"Bolehkah saya bertanya sesuatu? "
Membenarkan posisi duduknya bersandar pada dashboard kasur, Sehun membiarkan wanita itu meletakkan kepalanya pada pahanya.
"Hmm? " Dengan mata yang masih terpejam. Jisoo berdehem seraya mengeratkan pelukannya pada kaki Sehun.
"Sebenarnya ini mengenai jungkook, saya masih merasa begitu bingung dengan masa lalu kalian"
"Apa yang kau bingungkan? "
"Kamu bilang jungkook juga mencintaimu kan? Lalu kenapa pria itu memutuskan pergi meninggalkanmu? "
"Terjadi sesuatu yang membuatnya terpaksa pergi dari ku"
"Lalu kenapa kamu tidak mengejarnya?"
Wanita itu membuka matanya, mengambil sebuah bantal yang berada disamping Sehun kemudian meletakkannya pada paha pria itu, kembali merebahkan kepalanya disana. Ditatapnya wajah Sehun yang berada di atasnya.
"Hufft ... Jika saja semudah itu mungkin aku akan melakukannya Tuan Oh"
"-Untuk bertemu dengannya aku harus mati terlebih dahulu"
Jawaban gadis itu membuat Sehun bungkam.
Jadi Jungkook sudah meninggal? Ia jadi merasa bersalah karena membahas perihal pria itu kepada Jisoo.
"Jisoo maafkan saya"
"It's oke, lagipula mengingat Jungkook tidak membuatku merasa sedih, pria itu sangat baik padaku hingga aku hanya bisa selalu tersenyum jika mengingatnya"
Sesuai perkataan gadis itu,, Sehun memang dapat melihat lengkungan kurva pada bibir Jisoo, sangat manis, dan sehun sangat jarang melihatnya, karena gadis itu lebih suka menunjukkan wajah datarnya setiap harinya.
Gadis itu hanya tersenyum dibeberapa kesempatan saja, salah satunya yaitu ketika menggodanya, namun tak seperti sebelumnya, senyum Jisoo kali ini terlihat lebih tulus dan sangat natural.
"Kamu terlihat begitu mencintainya"
"Aku memang pernah begitu mencintainya dulu, sekarang pun masih begitu, rasanya kepergian Jungkook membawa seperempat bagian hatiku"
"Hanya seperempat bukan separuh? " Goda sehun mencairkan suasana.
"Aku juga sudah pernah kehilangan separuh hatiku, yaitu ketika kepergian mendiang ibuku"
Tidak, rupanya saran untuk menggoda gadis itu sekarang bukanlah pemikiran yang bagus. Waktunya sangat tidak tepat untuknya.
"Jisoo maafkan saya"
"Kau meminta maaf lagi? Jangan terlalu serius mendengarkan ceritaku, ah iya sebenarnya masih tersisa seperempat hatiku disini, tempatnya sudah sangat sempit, namun masih cukup jika untuk sekedar menyelipkan namamu di sana, apa kau tidak berkenan mengisi hatiku Mr Oh"
Sehun terkekeh samar, melihat bagaimana gadis itu masih begitu pandai merayunya disaat-saat seperti ini.
"Saya akan memikirkannya" Jawab Sehun yang mengundang tawa dari bibir mungil Jisoo.
"Aku fikir kau akan langsung menolak nya tuan Oh yang terhormat"
"Saya tidak boleh terlalu cepat mengambil sebuah keputusan kan? "
"Ya kau benar"
Setelahnya keduanya sama sama terdiam. Berperang dengan fikiran masing²
"Jisoo" Menarik selimut semakin keatas untuk menutupi belahan dada gadis itu yang sedikit terlihat.
"Jisoo bolehkah saya mendengarkanmu bercerita? "
"Aigoo kau mulai penasaran Tentang kehidupanku rupanya" Kekeh Jisoo mencolek hidung bangirnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Complicated Love
FanfictionKematian Irene membuat putrinya Bae Jisoo berubah menjadi wanita yang pendiam, dingin dan tak tersentuh. Ditambah lagi tragedi malam itu... Dimana Kim Taehyung saudara tirinya berhasil merenggut sesuatu yang begitu dijaganya. Kim Taehyung merubah...