09

23.6K 1.7K 129
                                    

Tepat jam tujuh malem Azka sudah sampai di hotel pradama, dengan memakai kemeja putih dan celana panjang hitam dipadukan dengan sepatu kesayangnya yaitu jordi, sekarang Azka berada di lobby hotel dan menggabari Gilang kalau dia udah nyampe hotel

AyangGilang

Anda
Lang gue dah dilobby hotel

AyangGilang
Langsung ke kamar aja

Azka yang mendapatkan balasan supaya langsung kekamar yang sudah dipesen oleh Gilang, kamar no 104 berada dilantai 3 jadi Azka harus menggunakan lift untuk sampai kekamar tersebut

Sesampainya Azka didepan pintu kamar hotel dengan no 104 langsung saja menekan bel yang sudah disediakan setiap kamar hotel pradama

Tingg
Tongg

Tidak lama setelah bel berbunyi pintu kamar hotel itupun terbuka dengan sendirinya, Azka dengan perlahan lahan masuk kedalam hotel itu

Pertama kali yang Azka lihat kamar itu gelap tanpa ada cahaya atau lampu yang menerangi kamar tersebut, sampai Azka merasa ada seseorang yang berdiri dibelakangnya tapi sebelum Azka menolehkan badannya kebelakang tiba tiba orang itu dengan ngesik langsung menyuntikkan sejenis obat bius keleher Azka

Azka yang mendapatkan suntikan dilehernya yang tiba tiba itu membuat dirinya merasakan pusing dan perlahan Azkapun jatuh pingsan
.
.
.
.

Eunghh

Perlahan Azkapun membuka matanya tapi yang dilihat hanyalah kegelapan karna mata Azka sudah di tutup kain terlebih dahulu

Azka merasa hawa dingin mulai menerjang tubuh ketika iya ingin bergerak ternyata tangannya sudah diikat dengan tali yang tersambung keatas ranjang, dan yang lebih anehnya Azkara tidak menggunakan pakaian sehelaipun yang otomatis dia telanjang bulat sekarang 

" ini kenapa gue telanjang gini mana diiket lagi, dan ini juga ngapai mata gue ditutup tutup segala. Lang woy kalau mau kasih surprise jangan kaya ginilah ". Tanya Azka yang tidak ada satu orangpun yang menjawab pertanyaan

Azka rasa tidak ada seorangpun di ruang atau bisa disebut kamar ini hanya cuman dirinya seorang saja

Clek

Bunyi pintu yanh terbuka, dan Azka merasa ada seseorang yang berjalan mendekatinya, Azka yakin kalau itu adalah Gilang

" Lang buka iketanya elah ".

Namun orang tersebut tidak menjawab permintaan Azka melainkan hanya berdiri saja samping ranjang lalu orang tersebut kemudian mulai duduk disamping Azka

" Lang gue bilang.... ". Tapi sebelum Azka menyelesaikan omongannya orang tersebut sudah memasukkan obat kedalam mulut Azka

" telan jangan sampai dibuang ". Ucap orang tersebut yang tangannya menahan mulut Azka

Azkapun cuman bisa pasrah dan menelan obat tersebut. " anak baik harus nurut "

Beberapa menit berlalu Azka merasakan tubuhnya memanas. "shit aahh panashh".

" panas ya baby". Ucap orang itu dengan tangan yang meraba daerah dada Azka

" shit....eunghh.......pahh....nashh.....aaahhh". Desah Azka

" enak baby, tapi kita belum bisa mulai tunggu dulu ya baby ". Orang itupun meninggal Azka sendirian diruang itu

" eunghh......tohh.....longhhh.......aaahhh....panashhhh.......eumphh.....aaahhh". Rintihan yang dikeluarkan oleh Azka pun semakin membuat siapapun langsung nafsu mendengarnya

Azkara {Bl}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang