9. Breakfast

363 60 8
                                    

Sorry for typo and late update 😭🙏🏻

Baru kemaren2 inget book ini masih on going 😭🕳🚶🏼‍♀️

☆☆☆☆☆

Hari ini Chanhee tidak ada kelas. Hyunjae sudah berjanji menemaninya seharian.

Dari pagi Chanhee sudah sibuk di dapur menyiapkan sarapan. Dia terlihat sibuk memperhatikan layar ponselnya dan mengikuti panduan dari video yang dia pilih.

Karena tidak begitu bisa memasak, jadi Chanhee mempercayakan apapun kepada video yang dia tonton.

"Katanya masukin ini, terus aduk..terus kasih ini. Ok. Udah bener urutannya." Monolog pemuda manis itu sibuk dengan adonan menunya.

"Aduh, ini kenapa gak kental kayak di video? Kebanyakan susu astaga. Kasih tepung dikit lagi kali, ya?" Lanjutnya bermonolog.

Chanhee menyeka keringat yang jatuh di pelipisnya dengan lengan baju.

"Haah. Akhirnya jadi ini adonan." Setelah itu dia diamkan adonan tersebut selama kurang lebih sepuluh sampai lima belas menit. Chanhee kini menyiapkan wajan datar.

Setelah hampir lima belas menit menunggu adonan, kini Chanhee meletakkan wajan di atas kompor yang menyala dan mengolesi wajannya dengan sedikit mentega. Lalu dia tuangkan adonannya tadi secukupnya dan menunggunya matang lalu membaliknya ke sisi yang satunya  hingga matang merata. Lalu dia letakkan di atas piring setelah matang sempurna seperti di video.

"Hufft. Gue kira gampang. Padahal liat di video ini gampang banget." Keluhnya saat dia berhasil memasak satu pancake.

Selama satu jam Chanhee berkutat di dapur, akhirnya menu sarapannya sudah jadi. Pancake dan Teh Chamomile. Ini menu sarapan favoritnya saat di rumah, biasanya dimasakin oleh pembantunya.

Kali ini Chanhee yang memasak sendiri. beruntung dapurnya tidak hancur.  Meskipun menjadi berantakan. Mungkin nanti Hyunjae akan mengomelinya.

Chanhee melepas apronnya lalu berjalan naik ke lantai dua, ke kamar utama.
Kini mereka sudah tidur satu kamar. Meskipun masih cukup canggung.

Pemuda manis itu melihat jam di atas meja nakas masih menunjukkan pukul 7 pagi.

Dia duduk di pinggir ranjang, lalu menyentuh pelan kening suaminya yang tertutupi beberapa helai rambutnya.

Chanhee merapikan poni dark blue itu lalu mengusap pipi Hyunjae pelan.

"Kak, ayo bangun. Udah pagi." Pelannya.

"Eungh..jam berapa?" Hyunjae dengan mata masih tertutup menyahuti.

"Udah jam 7. Ayo cuci muka terus turun, kita sarapan."

"Emang kamu order apa sepagi ini?" Hyunjae perlahan membuka mata, dan mengerjap pelan. Ia bangkit lalu mendekat kepada Chanhee, kemudian mendekap erat tubuh  pemuda manis itu dengan kepalanya ditenggelamkan di ceruk leher yang lebih muda. Menghirup aroma yang menguar dari tubuh Chanhee, seperti aroma baby lotion. Sangat menenangkan bagi Hyunjae.

"Aku gak beli. Bikin sendiri." Chanhee menciumi surai dark blue milik Hyunjae pelan. 

"Serius? Dapurnya gak hancur, kan?" Jahilnya.

"Jangan mulai. Aku udah baik ini mau masakin. Nanti aku racun beneran."


"Heheh. Siap, Bos. Tunggu di meja makan aja. 5 menit." Lalu Hyunjae mengecup dahi Chanhee sebentar kemudian turun dari ranjang untuk berjalan ke kamar mandi.

Chanhee merapikan selimut dan kasur yang berantakan karena Hyunjae, lalu setelahnya dia berjalan kembali ke meja makan.


"Wah, menarik." Puji Hyunjae saat sudah duduk di salah satu kursi di depan Chanhee.

"Ini. Teh kesukaan aku kalo di rumah." Chanhee menuangkan teh dari pot ke cangkir dan mendorongnya ke depan suami tampannya.

"Makasih, Hee." Lalu Hyunjae menyeruputnya pelan.

"Gimana?" Chanhee menunggu tanggapan Hyunjae dengan was-was.

"Mau jujur apa bohong?" Goda Hyunjae.

"Jujur."

"Enak, kok. Cuma agak kebanyakan tehnya, jadi lumayan berasa banget. Besok-besok mungkin kurangin dikit biar pas."

Chanhee mengangguk paham. Lalu dia mengambil sepiring pancake dengan topping es krim yang dilumeri karamel. Dan beberapa stroberi di pinggirannya.

Dia memotongnya menjadi bagian kecil lalu dia berikan pada Hyunjae.

"Gak aku racun, kok." Hyunjae menerima suapan itu lalu tersenyum.

"Aneh gak kak rasanya?" Chanhee masih menunggu pendapat Hyunjae tentang menu sarapan pertama yang dia buat sendiri selama mereka menikah.

Hyunjae tidak menjawab, namun mengambil alih garpu yang dipegang Chanhee dan meraih satu potong pancake untuk dia berikan pada pemuda manis itu.

"Enak, kan? Kamu pinter banget masaknya." Puji Hyunjae. Chanhee menelan pancake yang disuapi Hyunjae lalu tersenyum senang.


"Tapi, dapurku jadi berantakan." Lanjut Hyunjae saat melihat ke dapur yang berada di balik punggung Chanhee.


"Heheh. Kakak yang bersihin, ya?"  Chanhee terkekeh memperhatikan kekacauan yang dia buat dari pagi.

"Iya, makasih buat sarapannya, Hee."

"Sama-sama, kak." Lalu keduanya kembali fokus untuk menikmati sarapan mereka pagi itu.

Sebelum nanti siang mereka memenuhi janji Hyunjae kepada Chanhee untuk menemaninya seharian.















Tbc

Manis-manis aja dulu ☺
Sebelum dikasih badai 🤭

Btw, stay safe guys 💗
Thank you udah mampir ya 💗

For Life - Milnyu [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang