:: 2♡'‰ (n-f) ✔

1 0 0
                                    

Ryuka Orenji. Gadis periang yang baru-baru ini telah kehilangan sahabat satu-satunya, sahabatnya pergi untuk selama-lamanya ke tempat yang bahkan tidak bisa ia ikuti.

Yumi Akira. Sahabat Ryuka satu-satunya yang sangat support system untuk Ryuka, yang paling mengerti Ryuka dari pada siapapun.

"Kita udah janji 'kan? Kalo kita sama-sama terpuruk, kita sama-sama menghibur satu sama lain dan ngasih solusi, tapi kalo gak ada solusi yaudah cukup di mengerti aja, 'kan?" kata Yumi beberapa waktu lalu, sebelum dirinya pergi.

Waktu Yumi pergi meninggalkannya untuk selamanya, Ryuka-lah yang paling terpuruk daripada yang lain, karena selama ini dirinya tidak pernah membayangkan hidupnya tanpa seorang sahabat, tanpa Yumi lagi.

"Gue lebih baik marahan sama lo seminggu, daripada ditinggalin lo selamanya, kalo cuma marahan, kita cuma ngejauh, tapi ini...lo ninggalin gue buat selamanya tanpa pamit lagii, gak sopan banget, Yum." isaknya waktu itu, di tempat pemakamannya Yumi.

Keluarga Yumi sudah seperti keluarga sendiri bagi Ryuka, toh mereka juga sudah akrab dari sekolah dasar. Jadi, wajar bagi mereka melihat Ryuka se-sendu itu ditempat peristirahatan terakhir Yumi.

Tiba-tiba bahu-nya merasakan sentuhan lembut dari seseorang, itu kakaknya Yumi, Reiga Akira.

"Ta'bahlah. Kamu harus kuat tanpa adikku. Hei, hidupmu gak sampai sini. Adikku cuma teman di duniamu, dan semoga pertemanan kalian gak cuma di dunia aja."

"Aku harus gimana tanpa Yumi, kak Rei? Selama ini Yumi selalu terlibat di sepanjang hidup aku semenjak aku ketemu sama dia pas di sekolah dasar, pertama kali ketemu Yumi, aku udah ngerasa beda, dan berkat Yumi aku bisa hidup sebagai diri sendiri, tanpa ngikutin orang lain."

Rei mengusap pundak Ryuka dengan lembut, "aku bilang, hidup kamu gak sampai sini Ryuka, pasti Tuhan ganti peran Yumi sama yang lebih baik dari Yumi."

"Maksud Kak Rei, Yumi gampang di gantiin?" Ryuka menoleh ke arah Rei.

"Gak gitu maksudku, Tuhan sayang sama Yumi, Tuhan juga sayang sama kamu, Tuhan sayang Yumi dengan cara manggil dia lebih cepet karena gak mau Yumi menderita dengan penyakitnya di dunia, dan kamu, Tuhan sayang kamu dengan caranya, kita gak tau, apa yang bakalan terjadi setelah ini."

Ryuka diam tak bergeming dan matanya kembali menatap nama yang terukir di sebuah batu nisan.

Bruk!

Tiba-tiba sebuah suara keras membuyarkan lamunannya, membuatnya kembali ke alam nyatanya.

Dia sedang mengikat tapi sepatu dari tadi sambil melamun, dan tiba-tiba sepedanya jatuh menimpa tubuhnya yang sedang berjongkok.

Itu sakit sekali, kau tau?

Ryuka langsung beranjak dan meringis kesakitan, ia juga hendak ingin memarahi orang yang sudah menabrak sepedanya itu, namun tiba-tiba orang itu menariknya sampai ke ujung belakang sekolah.

"Ada apa ini?" tanyanya dengan heran dan nada yang tidak santai.

"Gue pengen minta maaf, tapi tadi situasinya gak tepat." jawab lelaki itu sambil melihat kesana kemari.

"Maksudnya?"

"Ah udahlah lo gak perlu tau. Yang jelas, gue udah minta maaf."

"Aishh, gue tadi lagi ngiket tali sepatu, dan tiba-tiba lo nabrak sepeda gue dan jatoh ke badan gue, itu sakit tau!" dengus Ryuka.

"Nama lo siapa?"

"Kenapa nanya nama gue?"

"Bilang aja, cepet."

ORANGE LOVE || KIM JUNKYU [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang