13.

394 56 7
                                        

Sorry for typo ~

⚠️ Jangan benci siapapun member yg dipake dlm cerita ini. Ini cuma fiksi.
Jangan bawa ke rl juga ya 🙏🏻

☆☆☆☆☆


Chanhee menarik kursi lalu duduk disana.

Tadi pagi seseorang yang paling dia ingin hilangkan dalam kisahnya dan Hyunjae memintanya bertemu di sebuah kafe siang ini.

"Hai. Kamu mau apa biar aku pesenin." Tanya seseorang itu kepada Chanhee yang sama sekali tak memberikan tatapan bersahabat.

"Karena waktu gue gak banyak, langsung aja ke intinya Ji Changmin-ssi. Tujuan lo ngajak gue ketemu apa?" Tatapnya jengah kepada Changmin, seseorang yang mengajaknya untuk bertemu tadi.

"Aku cuma mau lebih dekat sama kamu." Sahut pemuda Ji itu.

Chanhee memutar bola mata dengan malas. Sangat paham dengan wajah yang menyimpan banyak maksud tersembunyi di baliknya.

"Manfaatnya lo dekat sama gue apa? Gak usah pura-pura baik depan gue. Disini gak ada siapapun. Langsung aja bilang mau lo apa. Gue gak ada waktu ladenin lo."


"Ok. To do point aja. Gue mau lo lepasin Hyunjae." Raut wajah yang awalnya hangat kini menjadi datar.


"Apa yang bisa lo kasih ke Hyunjae biar gue bisa lepasin dia?"


"Gue emang gak kaya, tapi Hyunjae cintanya sama gue. Lo cuma orang asing Choi Chanhee. Lo gak ada di hati dia. Daripada lo terikat sama orang yang gak lo cinta dan dia gak cinta sama lo, mending lo lepasin."


"Cinta lo gak bisa nyelamatin Hyunjae dari keluarganya. Dia butuh gue." Chanhee tak mau kalah.


"Buat apa lo baik sama orang yang gak lo suka?"


"Lo gak tau tentang gue. Jadi sebaiknya lo yang jauhin Hyunjae. Hidup dia sekarang udah tenang dan dia juga nerima gue."


"Ck. Lo yang gak tau apa-apa tentang dia. Dia sering cerita kalau dia terpaksa sama semua ini dan tersiksa harus hidup berdua sama orang yang gak dia suka."


Chanhee meremat jemarinya yang ada di atas paha. Lalu naik untuk memegang perutnya.


"Jangan dengerin ya, sayang. Ayah kamu gak kayak gitu. Kamu bukan sebuah kesalahan yang ada karena terpaksa." Chanhee membatin pada calon bayi yang ada di perutnya.



"Lo dengerin baik-baik, sampai kapan pun, gue gak akan lepasin Hyunjae karena permintaan lo. Kecuali dia yang minta pergi dari gue."  Lalu Chanhee pergi dari sana dengan tangan yang menepuk kecil dada kirinya yang sesak.
Karena kalimat yang dia dengar dari Changmin tadi. Tentang Hyunjae yang terpaksa dan tersiksa hidup dengannya.


Pertemuannya dengan Changmin, dia rahasiakan dari Hyunjae.





☆☆





Chanhee masih berkutat di dapur saat pintu utama terdengar dibuka. Dia tersenyum dan tak lupa mengusap perutnya, membisikkan kata-kata cinta untuk calon buah hatinya itu.

"Pasti Ayah kamu yang udah pulang, baby. Papa ke depan dulu. Baik-baik di dalam ya sayangnya Papa. Jangan rewel ya."


Pemuda manis itu melepas apronnya dan mencuci tangan. Kemudian berjalan untuk menyambut kepulangan seseorang yang telah mengisi sebagian besar ruang di hatinya.


Chanhee meraih tas kerja Hyunjae dan membantu melepaskan dasinya saat mereka bertemu di ruang tengah.

Hyunjae yang menerima perlakuan itu cukup bingung. Namun tak menolak.

"Kamu mandi dulu sana. Air hangatnya udah aku siapin. Handuk sama baju gantinya juga udah. Nanti kalau udah selesai, langsung turun buat makan malam. Tadi aku udah masak." Lalu Chanhee mendorong punggung Hyunjae untuk berjalan ke lantai 2 dimana kamarnya berada.


Pemuda tampan yang masih diam itu akhirnya mengikuti semua yang dituturkan suami manisnya tadi.


"Mungkin mood-nya lagi baik." Gumam Hyunjae, lalu melangkah menaiki anak tangga. Tanpa tahu jika Chanhee memperhatikan punggung itu dengan penuh harap yang tak tersampaikan.











Tbc

For Life - Milnyu [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang