Part 4. Rumit

440 62 5
                                    

Sorry for typo ~~

☆☆☆☆☆

Langit di luar sudah semakin gelap. Jam pun sudah menunjukkan hampir pukul 7 malam Hyunjae masih berkutat dengan masakannya. Hari ini ia putuskan untuk masak sendiri untuk makan malam..

Karena bosan order ayam goreng terus.

Entah nanti suaminya ikut atau tidak, yang terpenting dia memasak dengan porsi untuk dua orang.

Kebetulan dia memang bisa memasak. Karena di rumah dia sering diajarkan oleh koki keluarga Lee.

"Dia kemana ya? Gak keliatan dari pagi." Gumam Hyunjae. Lalu dia menata makanannya di mangkuk dan piring setelah selesai.

"Ini gue bikin kebanyakan kalo gak abis sayang banget." Monolognya menatap makanan yang porsinya ternyata lebih banyak dari yang dia kira.

Cklek.

Hyunjae mendengar pintu utama yang dibuka. Namun dia tetap duduk di meja makan. Menikmati makanannya.

Dia yakin itu Chanhee yang baru pulang.

"Lho, mesen sebanyak ini emang abis?" Tanya pemuda manis yang baru saja menghampiri area dapur untuk mengambil minum dan mau tidak mau harus melihat Hyunjae yang sedang makan malam.

"Enggak sih. Lo udah makan belum? Ini gue yang masak sendiri." Sahut Hyunjae.

Chanhee duduk di meja seberang Hyunjae. Memperhatikan satu per satu makanan di atas meja.

"Serius lo yang masak? Jago juga." Puji Chanhee.

Hyunjae memberikan satu mangkuk berisi nasi kepada Chanhee.

"Coba aja. Kali aja gak enak." Tawar Hyunjae.

Chanhee menerima mangkuk itu dan mengambil beberapa lauk dan sayur. Ia harus mengakui jika masakan suaminya memang enak dan pas di lidahnya.

"Enak banget. Padahal gue udah makan tadi, tapi jadi laper lagi heheh. Gue makan boleh ya?" Chanhee meminta ijin.

"Iya, ini gue bikin banyak sengaja buat lo juga."

"Makasih buat makanannya. Selamat makan." Lalu Chanhee menikmati makanannya. Tak luput dari Hyunjae yang memperhatikannya.

"Ck. Pelan-pelan aja coba. Ini jadi belepotan gini." Hyunjae mengambil tisu dan menyeka kuah sop yang ada di sudut bibir Chanhee.

Si empunya hanya mengangguk dan tersenyum lalu menggumam tidak jelas karena mulutnya penuh makanan.


Keduanya menikmati makan malam mereka dengan tenang. Karena tidak ada yang bicara lagi setelah itu.


Tiga puluh menit kemudian makan malam itu selesai. Chanhee masih duduk di kursinya. Memperhatikan Hyunjae yang membersihkan bekas alat makan mereka di dishwasher.

"Gue gak bisa bantu apa-apa. Lo gak apa-apa kak? Takut piringnya nanti pecah di tangan gue." Ucap Chanhee yang menarik perhatian Hyunjae.


"Gak apa-apa. Gini doang gue mh bisa." Balas suami tampannya itu.

"Kalo lo kesusahan sama pekerjaan rumah kayak bersih-bersih gitu, masak dan nyuci. Mending kita bayar pembantu aja gak sih?" Saran Chanhee.

"Kita berdua doang gak apa-apa. Masih bisa gue kerjain kok."

"Tapi gue beneran gak bisa bantu sama sekali. Atau lo mau ajarin gue bersih-bersih? Atau cara make mesin cuci gimana?"

Jadi, pekerjaan rumah keduanya beberapa hari ini dikerjakan oleh Hyunjae semuanya. Untungnya Chanhee bukan orang yang berantakan jadi dia tidak terlalu kesulitan untuk merapikan apapun di rumah itu.

"Iya, nanti gue ajarin. Sana lo mandi dulu. Baru pulang kan. Bau." Usir Hyunjae halus.

Chanhee mendengus. "Iya, ini gue juga mau mandi tadi. Tapi lo ajak makan malam." Lalu dia berjalan ke arah kamarnya sendiri
Hyunjae terkekeh.

Jadi, mereka tidur di kamar yang terpisah. Chanhee di kamar utama yang ada di lantai atas. Dan Hyunjae di kamar kedua yang ada di lantai 2 juga, namun terpisah dari kamar utama.

Tidak sebelahan, tapi berseberangan. Karena lantai 2 juga ada ruangan untuk bersantai. Yang memisahkan dua kamar itu.

Setelah selesai mandi, Chanhee keluar ke ruangan yang membatasi kamarnya dan Hyunjae lalu menyalakan TV. Mencari film yang menurutnya seru. Sampai Hyunjae kemudian ikut duduk tak jauh darinya.

"Ekhem..gue mau ngomong." Hyunjae buka suara, Chanhee memberi ijin dengan isyarat tangan namun matanya tetap ke layar TV.

"Gue udah kasih tau Changmin tentang kita." Kini fokus Chanhee beralih ke Hyunjae.

"Terus? Dia gimana? Minta putus?"tanyanya penasaran.

"Enggak. Masih pacaran. Tapi gue jadi bingung. Kita ini nantinya gimana kedepannya? I mean, kita udah sah nikah. Lalu kita gimana?"

"Hm. Gue jadi mikir juga. Gimana ya? Kayak gini aja?" Balas Chanhee yang sama tidak tahunya.

"Gini gimana, Chanhee? Emang lo gak ngerasa aneh? Kita punya orang yang kita sayangi masing-masing, tapi kita berdua harus hidup bareng kayak gini."

"Lo gak suka ya tinggal disini sama gue? Gue ada bikin lo gak nyaman ya, kak?" Tanya Chanhee.

"Bukan. Tapi gue ngerasa aneh aja. Kita udah resmi jadi pasangan suami. Tapi ah gue bingung jelasinnya gimana." Hyunjae mengusak kasar surai hitamnya.

"Ya anggap aja lo tinggal sama temen?" Saran Chanhee.

"Temen gak ngelakuin itu, Hee."

Chanhee jadi mengerti yang dimaksud Hyunjae.

"Owh. Jadi lo maunya gimana? Kita bikin kontrak?" Ide Chanhee.

"Gak usah. Tapi gue cuma ngerasa aneh aja sama kita.."

"Btw, lo gak ngelakuin itu ke pacar lo, kan?"

Hyunjae menggeleng. "Gue tau batas. Lo bilang kalo milik lo gak boleh disentuh yang lain. Gue minta lo janji juga gak disentuh yang lain biar adil gimana?"

"Jadi, kita ini apa sih? Teman tidur doang? Bukan teman hidup?"

















Tbc

For Life - Milnyu [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang