Kematian Irene membuat putrinya Bae Jisoo berubah menjadi wanita yang pendiam, dingin dan tak tersentuh.
Ditambah lagi tragedi malam itu... Dimana Kim Taehyung saudara tirinya berhasil merenggut sesuatu yang begitu dijaganya.
Kim Taehyung merubah...
Pria itu mendudukkan dirinya bersandar pada ujung kasur. Mengusap kedua matanya menggunakan punggung tangannya guna menetralkan pengelihatan nya.
Menolehkan pandangan kearah sebelahnya yang telah kosong. Menyisakan sebuah selimut yang dibiarkan berantakan disana
"Ji.. "
"Jisoo... "
"Bae Jisoo... "
Panggilan itu berulang kali mengalun dari bibirnya.
Pada akhirnya pria itu memilih menyerah. Tak lagi mengeluarkan suara. Hanya menatap kosong kearah pintu kamar mandi, membiarkan dan menunggu sang gadis keluar dengan sendirinya dari dalam sana.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Tak butuh waktu lama untuk pintu itu terbuka menampakkan presensi seorang wanita cantik yang berbalut bathrobe berwarna putih.
"Saya mencarimu"
"Aku didalam" Jawab Jisoo seadanya yang membuat Sehun berdecih lirih. Ia bahkan dapat menangkap dengan jelas suara gadis itu yang terdengar serak.
"Saya tahu jisoo, maksudku tumben sekali kamu sudah bangun sepagi ini"
"Tidak boleh? " Tanyanya terkesan sinis.
"Bukannya tidak boleh, tapi jam segini masih sangat dingin untuk kamu mandi"
Gadis itu hanya membalas dengan kedikan bahu. Berjalan kearah kaca rias kemudian mendudukkan dirinya disana.
"Aku minta cream pagimu, jangan melarang, karena aku tetap akan memakainya"
Sehun hanya menggelengkan kepalanya tidak habis fikir. Ia telah cukup mengenal perangai gadis itu yang memang selalu berlaku sesukanya dan tidak menerima bantahan. Jisoo adalah gadis yang tidak terkalahkan menurutnya.
"Jam berapa tadi kamu bangun? "
"Jam empat pagi"
"Dan kamu langsung pergi kekamar mandi untuk berendam? " Tebak Sehun yang langsung diangguki oleh Jisoo.
"Bagaimana jika kamu sampai demam? Semalam badanmu sudah hangat Ji"
"Oh ayolah Mr Oh, Ini masih terlalu pagi untuk berdebat, Look me, I'm Fine, jadi berhentilah khawatir oke?" Jengah Jisoo
"Kamu menyuruh ku tidak merasa khawatir? Tentu saja saya tidak dapat melakukannya setelah apa yang telah kita lakukan semalam, saya takut menjadi penyebab kamu demam pagi ini"
"Aku baik2 saja, jadi masalahnya telah selesai" Terlampau malas untuk berdebat.
Jisoo memilih bangkit dari kursinya, berniat meninggalkan pria itu jika saja Sehun tidak terlebih dahulu menyusul dan menghentikannya.
"Mau kemana? "
"Turun, aku lapar"
"Akan saya ambilkan, kamu tetaplah disini, keringkan rambutmu setelah itu bergantilah pakaian" Perintah Sehun yang tentu saja langsung ditolak oleh Jisoo.
