"Junkyu-ya, aku ingin meminjam kameramu, bolehkah?"
"Untuk apa? Kau 'kan tidak suka berfoto?"
"Bolehkah ku pinjam?" tanya Reina tidak menjawab pertanyaan Junkyu.
"Ya untuk apa? Kau tidak berniat merusaknya kan?"
"Astaga Junkyu kau sungguh membuat kesal, kau tidak perlu tau!" sangkal Reina.
Gerak gerik Reina terlihat mencurigakan bagi Junkyu, dia menatapnya dengan tatapan mengintimidasi, "kau tidak sedang—"
"Tidak!" Reina memotong ucapan Junkyu, membuatnya semakin dicurigai.
"Hahaha. Reina-ssi, kau tidak bisa menyembunyikannya dariku." Junkyu terkekeh.
"Apa maksudmu? Aku tidak paham!" kini Reina memalingkan mukanya.
"Kau ingin memotret seseorang 'kan? Lelaki dari kelas mana?" tanya Junkyu usil.
"Kau tidak akan tau orangnya!" ucap Reina sambil senyum-senyum sendiri.
"Benarkah?" Junkyu mencoba memancing Reina agat mau berkata jujur.
"Ah sudahlah. Aku tidak bisa menyembunyikannya darimu, aku menyukai kakak kelas, hihi." jawabnya dengan tersenyum malu-malu setelah mengatakannya.
"Sehebat apa dia sampai bisa membuatmu menjadi sok imut seperti ini?" ucap Junkyu dengan bercanda.
"Kau sungguh tidak mengerti rasanya jatuh cinta."
"Logika saja lah."
"Ini sungguh, kau tidak bisa mengendalikan perasaanmu sendiri."
"Ya yaa, aku paham." ucapnya dengan nada malas.
"Kau tidak tertarik 'kah? Padahal banyak yang menyukaimu, kau tidak mau memilih di antara mereka?"
"Haruskah?"
"Yaa, kau akan merasa hidupmu tidak begitu kosong, kau bisa melupakan masalah hidupmu hanya karena bersama orang yang kau cintai." jelas Reina meyakinkan.
"Aku tidak minat."
"Kau bukan belum minat, tapi belum menemukan yang kau cari."
"Itu kau tau."
"Yasudah, cepat mana kameranya?"
"Ada di lokerku, kuncinya ada di tas-ku."
"Aku ambil yaa. Kau tidak mau turun? Bel masuk akan berbunyi sebentar lagi." ucap Reina diambang pintu rooftop.
"Tidak. Mereka pasti sedang mencariku saat ini, aku tidak mau membuat kerusuhan."
"Ahh, penggemarmu ya? Yasudah, aku duluan ke kelas, jangan sampai kau bolos yaa, hari ini mapel seni, kalau tidak ada kau nilaiku tidak akan terselamatkan."
"Hh! Kau hanya mengandalkanku," Junkyu terkekeh, "tenang saja, aku akan telat 5 menit." lanjutnya.
"Yasudah, bye!" ujar Reina sambil meninggalkan rooftop.
▪▫▪
Di waktu jamkos, Reina menjalankan misinya, yaitu merekam orang yang disukainya yang sedang bermain basket di lapangan, dia Reiga Akira, kelas 12 yang tidak terlalu terkenal namun bisa membuat Reina kagum karena kebaikannya. Dia tidak pernah berfikir, bahwa akan ada lelaki yang setulus dan sehangat dia.Sedangkan Junkyu, seperti biasa, dia berada di rooftop ketika jamkos maupun istirahat. Sebenarnya awalnya itu bukan tempat favoritnya, awalnya terpaksa harus selalu disana karena ingin menghindari orang-orang yang mengganggu.
KAMU SEDANG MEMBACA
ORANGE LOVE || KIM JUNKYU [REVISI]
Roman pour AdolescentsKim Junkyu dan orange. Adalah musuh. Kau tau? Orange bahkan tidak berbuat kesalahan apapun pada Junkyu. Namun, orange selalu terlibat di setiap kenangan buruknya. cr cover ; by pinterest kau tahu? Di read doang tuh ga enak