:: 13%

9 1 0
                                    


"Kim Junkyu mengalami xanthofobia, takut terhadap warna tertentu, sebelumnya apakah dia mengalami masalah? Apakah anda tau dia fobia terhadap warna apa?"

"Dia takut akan warna orange. Boleh saya tau alasannya kenapa?"

"Takut atau fobia diakibatkan karena kelanjutan dari suatu trauma akan masa lalu atau masa kecil yang menyebabkan dia merasa takut berlebih. Ketakutan adalah pembunuh pikiran. Sebagai akibat dari fobia itu, korban menutup mata dalam kecemasan atau mendapat serangan panik ketika melihat warna yang membuatnya trauma itu."

Nenek Junkyu tercengang mendengar semua itu. Ternyata Junkyu se-menderita itu akibat masa kecilnya.

"Junkyu!"

"Iya nek?"

"Cepat makan, jangan main hp terus!"

"Iya nenekku!" ujarnya dengan manis sambil tersenyum, lalu meletakkan ponselnya di meja makan, disebelah piring untuknya makan.

"Tau tuh nek, mentang-mentang pacarnya jauh jadi main hp terus." goda Reina.

Junkyu menatap sinis, "kau tau? Kita belum resmi."

"Gak manly banget masa belum dijadiin juga sih."

"Entahlah, apa bisa." ujarnya sambil senyum-senyum sendiri memikirkan Ryuka.

"Junkyu-ya." tiba-tiba panggilan dari neneknya menghentikan pikirannya.

"Iya nek?"

"Ryuka itu temanmu? Apa bisa nenek minta kamu jauhi dia?" ucap Neneknya tiba- tiba, yang berada di hadapan meja makan.

Senyuman di raut wajah Junkyu memudar, "loh kenapa?"

"Ryuka 'kan, yang membuatmu drop dua minggu lalu? Sampai kamu harus ke rumah sakit?" ujarnya serius.

Mata Junkyu dan Reina saling memandang, lalu mengernyit bersamaan.

Padahal Reina tidak pernah menceritakan itu pada Nenek, bahkan dia berusaha menutupinya.

"Kenapa nenek bicara begitu?" tanyanya berusaha santai.

"Jawab saja nenek, apa benar?"

Junkyu menunduk, mendengar nada ucapan neneknya yang tidak biasa.

ORANGE LOVE || KIM JUNKYU [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang