Sorry for typo ~
☆☆☆☆☆
Agenda Chanhee yang meminta Hyunjae untuk menemaninya seharian berkeliling kemana pun yang dia mau hingga sore itu berjalan lancar.
Namun kini, Hyunjae tampak mulai tidak fokus kepadanya dan lebih banyak memperhatikan ponsel, juga membalas pesan. Pemuda manis itu berusaha mengabaikan.
Kini keduanya sedang duduk di salah satu coffee shop terkenal di Seoul, yang merupakan coffee shop favorit Chanhee.
Karena letaknya yang berada di pusat kota Seoul dan juga keunikan tempat serta hanya kalangan elit atau artis papan atas yang sering berkunjung kesana. Viewnya pun langsung mengarah ke sungai Han.
"Gimana kopinya, kak? Enak gak?" Tanya Chanhee, mencoba menarik perhatian dari suami tampannya yang fokusnya bukan disana lagi menurut pemuda manis itu.
Hening.
"Kak." Panggil Chanhee
Tidak ada jawaban apapun dari Hyunjae yang kini seperti membalas pesan seseorang.
"Aku pulang aja, ya. Agenda kita cukup sampe sini. Kakak fokus ke pacar kakak aja kalau gitu." Tutur pemuda manis itu saat tak sengaja melihat ponsel Hyunjae menampilkan notifikasi dari si pengirim pesan.
Ia lalu mengambil tas kecil dan juga ponselnya, lalu berdiri. Membuat Hyunjae kaget.
"Lho, mau kemana?" Tanya pemuda Lee itu, buru-buru menahan lengan Chanhee.
"Pulang." Jawabnya singkat dan muka datar. Lalu menepis tangan Hyunjae dari lengannya.
Hyunjae clueless."Ini kita gak jadi nonton?"
"Gimana mau nonton, kakak sibuk sama hape. Kalau emang gak bisa nemenin aku, gak usah janji besok-besok." Lalu Chanhee pergi dari sana meninggalkan Hyunjae yang masih kebingungan.
Ponselnya kembali bergetar dan berbunyi menampilkan satu nama. Hyunjae menekan tombol terima.
"Iya, aku kesana. Kamu baik-baik aja kan? Tunggu, ya?"
"Jangan lupa make jaket yang tebal, saljunya udah makin banyak hari ini." Lanjutnya pada sambungan di seberang sana.
Tak sadarkah dia jika Chanhee menunggunya di pintu keluar kedai kopi itu, memastikan apakah Hyunjae akan mengejarnya atau membiarkannya.
Dan Chanhee kini tau pasti apa jawabannya.
"Ok, Chanhee. Sekarang kamu tau posisi kamu dimana. You're not special and not his priority." Gumamnya lalu pergi dari sana dengan menaiki taksi.
☆☆☆
"Rapat pemegang saham akan dilangsungkan siang nanti, Pak." Ucap Haknyeon, sekretaris Chanhee di perusahaannya. Hari ini pemuda manis itu ijin tidak datang ke perkuliahan.
"Ok. Siapa aja yang datang dari Lee Company?" Tanya pemuda manis itu sembari memeriksa dokumen-dokumen yang diperlukan.
"Hanya diwakili Pak Lee Hyunjae dan beberapa pemegang saham lainnya, Pak."
"Lho, bukannya Tuan Lee yang harusnya hadir?"
"Sekretaris Tuan Lee menginformasikan tadi pagi jika beliau berhalangan hadir dan digantikan oleh Pak Hyunjae, putranya."
"Ok. Thanks. Kamu boleh keluar."
"Apa tujuan Tuan Lee nyuruh dia yang datang? Udah tau gue males liat muka dia."
Tok tok tok
Monolog Chanhee terhenti karena ketukan pada pintu ruangannya.
"Ada Pak Hyunjae, Pak. Ingin bertemu." Ujar Haknyeon setelah membuka kembali pintu ruangan Chanhee.
"Suruh masuk aja." Sahut Chanhee. Lalu Haknyeon mempersilakan Hyunjae untuk masuk dan menutup pintu itu dari luar.
Chanhee beranjak dari kursi kerjanya dan berjalan menuju sofa yang ada di ruangan itu.
"Silakan duduk." Ucapnya pada Hyunjae, suaminya, dengan kalimar formal.
"Hee, aku kesini gak buat kerja."
"Terus buat apa?"
Kini keduanya duduk di sofa panjang dengan jarak cukup jauh.
"Aku mau jelasin yang kemaren." Hyunjae mendekat dan mencoba meraih telapak tangan Chanhee. Namun pemuda manis itu menarik tangannya sebelum dapat diraih suaminya.
"Gak perlu. Aku tau kok hubungan kita ini cuma buat bisnis. Mulai hari ini, kita kayak gini aja. Gak usah bersikap seolah-olah kita pasangan yang saling menyayangi."
"Hee, kamu kok ngomong gitu?"
"Kak, aku tau kamu sayang sama pacar kamu dan sampai kapan pun aku cuma akan jadi orang ketiga dan bukan prioritas buat kamu. Jadi, gak usah bersikap seolah kamu bakal jadi milik aku seutuhnya. Aku tau diri kok." Ucapnya.
"Oh iya, kamu gak usah khawatir tentang rapatnya. Posisi kamu aman kok di list pemegang saham. Aku gak serendah itu langsung mendepak kamu dari list."
"Itu tujuannya, kan? Pernikahan kita ini? Jadi gak usah pura-pura baik lagi ke aku, kamu udah dapatin apa yang kamu mau. Bilang ke Tuan Lee kayak gitu. Beliau gak perlu khawatir tentang masa depan putranya."
Chanhee berdiri, namun lengannya ditahan Hyunjae.
"Kamu bisa ngasih aku waktu sebentar buat jelasin dulu, gak?!" Hyunjae berujar dengan cukup putus asa, sehingga yang keluar dari mulutnya nada datar yang terkesan dipenuhi emosi.
"Kamu gak ada hak untuk ngatur-ngatur aku, Lee Hyunjae!" Balas Chanhee lalu menepis lengan Hyunjae darinya.
Hyunjae menarik Chanhee hingga jatuh di sofa lalu dia kungkung dari atas.
"Aku ada hak karena aku suami kamu, Lee Chanhee!"
"Hahah lucu. Suami? Itu cuma formalitas. Dua bulan lagi juga berakhir."
Hyunjae menurunkan wajahnya sehingga semakin dekat dengan wajah Chanhee.
"Mau apa kamu? Minggir. Kerjaanku masih banyak."
"Kata kamu pernikahan ini suci, sekali seumur hidup. Kenapa sekarang kamu ngomong kayak gitu?"
"Coba tanya ke diri kamu sendiri. Aku udah bilang kalau kamu lagi sama aku, berarti kamu cuma boleh fokus ke aku. Tapi apa, kemaren aku kayak orang bego. Dan aku benci diabaikan, Lee Jaehyun."
"Please, jangan kayak gini. Maafin aku, ya?" Pinta Hyunjae, mengusap pipi Chanhee lembut.
"Kamu gak bisa milikin dua-duanya, kak. Aku gak mau diduain. Aku masih punya hati."
"Tapi dari awal kamu bilang gak apa-apa kalau aku tetap pertahanin hubungan aku sama Changmin. Dan kamu tetap sama Younghoon."
"Dulu, tapi sekarang aku berubah pikiran."
"Kenapa?"
"Karena aku gak mau jadi nomor dua." Chanhee mendorong tubuh bongsor Hyunjae darinya lalu merapikan kembali jas nya.
"Jangan lupa, habis makan siang rapat pemegang saham." Lalu Chanhee kembali ke meja kerjanya. Mengabaikan keberadaan Hyunjae yang masih diam; tengah berperang batin dengan dirinya sendiri. Antara mempertahankan Changmin, atau membuka hati untuk Chanhee.
"Kalau gak ada lagi yang penting, silakan keluar." Ujar Chanhee tanpa melihat kepada pemuda tampan yang masih duduk di sofa ruangan itu.
Tbc
Halo deobi, ayo sama2 kita doain maknae kita cepat sembuh dan member lain hasilnya negatif ya 🙁🤲🏻🤲🏻
Stay safe semuanya 🤲🏻
KAMU SEDANG MEMBACA
For Life - Milnyu [COMPLETED]
Fiksi PenggemarDua pemuda yang tidak saling mengenal dan tidak memiliki perasaan terhadap satu sama lain namun harus menjalani kehidupan bersama. Kehidupan Chanhee yang awalnya damai, harus terusik ketika kedua orangtuanya menjodohkannya dengan Hyunjae, pemuda tam...