:: 4℅

15 13 1
                                    

Setelah bel istirahat, Ryuka bergegas ke rooftop, hanya untuk ingin segera melihat video itu, kau tau? Ryuka sangat sangat merindukan suaranya Yumi.

Setelah sampai di rooftop, ia mencari-cari keberadaan Junkyu.

Namun, dicari sampai ke ujung rooftop pun tidak ada kehadiran Junkyu disana, "tidak ada? Katanya bertemu sekarang, bagaimana sih?" dengusnya kecewa.

"Awas saja kalau tidak jadi, huh. Benar-benar memberi harapan palsu yaa kau Kim Junkyu..."

Ryuka duduk di bangku yang ada disana, dan terus menunggu-nya, bahkan sampai jam istirahat habis.

"Huftt...kau tidak datang. Padahal aku benar-benar ingin mendengar suara Yumi. Buang-buang waktu saja." kecewanya, lalu kembali ke kelas dengan langkah gusar.

💮💮💮

Setelah pulang sekolah, Ryuka mencoba menunggu Junkyu di belakang sekolah, bahkan sampai sore, dan tiba-tiba hujan turun.

"Oh hujan? Yumi-ya, aku sangat takut." gumam Yumi sambil meremat bajunya dengan ketakutan.

Ryuka tiba-tiba menangis dengan ketakutan sambil terus memeluk dirinya sendiri.

"Yumi-yaa kumohon tolong aku..." ringisnya sambil memejamkan matanya mendengar suara gemuruh petir yang sangat menakutkan bagi dirinya.

Dia terus menangis di antara hujan turun sambil menundukkan kepala dan memejamkan matanya dengan rasa takut yang menguasai dirinya.

"Yumi..Yumii...hari ini a—aku tidak membawa payung seperti biasa, k—kau tidak membawakan payung untukku?" gumamnya sambil menggigil.

Tiba-tiba, air hujan berhenti menyiprat ke tubuhnya. Ryuka mendongakkan kepalanya. Dia melihat seseorang yang berpakaian hitam dengan memegang payung itu untuk melindunginya dari air hujan.

"Ryuka? Kau kenapa?"

Setelah mendengar suara itu, Ryuka menangis semakin deras.

"Kim Junkyu! Kau membohongiku! Kau lelaki jahat! Kau membuatku berharap—"

Junkyu tiba-tiba mendekatkan dirinya ke hadapan Ryuka lalu memakaikan jaketnya pada tubuh Ryuka yang menggigil, dan merangkulnya untuk membantu berdiri.

"Maaf. Aku tidak bermaksud. Tadi temanku tiba-tiba sakit dan aku antar dia pulang kerumah, lalu setelah mengantarnya aku berniat kesini lagi untuk menemuimu di rooftop, tapi kau tidak ada." jelasnya dengan penuh sesal sambil membantu Ryuka berjalan dan memayunginya.

"Ya karena bel istirahat sudah bunyi." ketus Ryuka yang matanya masih sembab.

"Aku akan mengantarmu ke rumahmu."

"Tidak usah."

"Biarkan ku antar saja kau, lagipula kau sangat ketakutan tadi, mana bisa kau berjalan sendiri menembus hujan."

Lagi pula, Ryuka sudah lelah daritadi, jadi dia hanya bisa pasrah saja ketika bahunya terus dirangkul oleh Junkyu.

"Hei, kau kehujanan." ujar Ryuka ketika melihat bahu Junkyu yang kehujanan, bahkan rambutnya sudah basah.

"Tidak apa-apa, aku suka hujan."

"Benarkah? Aku sangat takut."

ORANGE LOVE || KIM JUNKYU [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang