Jdi gaess ak mw revisi cerita ini lg jd bahasa santai gue-lo, krna makin kesana ceritanya makin ngawur, dan ak lgi bingung gaada referensi buat lanjutin part selanjutnya alias part 12, jd mending ak rvisi ulang semuanya dri awal, biar nemu tujuan awal lagii. Good luck yaaa yeorobun. Tolong terus support cerita ini sampe akhir yyyyy terimakasih:)
+----------------+
Kim Junkyu. Lelaki penyendiri yang baru-baru ini sedang populer karena kemampuan menyanyi-nya yang baru terpublish di acara seni sekolah Minggu kemarin.
Dirinya tidak menyangka bahwa dia akan se -populer ini, hanya karena menerima paksaan menyanyi di atas panggung dari sahabat kecilnya.
"Tuh kan gue bilang apa, lo emang berbakat, udah gue duga bakalan kaya gini Junkyu-ssi." ucap Reina sambil tersenyum bangga pada temannya itu.
Junkyu memutar bola matanya, "gara-gara ini gue jadi gak bisa tenang, itu gara-gara lo."
"Hahaha. Junkyu-ya, penggemar tuh pasti ada, mereka nyukain lo dan bakat lo, itu artinya mereka mengakui lo hebat."
"Gue gak butuh hal kaya gitu Reina. Hidup gue udah cukup tenang, cuma dengan kenal dan temenan sama orang secukupnya."
"Teman lo cuma gue kan dari dulu?"
Junkyu mengangguk, "itupun gue temenan sama lo karena lo tetangga gue dari kita kecil, kalo kita gak tetanggaan, yah lo gak akan jadi temen gue."
"Huh, yaudah." dengus Reina. "Oh yah, tadi ada yang nitipin—"
"Ah udalah buat lo aja." sela Junkyu yang sudah tahu maksud Reina, iyaa, titipan dari fans-nya atau apalah, ia sudah bosan dan lelah menerima hal itu, bahkan kemarin ada yang memberi-nya hadiah mahal, dan itu sedikit berlebihan bagi Junkyu.
"Wihh beneran? Hadiahnya sweater, gue lagi pengen sweater akhir-akhir ini, haha, makasih Junkyuu." riangnya sembari tersenyum senang.
Junkyu ikut tersenyum, "Ya, ya! Seneng lo terlalu berlebihan." kekeh Junkyu.
"Iya'kah? Haha, keliatan jelas banget ya gue lagi butuh?"
Junkyu hanya membalas dengan anggukan.
"Eh tapi, kalo orang yang ngasih ini liat gue pake ini gimana? Kan gak enak juga."
"Eumm, sini."
"Apa?"
"Sini!"
"Apanya?"
"Lo. Sini!"
Reina menghadapkan dirinya ke depan Junkyu, "terus?"
Junkyu mengeluarkan spidol hitam yang selalu ia bawa di sakunya, lalu menulis sesuatu di sweater yang Reina ingin itu.
"Nulis apa?"
"Tandatangan gue, bilang aja, ini khusus dari gue."
"What? Seorang Junkyu ngasih tandatangan ke gue? Nanti fans lo rundung gue gimana coba?" keluh Reina.
"Kenapa?"
"Yaa mereka pasti pengen tau gimana cara dapetin ini."
"Tapi kan mereka tau kalo lo temen gue."
"Ya tapi—"
Ucapan Reina terpotong karena mulutnya ditutup oleh Junkyu, "gue bakalan lindungin lo, tenang aja." ucapnya lembut sambil menatap Reina.
"Yaudah. Apapun yang terjadi, gue cuma pengen sweater ini, hihi." ucapnya, lalu beranjak dari hadapan Junkyu dan bersandar di tepi rooftop.
"Awas jatoh." tegur Junkyu.
"Gue bukan kecil, Junkyu!" rengeknya.
"Emangnya kalo bukan anak kecil, gak akan jatoh?"
Reina tidak menjawabnya lagi, ia memilih berbalik membelakangi Junkyu dan memandang langit yang sedang cerah-cerahnya.
💮💮💮
Hari ini Junkyu pulang lewat belakang sekolah, karena ingin menghindari fans yang seperti pengganggu baginya.
Ia terus melihat ke belakang karena takut ada yang mengikutinya, bukan apa-apa, kemarin saja ada yang diam-diam mengikutinya sampai kerumahnya dan itu sangat menganggunya.
"Semoga kali ini bener-bener gak ada yang ngikutin gue." gumamnya dengan penuh harap masih dengan melihat ke belakang.
Tiba-tiba ia seperti menabrak sesuatu, bahkan bersuara keras, membuatnya terlonjak kaget.
"A—awws..." terdengar juga ringisan seseorang.
Junkyu melihat ke arah suara itu, ternyata ia telah menabrak sepeda dan sepedanya menimpa seseorang.
Seseorang itu berusaha beranjak dari jatuhnya dan hendak berbicara, tapi mulutnya di tutup oleh Junkyu, sambil menyuruh orang itu untuk diam dan jangan bersuara.
Junkyu menarik tangannya sampai keluar sekolah, setelah dirasa aman dan sepi, ia menghentikan langkahnya dan melepaskan tangannya.
Matanya kaya habis nangis. Batinnya ketika memandang mata Ryuka sebentar.
"Ada apa ini?" tanya orang itu dengan heran, membuyarkan lamunan Junkyu.
"Gue pengen minta maaf, tapi tadi situasinya gak tepat." jawab Junkyu.
"Maksudnya?"
"Ah udahlah lo gak perlu tau. Yang jelas, gue udah minta maaf."
"Aishh, gue tadi lagi ngiket tali sepatu, dan tiba-tiba lo nabrak sepeda gue dan jatoh ke badan gue, itu sakit tau!" dengus perempuan itu.
"Nama lo siapa?"
"Kenapa nanya nama gue?"
"Bilang aja, cepet."
"Ryuka."
"Ntar gue cari lo lagi buat tanggung jawab ngobatin luka lo, sekarang gue harus pergi." ucap Junkyu lalu pergi begitu saja.
"Heii! L—lo..." teriak Ryuka sambil memandang punggung Junkyu yang perlahan menjauh, lalu ia mendengus.
"Huh, dasar, sakit tau!" gumamnya lalu kembali ke belakang sekolah untuk mengambil sepedanya.
▪▫▪▪
to be continued, babe <3
KAMU SEDANG MEMBACA
ORANGE LOVE || KIM JUNKYU [REVISI]
Teen FictionKim Junkyu dan orange. Adalah musuh. Kau tau? Orange bahkan tidak berbuat kesalahan apapun pada Junkyu. Namun, orange selalu terlibat di setiap kenangan buruknya. cr cover ; by pinterest kau tahu? Di read doang tuh ga enak