kenapa jika dia banyak kegiatan di kampus.
Apalagi Chanhee tidak ingin bertemu Younghoon di kampus; bukan karena tidak suka, tapi karena perasaan bersalahnya yang akan kembali menggerogoti dan membuatnya banyak pikiran jika mereka bertemu.
Dan Dokter memberitahunya agar tidak banyak pikiran. Karena itu akan mempengaruhi perkembangan janinnya. Sehingga dia lebih memilih menghindari, sampai nanti dia bisa berdamai dengan masa lalunya tersebut.
Chanhee sedang menikmati cemilan dan drama kesukaannya saat bel rumahnya berbunyi. Lantas dia berdiri lalu berjalan ke pintu utama untuk mengetahui siapa yang berkunjung saat jam menunjukkan pukul 01.21pm KST
Pemuda manis itu membuka pintu rumahnya dan tersenyum tipis saat mengetahui tamunya siang ini.
"Silakan masuk, Tante." Chanhee mempersilakan wanita paruh baya itu memasuki rumahnya.
"Silakan duduk. Tante mau minum apa? Biar saya buatkan." Tawarnya dengan senyum yang terlampau tipis hingga tak terlihat jika hanya melihat sekilas.
Wanita itu mengedarkan matanya ke seluruh sudut ruangan rumah mewah itu, dan kembali berhadapan dengan Chanhee yang masih menunggu jawaban.
"Saya gak akan lama. Kamu gak usah repot-repot." Balas wanita itu. Chanhee duduk di sofa seberang wanita tersebut berusaha cukup keras untuk memasang wajah ramah.
"So, ada gerangan apa Tante mau mampir ke rumah saya? Gak mungkin buat jengukin saya, kan?" Mulainya.
"Kamu, kapan pisah dengan Hyunjae?"
"Wow. To do point banget. Saya kira Tante tipe yang akan basa basi dulu."
"Saya gak suka bertele-tele. Jadi kapan? Kamu dan putra saya gak saling cinta, jadi gak perlu lama-lama. Saya ingin Hyunjae menikah dengan orang yang bisa memberinya keturunan. Dan bukan kamu orangnya." Ucap Nyonya Lee, si tamu tak diundang. Membuat Chanhee membatin dan mengusap pelan perutnya yang tertutup kemeja over size.
"Dont worry, baby. Papa bakal jagain kamu, walau nanti Ayah kamu milih pergi dan lepasin Papa. Kamu yang tenang ya, sayang. Orang-orang kayaknya pengen banget Papa sama Ayah kamu pisah. Dan maafin Papa harus rahasiain keberadaan kamu dari orang-orang. Papa gak mau kamu disakitin. Cukup Papa aja yang sakit, kamu jangan ya, sayang." - batinnya.
Chanhee tersenyum miring. "Tante nanya gini karena udah tau posisi Hyunjae di kantor saya? Tante gak tau kalau dia pisah dari saya, posisinya itu juga hilang. Dia akan kembali jadi Hyunjae yang seperti sebelumnya, tidak punya apa-apa." Hening.
"Atau memang itu yang Tante inginkan? Takut Hyunjae memiliki apa yang tidak kalian bisa miliki? Jadi Tante ingin saya pisah dengan dia. Apa Tuan Lee tau tentang ini? Istrinya tidak menyukai putranya dari wanita lain yang dia cintai." Telak. Kalimat yang diucapkan Chanhee tepat sasaran membuat wajah Nyonya Lee memasang raut wajah yang penuh kebencian kepada Chanhee yang hanya memasang wajah penuh kemenangan.
"Kenapa? Kalian kira saya bodoh? Tidak tahu rahasia busuk kalian? Jadi, jangan pernah berani datang lagi ke rumah ini dan meminta saya pisah dengan suami saya."
"Pernikahan kalian cuma pernikahan bohongan. Jadi, lebih cepat kalian pisah, akan semakin baik."
"Kalian gak ada hak buat ikut campur urusan pernikahan saya. Silakan keluar." Final Chanhee. Nyonya Lee berdiri dan menatap penuh dendam ke arah Chanhee. Lalu melangkah keluar dari rumah mewah tersebut.
Chanhee menghela nafas kasar. Kenapa orang-orang begitu menginginkan perpisahannya dengan Hyunjae, suaminya.
"Apa Hyunjae juga menginginkannya?" Gumam Chanhee. Membuatnya berpikir hal-hal negatif tentang kebersamaan mereka selama ini.
Dan juga fakta yang tidak ada satu orang pun tahu, jika Chanhee sering menerima pesan atau pun surat dari Changmin yang memintanya pisah dengan Hyunjae.
Membuat Chanhee cukup tertekan, namun harus tetap kuat demi calon buah hatinya.
☆☆☆
Ini sudah memasuki minggu ketiga sejak Chanhee menerima pesan tidak mengenakkan dari Changmin.
Karena sudah lelah, akhirnya dia minta bertemu hari ini dengan pemuda itu.
"Lo mau apa? Gue bisa bayar berapa pun asal lo pergi jauh dari kehidupan gue dan Hyunjae."
"Gue gak butuh duit lo. Gue cuma butuh lo lepasin Hyunjae dan biarin kita bahagia. Lo gak liat akhir-akhir ini dia kayak orang stress. Itu karena lo!"
"Gue bisa laporin lo karena teror dan masukin lo ke penjara asal lo tau."
"Silakan. Dan gue bisa bikin Hyunjae jauh dari lo selamanya." Balas Changmin tak mau kalah, melirik ponselnya sekilas yang menampilkan notifikasi pesan.
Chanhee cukup kalut mendengar hal itu dan membayangkan jika tiba-tiba Hyunjae pergi meninggalkannya dan membencinya. Dia tidak siap. Sehingga yang dilakukan Chanhee adalah mendorong Changmin cukup keras hingga terjatuh, membuat siku pemuda itu mengenai sudut meja dan terluka.
Tepat di saat Hyunjae memasuki kafe itu dan melihat semuanya; tadi sengaja dihubungi Changmin untuk mengajaknya bertemu disana.
"Chanhee!" Nada itu tinggi dan datar, membuat Chanhee membeku di tempatnya berdiri.
"Kamu apa-apaan? Kamu udah keterlaluan Choi Chanhee!" Bentak Hyunjae. Lalu membantu Changmin berdiri dan melihat lukanya.
"Minta maaf!" Ujar Hyunjae, menatap Chanhee dengan datar. Sedangkan pemuda manis itu masih terdiam dan membeku di tempatnya.
Sedangkan Changmin tersenyum kemenangan di samping Hyunjae dengan jemarinya yang digenggam pemuda Lee itu dengan erat.
Chanhee tidak membalas sama sekali apalagi meminta maaf seperti ucapan suaminya. Dia melangkah mundur lalu berbalik dan pergi dari sana dengan berurai air mata.
"Sayang, maafin Papa. Maafin Papa. Maaf kalau setelah ini Ayah kamu beneran ninggalin kita. Papa minta maaf. Jangan benci Papa kayak Ayah kamu, ya. Papa cuma punya kamu sekarang." Isaknya, setelah masuk ke mobil dan melajukannya ke arah apartemennya, bukan ke rumah mereka.
Tbc
Goodnight and sleep well, guys! 💗

KAMU SEDANG MEMBACA
For Life - Milnyu [COMPLETED]
FanfictionDua pemuda yang tidak saling mengenal dan tidak memiliki perasaan terhadap satu sama lain namun harus menjalani kehidupan bersama. Kehidupan Chanhee yang awalnya damai, harus terusik ketika kedua orangtuanya menjodohkannya dengan Hyunjae, pemuda tam...