Di sisi lain, Jeffran memang membantu Sasha dan ibunya untuk menjual barang dagangan mereka. Mereka sempet kaget karena banyak kaum hawa yang pada dateng buat beli dagangan mereka bahkan sampai rebutan buat caper ke pria jangkung yang mereka bawa itu. Sasha tersenyum, ternyata ada gunanya juga punya temen ganteng.
Singkat cerita udah di tengah hari aja, dan ketiganya memutuskan untuk menyudahi acara dagang mereka karena udah habis terjual juga sih. Masa iya mau dagang angin?
"Jeff, main ke kebun teh yuk kaya dulu." Ajak Sasha dibalas anggukan oleh Jeffran
"Tapi ga bantu ibumu dulu nih?"
"Gpp den, udah sana aja kalian quality time berdua." Saut sosok yang lebih tua sambil melempar senyum
Sasha menggandeng tangan besar Jeffran menuju kebun teh yang ga jauh dari pasar. Jantung Jeffran tiba-tiba berdetak kencang, kehangatan tangan yang lebih mungil membuat perlahan-lahan perasaan yang dulu ia rasakan kembali muncul.
Seketika hatinya melupakan Tio yang seharusnya nenjadi pemilik tetap hatinya sekarang. Seolah-olah Sasha dan Tio saling merebut posisi mereka di hati Jeffran saat ini.
"Engga-engga, gw punya Tio!" Batin Jeffran sambil menggertakkan giginya
Kebun teh 🌱
Sampainya di kebun teh yang luas, keduanya berjalan menuju pondok kebun teh yang sering mereka kunjungi dulu untuk beristirahat setelah bersepeda. Pondok sederhana itu nampaknya sudah rapuh dan tua, tetapi tetap bisa digunakan untuk beristirahat sejenak bagi penduduk sekitar sini.
"Pemandangannya ga jauh beda sama dulu ya." Ujar Jeffran kagum lalu mengukir senyum saat melihat begitu indahnya pemandangan yang tertangkap di kedua netranya
"Ya bedanya dulu ga banyak orang yang netap di sini, sekarang jadinya lumayan banyak."
"Lo ga niat mau married kek gw?" Tanya Jeffran tiba-tiba main ganti topik
Sasha menggeleng, "Duit belum cukup buat bangun rumah tangga baru, kak."
"Ya cari yang kaya lah, kek sugar daddy gitu loh." Canda Jeffran di balas tawa oleh perempuan cantik itu
"Ya kali.."
Jeffran mendehem, "Sa."
"Hm?"
"Gw confess aja kali ya ke lo, gw ga tahan mendem terus."
Sasha menyiritkan dahinya "Confess apaan sih?"
Jeffran menghela nafas, "Dulu, gw suka sama lo."
Sasha tertawa renyah, "Ehh masa kak? Dengan penampilanku yang kek dulu itu?"
"Ya karena lo seru dan baik, jadinya gw suka."
Sasha ber-oh ria, "Sekarang?"
Wajah Jeffran seketika memerah, "Ya engga lah!"
Sasha melotot ketika menyadari sesuatu, "Apa jangan-jangan lo sebenernya mau nikah sama gw bukan anak kuliahan itu?"
Jeffran menegak liurnya kasar ketika wajah sahabat masa kecilnya itu terlalu dekat dengan wajahnya, "Eng-engga."
Sasha kembali tertawa dengan manisnya, untung sementara waktu perasaannya jatuh pada tangan Sasha. Gawat? TENTU SAJA GAWAT JIKA JEFFRAN TIDAK SADAR DENGAN BATASNYA!
Jeffran serontak berdiri dari duduknya, dia sudah keteraluan, bagaimana bisa dirinya dengan gampangnya memudarkan perasaannya terhadap calon suami mungilnya itu?
"Gw pulang dulu, terserah entar lo mau pulang pake apa." Ujar Jeffran sambil pergi dari kawasan kebun teh dengan kaki jenjangnya yang melangkah lebar dan cepat, meninggalkan Sasha yang masih kebingungan
KAMU SEDANG MEMBACA
Pak Satpam (JAEYONG) ✔✅
Fanfiction✶ ⋆。: Shakti Universe S1 :✧˖°࿐ Kisah hidup dan cinta pria biasa bernama Jeffran di usianya yang baru menyentuh kepala 3 dengan pekerjaannya yang hanya sebatas sebagai satpam. Cover design and story by: cheyy. Jaehyun pic from: pinterest & belongs to...